Bolehkah Ibu Hamil Makan Telur Setengah Matang?

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Saat sedang hamil, ibu biasanya akan diberi daftar makanan dan minuman yang perlu dihindari selama masa mengandung. Beberapa diantaranya termasuk makanan yang tidak dipasteurisasi, makanan yang mentah atau setengah matang.

Dari daftar ini saja, sudah bisa dilihat bahwa telur setengah matang sebaiknya tidak dikonsumsi oleh ibu hamil. Berikut penjelasannya.

Bahaya Telur Setengah Matang Bagi Ibu Hamil

Saat sedang hamil, perubahan hormon yang terjadi bisa mengurangi fungsi kekebalan tubuh ibu, sehingga akan meningkatkan kemungkinan untuk terkena beberapa jenis infeksi. Patogen penyebab infeksi yang paling dikhawatirkan menyerang ibu hamil termasuk Listeria monocytogenes dan Salmonella enterica. [1, 2]

Telur mentah atau setengah matang berpotensi mengandung Salmonella. Bahkan, telur adalah penyebab paling umum dari terjadinya infeksi akibat makanan. Ini sebabnya ibu hamil sebaiknya tidak mengonsumsi telur mentah atau setengah matang, kecuali telur yang digunakan sudah dipasteurisasi. [1, 2, 3, 4]

Baik proses pasteurisasi maupun pemasakan hingga matang bisa menghilangkan bakteri berbahaya dalam makanan.

Cara Penyajian Telur yang Aman Bagi Ibu Hamil

Telur adalah salah satu jenis makanan yang bisa diolah menjadi berbagai hidangan serta dimasak dengan berbagai cara. Beberapa jenis masakan mengharuskan telur untuk dimasak sepenuhnya. Namun, ada juga beberapa hidangan yang membutuhkan telur setengah matang, dimana sebagian telur masih mentah.

Hindari telur yang, setelah dimasak, bagian kuningnya masih cair, seperti telur mata sapi dan telur rebus setengah matang.

Ibu hamil juga harus menghindari konsumsi makanan yang mengandung telur mentah atau setengah matang, seperti:

  • Adonan kue mentah
  • Dressing salad yang mengandung telur
  • Mayonnaise homemade

Telur yang akan dikonsumsi ibu hamil harus dimasak hingga benar-benar matang. Tandanya adalah bagian putih dan kuning telur sudah benar-benar padat, bagian tengahnya tidak cair. Perhatikan juga saat membuat telur acak (scrambled egg), tunggu hingga telur tidak lagi tampak berlendir atau lembab sebelum diangkat dari wajan.

Selain itu, periksa dulu telur rebus sebelum dimakan. Belah menjadi dua untuk memastikan bagian tengahnya benar-benar matang. Biasanya diperlukan 10 hingga 12 menit perebusan untuk memastikan telur matang seluruhnya. [1]

Jika menggoreng telur, masak selama 2 hingga 3 menit di kedua sisinya sebelum dimakan. [1]

Manfaat Telur Bagi Kandungan

Telur yang dimasak dengan benar sangat baik untuk dikonsumsi ibu hamil karena bisa memberikan banyak manfaat bagi kesehatan ibu maupun janin.

Telur sebagian besar terdiri dari lemak dan protein serta mengandung sedikit sekali karbohidrat. Mengonsumsi makanan yang tinggi kandungan protein dan lemak sehat bisa membantu menjaga kadar gula darah, yang kemudian akan menurunkan risiko terjadinya diabetes gestasional.

Beberapa jenis telur juga merupakan sumber vitamin D yang baik. Misalnya, penelitian menunjukkan bahwa telur dari ayam yang dibiarkan berkeliaran bebas (tidak dikandang) mengandung lebih banyak vitamin D dibandingkan telur peternakan.

Perlu diingat juga bahwa kandungan vitamin D dalam telur terkonsentrasi di bagian kuningnya, jadi jangan tinggalkan bagian ini ketika menyantapnya jika ingin mendapatkan manfaat maksimal dari telur.

Manfaat vitamin D bagi ibu hamil dan menyusui termasuk:

  • Menjaga kesehatan dan kekuatan tulang
  • Mendukung fungsi imun
  • Meningkatkan pertumbuhan janin

Selain itu, telur juga penuh dengan nutrisi yang penting untuk menjaga kesehatan kandungan, termasuk B12, kolin, dan protein. Telur adalah makanan yang mengenyangkan dan baik untuk dijadikan bagian dari menu sehat dan siembang agar berat badan ibu selama masa kehamilan bisa tetap ada di angka yang sehat.

Manfaat Telur Bagi Perkembangan Janin

Selain memberikan asupan nutrisi bagi ibu, telur juga mengandung gizi yang dibutuhkan untuk perkembangan dan pertumbuhan janin. Kandungan B12 dan kolin bisa membantu perkembangan otak yang sehat.

Kandungan protein dalam telur yang dikonsumsi ibu akan dipecah menjadi asam amino yang merupakan pondasi penting bagi pembangunan sel-sel tubuh.

Protein bisa ditemukan di kulit, rambut, otot, dan tulang, serta memastikan sel-sel bisa berfungsi dengan normal.

Memastikan keamanan makanan yang dikonsumsi adalah hal penting bagi semua orang, tetapi akan menjadi lebih penting bila berkaitan dengan asupan bagi ibu hamil. Hal ini karena ibu hamil dan janin lebih rentan untuk terinfeksi bakteri dari makanan.

Penyakit yang disebabkan oleh makanan, bila menginfeksi ibu, bisa ditularkan pada bayi dalam kandungan dan meningkatkan risiko terjadinya berbagai komplikasi seperti keguguran, stillbirth (bayi lahir mati), atau komplikasi perinatal.

Ini sebabnya, ibu hamil harus memastikan makanan yang dikonsumsinya dalam keadaan bersih dan bila dimasak sudah benar-benar matang. Telur mentah atau setengah matang sebaiknya dihindari.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment