Tinjauan Medis : dr. Katya Saphira, M.Gizi
Ibu hamil perlu memikirkan apa yang baik untuk tubuhnya dan juga untuk janinnya. Oleh sebab itu, perlu memerhatikan apa yang perlu dimakan maupun diminumnya. Kopi pada dasarnya mengandung kafein. Kafein... bersifat stimulan sehingga dapat menyebabkan tangan bergetar, jantung bedebar, sesak napas, lemas, bahkan insomnia. Meskipun pada batas tertentu kafein memiliki manfaat, namun bagi ibu hamil, risikonya cenderung lebih banyak ketimbang manfaatnya. Ada kerugian cacat janin dan kelahiran prematur bagi ibu yang mengonsumsi kafein. Perlu pertimbangan khusus dalam konsumsi kafein pada ibu hamil. Read more
Banyak pertanyaan yang muncul terkait bolehkah ibu hamil minum kopi? Jika boleh berapa jumlah maksimal yang dapat dikonsumsi? Dan jika tidak apa alasannya? Apa risiko yang mungkin timbul jika ibu hamil mengkonsumsi kopi?
Pertanyaan tersebut akan kita bahas pada kesempatan kali ini. Seberapa batasan yang diperbolehkan bagi ibu hamil untuk mengkonsumsi kopi, atau justru tidak diizinkan sama sekali.
Daftar isi
Bahaya Minum Kopi bagi Ibu Hamil
Jika tidak dibatasi ada bahaya konsumsi kopi bagi ibu hamil yang harus diwaspadai, katakan di greenbrierclinic.com. Bahaya tersebut diantaranya adalah :
- Kopi yang mengandung kafein akan diproses jauh lebih lambat dalam metabolisme ibu hamil. [1,2,5]
- Kurang lebih 1,5 – 3,5 kali lebih lambat dibandingkan dengan orang normal. Sehingga potensi untuk kafein menumpuk dalam tubuh bagi ibu hamil jauh lebih besar. [1,2]
- Selama masa kehamilan, ibu hamil cenderung lebih sensitif dan efek samping kopi bisa berkali lipat dampaknya dibandingkan dengan orang normal. [3]
Sedangkan kandungan kafein pada kopi sendiri per sajian cukup tinggi, yakni sebesar 200 mg per 240 ml. Padahal selama masa kehamilan disarankan untuk konsumsi kafein sendiri tidak lebih dari 200 mg per hari. [3]
Anda harus ingat bahwa kandungan kafein juga dapat ditemukan pada makanan dan minuman lainnya. Oleh karena itu, ibu hamil sangat disarankan untuk mengurangi konsumsi kopi selama masa kehamilan. [1]
Risiko Minum Kopi untuk Ibu Hamil dan Janinnya
Meskipun risiko konsumsi kopi secara langsung terhadap kesehatan ibu hamil beserta janin belum terbukti 100%. Namun pada dasarnya tetap ada risiko yang berdampak negatif terhadap keduanya.
1. Risiko Bagi Ibu Hamil
Bagi ibu hamil sendiri sesuai dengan penjelasan sebelumnya, risiko yang didapat jika mengkonsumsi kopi adalah sebagai berikut :
- konsumsi kopi yang mengandung kafein tinggi dapat mengganggu kerja tubuh. [1,2,3]
- Munculnya rasa mual, pusing, lelah atau kurang tidur. [1,2,3]
- Detak jantung yang tidak beraturan dan mengganggu kesehatan ibu hamil. [1,2,3]
- Kafein dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur (jauh lebih cepat atau bahkan jauh lebih lama dibandingkan hari perkiraan lahir). [1,2,3]
- Ibu hamil biasanya kesulitan untuk menjaga mood atau bahkan asupan makanan. Hal ini tak lain karena kondisi hormon selama masa kehamilan dapat mengalami lonjakan secara drastis. [1,2,3]
- Jika konsumsi kafein tidak dibatasi, hal ini dapat memperburuk kondisi kesehatan dan psikis dari ibu hamil itu sendiri. [1,2,3]
- Insomnia yang menjadi efek samping dari konsumsi kafein dalam jangka panjang. [1,2,3]
Karena risiko di atas, maka ibu hamil disarankan untuk mengurangi atau bahkan menghindari konsumsi kopi selama masa kehamilan.
2. Risiko Bagi Janin
Selain berisiko bagi ibu hamil, ternyata kopi juga dapat berisiko bagi janin yang sedang dikandung.
Diantara risiko tersebut adalah sebagai berikut :
- Kafein yang terkandung dalam kopi sendiri dapat melintasi plasenta janin, serta masuk ke dalam aliran darah dalam tubuh janin. Sehingga efek samping dari konsumsi kafein selain dirasakan oleh sang ibu juga akan dirasakan oleh janinnya. [1,4]
- Jika efek tersebut sudah mempengaruhi janin, maka perkembangan serta kesehatan janin dapat terganggu terlebih pada trimester awal kehamilan. [4,5]
- Kafein juga ditengarai dapat menyebabkan bayi lahir dengan kondisi berat badan di bawah normal. [4]
- Selain itu konsumsi kafein di atas ambang normal yang ditetapkan dapat menyebabkan atau memicu keguguran. Hal ini dapat terjadi pada kasus-kasus tertentu terutama pada ibu hamil dengan kondisi kesehatan yang tidak stabil dan cenderung rendah. [4,5]
- Penelitian dengan menggunakan objek hewan diketahui bahwa konsumsi kafein dapat mengakibatkan cacat lahir dan prematur. [4,2]
- Dapat menyebabkan masalah reproduksi dan juga mengurangi kesuburan. Meskipun belum ada bukti nyata bahwa hal tersebut dapat menghasilkan efek yang sama pada manusia, namun ada baiknya kita lebih berhati-hati. [1,2]
Sehingga pertanyaan terkait bolehkah ibu hamil minum kopi? Jawabannya akan lebih baik jika dihindari selama masa kehamilan khususnya pada trimester awal.
Efek Minum Kopi untuk Ibu Hamil
Seperti kita ketahui, ibu hamil memiliki kondisi fisik yang cukup rentan dan rawan terhadap penyakit.
Beberapa hal pun, perlu dibatasi konsumsinya bagi ibu hamil karena dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap kesehatan atau perkembangan janinnya.
Kopi sendiri mengandung kafein yang berfungsi sebagai zat stimulan untuk menghasilkan energi tambahan dan membuat anda menjadi lebih waspada.
Seringkali kopi dan juga teh yang mengandung kafein ini dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat untuk menghasilkan energi tambahan tersebut.
Meskipun konsumsi kafein cukup aman, namun tidak bagi ibu hamil. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum ibu hamil mengkonsumsi kopi.
Sehingga perlakuannya akan berbeda dengan orang yang berada dalam kondisi normal.
Berikut beberapa efek yang mungkin timbul, jika ibu hamil mengkonsumsi kopi selama masa kehamilan :
- Badan cepat lelah, karena efek terjaga setelah minum kopi [1,2,3]
- Kesulitan untuk istirahat dengan optimal [2,3]
- Naiknya tekanan darah yang dapat memicu hipertensi (darah tinggi) [2,5]
- Denyut jantung tidak beraturan yang bisa berakibatkan berbagai penyakit jantung [1]
- Meningkatkan kecemasan atau rasa waspada [1]
- Dapat memicu sakit kepala atau pusing dan juga mual [1,2,3]
- Dapat memicu diare atau sakit perut [1,2]
Tinjauan: Konsumsi kopi selama masa kehamilan harus dibatasi agar efek samping di atas tidak muncul dan mengganggu perkembangan janin.