7 Bahaya Menggunakan Kipas Angin Setiap Hari

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Iklim atau cuaca panas yang berlangsung sepanjang hari membuat penggunaan alat pendingin ruangan seperti AC dan kipas angin meningkat. Kipas angin menjadi opsi yang lebih ekonomis bagi masyarakat umum. Beberapa orang bahkan menggunakan kipas angin saat tidur di malam hari.

Paparan suhu panas dapat mengakibatkan ruam panas, sakit kepala, kram, keletihan, kelemahan, dan lebih mudah marah. Pada kasus tertentu suhu panas dapat menyebabkan dehidrasi berat, masalah cerebrovaskuler akut, dan memicu trombogenesis (bekuan darah)[1].

Penggunaan kipas angin ditujukan untuk mempercepat hilangnya panas, terutama melalui metode evaporasi dan konveksi. Meski demikian, menggunakan kipas angin secara berlebihan tidak dianjurkan. Hal ini karena kipas angin dapat menimbulkan berbagai dampak merugikan bagi kesehatan tubuh[2, 3].

1. Risiko Heat Sick dan Dehidrasi Ekstrim

Kipas angin dapat membuat tubuh merasa lebih dingin, namun penggunaan kipas angin sebenarnya meningkatkan risiko heat sick bahkan kematian akibat serangan panas (heat stroke)[4].

Kipas angin tidak mendinginkan tubuh dengan mensirkulasikan udara yang lebih dingin, udara yang berputar melalui kipas angin memiliki suhu yang sama dengan lingkungan sekitar. Efek pendinginan ditimbulkan dengan mempercepat evaporasi keringat[4].

Studi menunjukkan bahwa kipas angin tidak memberikan dampak positif ketika temperatur meningkat lebih dari 35oC[5].

Ketika suhu mencapai lebih dari 35 oC, udara yang ditiupkan ke kulit menyebabkan evaporasi keringan sehingga tubuh akan memproduksi keringat dalam jumlah yang lebih banyak. Hal ini mengarah pada kehilangan cairan tubuh (dehidrasi) secara berlebihan[6].

2. Peningkatan Temperatur Inti Tubuh yang Merugikan Kesehatan

United States Environmental Protection Agency (USEPA) menyatakan bahwa kipas angin yang digunakan pada indeks panas 37,2o C meningkatkan tekanan panas (heat stress) yang harus direspon tubuh[5].

Saat suhu lingkungan lebih panas daripada suhu tubuh, maka udara yang ditiup oleh kipas angin dapat meningkatkan temperatur inti (core temperature) tubuh[4].

Selain itu, ketika suhu sekitar lebih tinggi dari suhu kulit, penggunaan kipas angin dapat meningkatkan perolehan panas konvektif dengan meniupkan udara panas ke tubuh. Hal ini dapat menyebabkan kelelahan panas terjadi dengan lebih cepat[2].

Suatu penelitian yang dipublikasikan pada jurnal Annals of Internal Medicine mensimulasikan dua kondisi gelombang panas dan dampaknya pada orang sehat. Dalam penelitian tersebut digunakan dua kamar khusus, yaitu kamar dengan suhu sangat panas dan kering, serta kamar dengan suhu yang lebih dingin dan lembab dengan indeks panas lebih tinggi[3].

Indeks panas ialah pengukuran tingkat panas ketika kelembapan dan suhu udara diperhitungkan[3].

Penelitian dilakukan dengan membiarkan subjek percobaan duduk di kamar khusus selama dua jam. Beberapa tes menggunakan kipas angin sementara yang lain tidak[3].

Kemudian dilakukan pengukuran suhu tubuh subjek percobaan, laju jantung, dan tekanan darah. Selain itu dilakukan pemeriksaan terjadi tidaknya dehidrasi dan tingkat kenyamanan subjek[3].

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam kondisi panas dan lembab dengan indeks panas 56 oC, kipas angin dapat membantu menurunkan core temperature dan tegangan kardiovaskuler pada tubuh, sehingga membuat orang tersebut lebih nyaman. Akan tetapi, pada kondisi panas dan kering, kipas angin menunjukkan dampak merugikan, bahkan ketika indeks panas sebesar 46 oC[3].

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa meskipun penggunaan kipas angin efektif untuk mendinginkan tubuh pada suhu lebih dari 35 oC, dalam kondisi kering dengan kelembapan rendah penggunaannya berdampak merugikan terhadap kesehatan[3].

3. Kulit Kering dan Iritasi Ringan

Dehidrasi yang disebabkan oleh penggunaan kipas angin menimbulkan dampak yang lebih merugikan ketika digunakan saat tidur. Kehilangan cairan secara tiba-tiba dari udara langsung dapat mempengaruhi kulit, terutama bagi mereka yang memiliki kulit sensitif[6].

Kipas angin dapat menyebabkan kulit kering dan iritasi ringan akibat berkurangnya kelembapan. Selain itu, kipas angin juga dapat mempengaruhi sinus, mata, dan otot[6].

4. Mata Kering dan Iritasi

Pada orang yang tidur dengan mata terbuka sebagian, aliran udara konstan akan membuat mata kering dan dapat mengakibatkan iritasi mayor. Iritasi tersebut dapat terbawa ke dalam sinus dan membuat saluran hidung kering, sehingga menjadi lebih rentan terhadap hidung tersumbat dan sakit kepala sinus[6, 7].

5. Membran Mukosa Kering dan Iritasi Sinus

Kipas angin mensirkulasikan udara di ruangan sekitar dapat mengakibatkan udara menjadi lebih kering. Hal ini dapat mengarah pada mengeringnya membran mukosa dan iritasi sinus[6].

Pada orang yang tidur dengan mulut terbuka, aliran udara yang ditimbulkan oleh kipas angin dapat menyebabkan mulut dan tenggorokan terasa kering dan terbakar[7].

6. Otot Tegang dan Kram

Udara dingin yang terkonsentrasi karena kipas angin dapat menyebabkan otot bereaksi dengan menegang dan kram. Kondisi ini berisiko lebih tinggi untuk terjadi ketika kipas angin diposisikan secara langsung dekat wajah dan kepala[6, 7].

7. Meningkatkan Risiko Alergi

Penggunaan kipas angin juga dapat menimbulkan lebih banyak kerugian pada orang yang memiliki alergi. Kipas angin akan meniup udara ke sekitar ruangan dan dengan itu meniupkan partikel debu[6].

Apalagi jika kipas angin tidak sering dibersihkan, bilah kipas dapat menjadi tempat terkumpulnya debu. Pada orang yang memiliki alergi terhadap tungau debu, paparan terhadap kipas angin dapat memperburuk gejala[6, 7].

Penggunaan kipas angin juga berpotensi mensirkulasikan pollen ke seluruh ruangan. Hal ini berdampak buruk pada orang-orang yang mengalami alergi pollen dan dapat memperburuk gejala hay fever[6].

Cara Menghindari Bahaya Penggunaan Kipas Angin

Berikut beberapa tips untuk menghindari bahaya penggunaan kipas angin[7, 8, 9]:

  • Menjaga kebersihan kipas angin, memastikan kipas tidak mengandung debu dan kotoran
  • Meletakkan kipas angin sedemikian rupa sehingga angin tidak mengenai tubuh secara langsung. Hindari mengarahkan kipas angin secara langsung ke depan wajah
  • Mengenakan pakaian yang ringan atau lebih tipis dan memungkinkan sirkulasi udara yang baik, hindari pakaian ketat
  • Memastikan tubuh cukup terhidrasi dengan banyak minum air putih, terutama ketika suhu panas.
  • Mandi sebelum tidur dapat membantu menurunkan suhu tubuh. Dianjurkan untuk menggunakan air panas dan dilakukan beberapa saat sebelum tidur
  • Jika memiliki alergi terhadap debu, bersihkan rug dan seprai secara rutin
  • Mematikan lampu ketika tidur. Lampu dan soket listrik menghasilkan sejumlah panas, sehingga mematikan lampu dan mencabut kabel dari soket listrik dapat sedikit menurunkan suhu
  • Mengenakan piyama berbahan katun ketika tidur. Katun memiliki sirkulalsi udara yang baik dan memungkinkan keringat meresap
  • Tidur sendiri alih-alih bersama orang lain dapat membantu menurunkan panas
  • Membasuh pergelangan tangan atau kaki dengan air dingin sebelum pergi tidur
  • Menutup tirai untuk mengurangi sinar matahari yang masuk di siang hari
  • Menggunakan kasur pendingin
  • Membersihkan dan mengganti filter udara setiap 1-2 bulan
  • Membiarkan pintu terbuka selama siang hari untuk membantu udara berpindah antar ruangan
  • Menggunakan kain dingin dan menempatkan di kepala untuk membantu menurunkan suhu
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment