Bolehkah Makan Telur Saat Diare? Ini Faktanya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Diare merupakan kondisi gangguan pencernaan di mana penderita mengalami buang air besar dengan feses encer dan terjadi berulang kali dalam sehari [1].

Makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi bakteri, virus atau parasit bisa mengakibatkan diare, baik pada anak-anak maupun orang dewasa [1].

Gejala utama diare adalah sering buang air besar dengan feses berair, namun biasanya hal ini diawali dengan perut mulas dan sulit untuk menahan rasa ingin buang air besar [1].

Ketika terjadi berulang kali dalam sehari, pusing hingga lemas dapat dialami penderita karena kekurangan cairan [1].

Beberapa asupan makanan dan minuman dapat menghentikan diare tapi juga berpotensi memperburuk kondisi, salah satunya adalah susu [2].

Namun bagi penyuka telur, perlu diketahui aman tidaknya mengonsumsi selama menderita diare.

Bolehkah makan telur saat diare?

Boleh, karena makan telur bisa membantu memperlambat pergerakan usus penderita diare [3].

Daripada mengonsumsi susu dan produk olahannya yang bisa memperburuk gejala diare, makan telur lebih dianjurkan karena lebih aman [3].

Dengan konsumsi telur, kondisi diare akan mereda dan masa pemulihan penderita pun jadi lebih cepat [3].

Namun, pastikan untuk tidak makan telur mentah; alih-alih telur mentah atau telur setengah matang, masak telur dengan benar dan sampai matang [3].

Memasak telur justru membuat proses tubuh dalam menyernanya akan lebih mudah, terutama telur rebus [3].

Tentu makan telur saat diare diperbolehkan dan aman hanya bagi penderita diare yang tidak memiliki riwayat alergi telur [3].

Jika memiliki alergi telur, sekalipun telur baik bagi diare, hindari mengonsumsinya karena justru bisa memicu reaksi alergi [3].

Meski demikian, ada kalanya telur menjadi salah satu faktor yang mendasari timbulnya gejala sindrom iritasi usus [3].

Sindrom iritasi usus besar juga bisa ditandai dengan diare; maka bila demikian, jangan makan telur sampai diare berhenti dan iritasi usus besar sudah tertangani [3,4].

Jika diare disebabkan sindrom iritasi usus besar dan penderita tetap melanjutkan makan telur, sebagai risikonya perut menjadi tidak nyaman dan cenderung kembung [3].

Walau dianjurkan memasak telur, pastikan tidak makan telur goreng, baik itu telur dadar maupun telur mata sapi [3].

Hindari telur goreng selama gejala diare masih terjadi, sebab kandungan lemak tinggi pada makanan tersebut bisa memperburuk diare [3,5].

Sekalipun tidak menggoreng dengan minyak dan mengganti minyak dengan mentega/margarin, kandungan lemak tetap tinggi di dalam telur goreng [3,5].

Oleh karena itu, telur rebus jauh lebih dianjurkan untuk kesehatan dan pemulihan sistem pencernaan [3].

Makan telur yang sudah direbus matang juga menawarkan manfaat lainnya, seperti [3] :

  • Mengurangi risiko infeksi bakteri Salmonella.
  • Mempermudah tubuh menyerna protein dari telur.
  • Mencegah perut bergas dan perut kembung.

Makanan lain apa saja yang baik untuk penderita diare?

Selain telur matang, beberapa makanan lainnya yang bisa dikonsumsi untuk memaksimalkan pemulihan pencernaan adalah [5,6] :

  • Nasi
  • Roti putih
  • Kentang (mashed potato, kentang kukus yang dihancurkan, lebih dianjurkan untuk mempermudah proses menyernanya)
  • Sup atau kaldu ayam (untuk memberi nutrisi bagi tubuh sekaligus mengatasi dehidrasi)

Selain itu, memperbanyak asupan air putih juga sangat dianjurkan agar mencegah dehidrasi akibat buang air besar terlalu sering [7].

Untuk menghentikan diare, 1 liter air putih bisa dicampur dengan 6 sendok teh gula dan setengah sendok teh garam guna membantu usus menyerap dan mengikat cairan [7].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment