Beragam metode diet kini tersedia dengan cara kerja dan manfaat yang berbeda-beda pula.
Metode diet sehat dan seimbang biasanya mampu menurunkan berat badan secara perlahan namun efektif.
Ada pula metode diet yang menjanjikan berat badan turun sangat banyak dan cepat dalam waktu singkat.
Namun bila suatu diet mengklaim dapat memangkas sekitar 4-5 kg hanya dalam 1 minggu, hal ini perlu dipertanyakan aman dan tidaknya.
Amankah berat badan turun 4-5 kg dalam 1 minggu?
Tidak aman, karena berat badan turun 4-5 kg hanya dalam 1 minggu atau 7 hari merupakan hasil dari cara diet yang tidak sehat dan tidak bisa dilakukan jangka panjang [1,2].
Beberapa orang memerlukan jenis diet cepat dan praktis seperti ini ketika dalam waktu dekat hendak menghadiri acara khusus [2].
Mereka akan memilih jalan pintas seperti melakukan program diet detoks berkalori sangat rendah atau diet jus detoks [2].
Efektivitas dari jenis diet seperti itu tak diragukan lagi mampu menurunkan berat badan cukup banyak hanya dalam waktu 1-2 minggu [2].
Seperti halnya seseorang yang sedang sakit dan mengeluarkan banyak cairan dari dalam tubuh melalui muntah hingga diare [3].
Mereka akan mengalami penurunan nafsu makan yang menyebabkan asupan makanan (kalori) lebih sedikit dari biasanya. Hal tersebut otomatis berpengaruh terhadap berat badan yang ikut turun [3].
Jika diterapkan sebagai bentuk diet, asupan kalori super rendah memang efektif dalam memangkas berat badan secara instan, namun jenis diet ini tergolong ketat dan ekstrem [2,3].
Ketika diimbangi dengan olahraga keras dan berlebihan, akan lebih banyak lagi berat badan yang dapat diturunkan [4].
Namun, tentu saja cara tersebut sama sekali tidak aman dan dapat membuat pelaku diet kehilangan kesadaran dan jatuh sakit seketika [2,4].
Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa berat badan turun 4-5 kg dalam 1 minggu melalui diet ketat atau ekstrem tidak aman.
- Memicu Kenaikan Berat Badan Kembali
Diet yang berhasil menurunkan 4-5 kg dalam 1 minggu berpotensi untuk mengembalikan berat badan seperti semula atau bahkan lebih banyak ketika tidak lagi berdiet [2].
Karena metode diet ekstrem dengan hasil instan biasanya memberi efek timbulnya keinginan untuk makan banyak dan makan apa saja setelah usai berdiet [2].
Pemangkasan kalori yang terlalu banyak hanya berjalan 1 minggu saja, setelah berhenti maka berat badan akan kembali seiring kembalinya pola makan seperti biasa [4].
Atau bahkan, pola makan tidak lagi normal seperti sebelum diet ketat, melainkan berpotensi cenderung berlebihan dan tidak sehat [4].
- Memicu Diet Yo-yo
Saat acara khusus telah dihadiri atau tujuan apapun dari diet ketat telah tercapai, maka selesai juga proses diet tersebut.
Saat kembali pada pola makan biasa, berat badan biasanya kembali naik dan di waktu lainnya ada kemungkinan untuk timbul keinginan mencoba diet ekstrem lagi [5,6].
Karena hanya boleh dilakukan jangka pendek, beberapa orang berulang kali melakukan pengulangan diet ekstrem [2,5,6].
Pola seperti ini yang disebut pola diet Yo-yo; efeknya, berat badan akan turun drastis, lalu kembali naik usai diet, dan turun kembali saat berdiet lagi, dan begitu seterusnya [5,6].
- Memengaruhi Kesehatan Mental
Alasan lain tidak amannya berat badan turun banyak dan cepat adalah pengaruhnya terhadap kesehatan mental si pelaku diet [7].
Bukan hanya perubahan fisik, kesehatan mental pun dapat terpengaruh, terutama saat terbiasa berulang kali melakukan diet ekstrem dan diet Yo-yo [2,7].
- Mengurangi Massa Otot dan Berat Air
Penurunan berat badan 4-5 kg dalam 1 minggu akan berdampak pula pada penurunan massa otot maupun air dalam tubuh [1,2].
Hal ini terbukti melalui sebuah studi kecil yang melibatkan 42 orang obesitas. 42 orang partisipan tersebut dibagi menjadi 2 kelompok; kelompok pertama melakukan diet defisit kalori 1000-1500 per hari selama 5 minggu dan terbukti mampu memangkas 5% berat badan mereka [8].
Sedangkan pada kelompok kedua yang menjalani 500-750 defisit kalori per hari mengalami pemangkasan 5% berat badan dalam 15 minggu [8].
Dari hasil studi tersebut menunjukkan bahwa penurunan berat badan instan berdampak pada hilangnya berat air dan massa otot lebih banyak dan lebih sedikit lemak tubuh daripada yang menjalani diet santai atau pelan [8].
- Efek Kesehatan Lainnya
Berat badan yang turun sekitar 4-5 kg dalam 1 minggu dengan penerapan diet ketat juga memperbesar risiko pelaku diet mengalami berbagai macam gangguan kesehatan [1].
Ketidakteraturan siklus menstruasi pada wanita, mudah marah/tersinggung, mudah lelah, dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit hingga sakit kepala dapat terjadi sebagai efeknya [1].
Pada beberapa kasus, berat badan turun instan juga berpotensi menyebabkan batu empedu [1].
Berbagai risiko kesehatan tersebut akan semakin tinggi ketika semakin lama diet ekstrem diterapkan sehari-hari [1,2].
Oleh sebab itu, diet ekstrem dengan hasil cepat tidak untuk penerapan jangka panjang karena mengganggu kesehatan tubuh secara menyeluruh [1,2].
Kesimpulan
Dalam 1 minggu, sangat mungkin untuk menurunkan berat badan hingga 4-5 kg.
Namun jika ditanya apakah hal tersebut aman atau tidak, maka jawabannya adalah tidak, baik dilakukan jangka pendek namun berulang maupun jangka panjang.
Berbagai risiko dapat terjadi pada tubuh seperti yang telah disebutkan di atas.
Maka dari itu, di mana pun diet sehat dengan hasil perlahan jauh lebih dianjurkan dan digencarkan daripada diet ketat dengan hasil instan.