Bolehkah Penderita Hipertensi Berpuasa?

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Berpuasa dapat memberikan efek baik bagi penderita hipertensi sekalipun. Berpuasa dapat membantu menurunkan tekanan darah, menurunkan kolesterol, dan menurunkan berat badan. Namum berpuasa juga dapat menyebabkan... gangguan keseimbangan elektrolit, yang dapat membuat irama jantung menjadi tidak stabil. Jika Anda menjalankan puasa, lebih baik berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter. Kebutuhan kalori dan nutrisi harian sebaiknya tetap terpenuhi, dan perencanaan makanan tetap dilakukan agar walaupun jumlah frekuensi makan berkurang, namun nutrisi tetap terpenuhi. Read more

Bila dilakukan sesuai tuntunan agama dan anjuran dokter, puasa Ramadhan memiliki banyak sekali manfaat baik untuk tubuh maupun mental.

Tetapi, telah diketahui bahwa tidak semua orang boleh berpuasa. Orang dengan kondisi kesehatan tertentu sebaiknya tidak menjalankan puasa karena bisa memperburuk penyakitnya. Bagaimana dengan penderita tekanan darah tinggi?

Berpuasa Ramadan berarti tidak makan maupun minum mulai dari matahari terbit hingga terbenam. Ini artinya, selama satu bulan tubuh akan menjalani siklus makan yang lebih teratur.

Secara alami, kebiasaan ini akan mengubah pola makan, tidur dan kebiasaan orang yang menjalankan ibadah puasa. Hal ini penting untuk diperhatikan terutama oleh penderita tekanan darah tinggi atau penyakit kardiovaskular lainnya yang ingin berpuasa.

Pertanyaan yang paling sering ditanyakan oleh penderita gangguan kardiovaskular, termasuk tekanan darah tinggi, pada dokter saat akan berpuasa adalah apakah secara medis mereka boleh menjalankannya.

Pasien hipertensi atau tekanan darah tinggi boleh berpuasa dengan beberapa catatan, yaitu: [1, 2, 5]

  • Fungsi ginjalnya masih baik
  • Penderita tekanan darah tinggi masih berada pada stadium 1 hingga 3
  • Penderita tetap melakukan konsultasi dan minum obat rutin sesuai arahan dokter

Penderita tekanan darah tinggi yang sudah berada di stadium 4 dan 5 biasanya tidak disarankan untuk berpuasa karena kondisi ginjalnya sudah terganggu. Bila berpuasa, dikhawatirkan kurangnya asupan cairan di siang hari bisa memperburuk keadaan ini.

Penelitian menemukan terjadinya penurunan tekanan darah sistolik maupun diastolik saat penderita hipertensi menjalankan puasa Ramadan. Selain itu, terjadi pula pengurangan berat badan.

Selama puasa Ramadan, mereka yang menjalankannya akan mendapat kesempatan untuk mengurangi asupan makanan sekaligus juga meningkatkan aktivitas fisik. Meskipun berkurangnya asupan makanan tidak akan sama pada tiap-tiap orang, namun bertambahnya frekuensi shalat karena adanya tarawih bisa meningkatkan aktivitas fisik.

Bagi penderita tekanan darah tinggi yang mampu melakukan puasa, terdapat manfaat yang didapatkan, antara lain: [1, 2, 3, 5]

  • Puasa bisa memberikan perlindungan , karena rasa lapar diketahui berkaitan dengan terhambatnya produksi katekolamine dan menurunnya venous return atau aliran darah yang kembali ke jantung. Akibatnya, terjadi penurunan pada tekanan darah, detak jantung dan output jantung.
  • Selain itu, puasa Ramadan juga secara signifikan memperbaiki profil lipid, indeks massa tubuh (BMI) dan tekanan darah pada orang yang sehat, pasien penyakit jantung yang stabil, sindrom metabolism, dyslipidemia dan hipertensi.
  • Secara umum, berpuasa memberikan efek tenang bagi tubuh dan pikiran, menjadikannya lebih rileks, dan ini tentu akan juga membuat tekanan darah lebih terkendali.
  • Asupan garam yang berkurang selama Ramadan berkontribusi pula pada lebih stabilnya tekanan darah.

Seperti yang telah disebutkan diatas, tidak semua penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi boleh berpuasa. Untuk itu, hal-hal berikut perlu diperhatikan: [4, 5]

  1. Konsultasikan lebih dulu kondisi Anda dengan dokter untuk memastikan apakah Anda boleh berpuasa atau tidak. Bila boleh, maka obat-obatan rutin harus tetap diminum. Dokter akan membuat penyesuaian pada dosis, jenis dan waktu konsumsinya.
  2. Minum banyak air putih dan jus tanpa gula saat buka puasa untuk mencegah haus, dehidrasi, dan komplikasi lainnya yang bisa disebabkan oleh kurangnya asupan cairan.
  3. Jadikan buah dan sayur sebagai bagian penting dari menu harian selama bulan puasa karena merupakan sumber penting kalium yang bisa membantu mengendalikan tekanan darah.
  4. Hindari mengonsumsi makanan yang mengandung banyak lemak.
  5. Hindari mengonsumsi kopi serta minuman lain yang mengandung kafein.
  6. Hindari makanan tinggi natrium atau garam karena bisa menyebabkan naiknya tekanan darah. Ganti camilan dengan salad hijau yang lebih sehat.
  7. Konsumsi produk susu rendah lemak karena kalsium berperan penting dalam hal mengatur tekanan darah dan memperbaiki kesehatan tulang.
  8. Hindari mengonsumsi daging dan keju olahan seperti sosis dan sebagainya karena mengandung banyak natrium.
  9. Waspadai tanda-tanda naiknya tekanan darah seperti pusing dan sakit kepala. Jika gejala-gejala ini muncul, maka segera hubungi fasilitas kesehatan atau dokter.
  10. Ukur tekanan darah secara teratur saat berpuasa.
  11. Tetap lakukan olahraga ringan saat berpuasa karena bisa membantu mengatur tekanan darah. Riset menunjukkan bahwa aktivitas fisik yang dilakukan saat shalat Tarawih bisa membantu menurunkan tekanan darah tinggi.
  12. Pasien hipertensi yang biasa merokok bisa memanfaatkan puasa Ramadan sebagai kesempatan untuk mengurangi bahkan menghentikan kebiasaan buruk ini.
  13. Bulan Ramadan adalah kesempatan yang baik untuk menurunkan berat badan. Studi menunjukkan bahwa menurunnya berat badan, meskipun hanya sebesar lima persen dari keseluruhan berat badan total, bisa membantu menormalkan tekanan darah.
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment