Bolehkah Tidur Dengan Rambut Basah? – Fakta dan Risikonya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Pulang malam dari aktivitas sepanjang hari yang lumayan padat diikuti dengan menyuci rambut memang menyegarkan.

Namun seringkali, orang-orang terlalu malas dan lelah untuk mengeringkan rambut sebelum beranjak tidur.

Pada akhirnya, mengeringkan rambut menjadi hal yang wajib namun dengan sengaja atau tidak sengaja terlupakan.

Masalahnya, tidur dengan rambut basah tidak seaman itu bagi kesehatan rambut maupun tubuh.

Bolehkah tidur dengan rambut basah?

Tidur dengan rambut basah maupun kering boleh-boleh saja, namun tentu saja hal tersebut memiliki risikonya tersendiri bagi kesehatan [1,2].

Walau menyuci rambut malam hari adalah keputusan tepat setelah seharian berkegiatan, mengeringkan rambut tetap diperlukan [1,2].

Berikut ini adalah sejumlah risiko yang perlu diketahui ketika memilih tidur dengan membiarkan rambut masih basah.

  • Rambut Lepek/Kusam

Membiasakan diri tidur tanpa mengeringkan rambut setiap usai keramas dapat membuat air yang ada pada rambut terserap ke bahan bantal [2].

Tidak hanya air, tapi juga minyak alami pada rambut yang akan bercampur dengan air di bantal [2].

Tanpa disadari, rambut akan kelihatan jauh lebih kusam dan lepek nantinya karena minyak alami rambut yang ikut menempel pada bantal [2].

Rambut juga berisiko mengalami dehidrasi sehingga tak cukup lembap dan mudah rusak [2].

  • Kerusakan Rambut

Mungkin tidur dengan rambut basah adalah keputusan yang diambil supaya rambut bisa kering dengan sendirinya [2].

Namun sebenarnya, tujuan dan niat seperti ini justru hanya akan memperburuk kondisi rambut dan meningkatkan risiko kerusakan [1,2].

Saat basah, kondisi rambut sedang paling lemah sehingga rambut bisa mudah patah ketika kepala bergerak sewaktu tidur [2].

Oleh karena itu, mengeringkannya lebih dulu jauh lebih dianjurkan daripada membiarkan rambut kering sendiri [1,2].

  • Kerontokan Rambut

Selain rambut mudah patah dengan membiarkannya masih basah saat tidur, kebiasaan ini pun meningkatkan risiko kerontokan rambut yang parah ke depannya [2].

Risiko rambut rontok biasanya dipicu oleh timbulnya kurap pada kulit kepala (sejenis infeksi jamur) karena membiarkan kulit kepala lembap dan hangat ketika tidur [2].

Ketika memiliki rambut panjang, hal ini bisa sangat disayangkan apabila kerontokan rambut terjadi hanya karena kebiasaan tidur dengan rambut masih basah [2].

  • Ketombe

Risiko tidur dengan rambut basah lainnya adalah muncul ketombe pada rambut serta kulit kepala [1,2].

Ketombe ini merupakan akibat dari kelembapan dan minyak alami rambut maupun kulit kepala yang terserap ke kain bantal [1,2].

Selain itu, saat tidur dengan kondisi rambut basah, kulit kepala masih lembap dan nantinya cenderung hangat [1,2].

Hal tersebut menyebabkan jamur dan bakteri berkembang biak pada kulit kepala dan bantal tanpa disadari [1,2,3].

Pertumbuhan bakteri maupun jamur ini pun sebaiknya tidak disepelekan karena sama-sama mampu menyebabkan ketombe pada kulit kepala [1,2].

  • Rambut Sulit Diatur

Kebiasaan tidur dengan kondisi rambut masih basah juga semakin lama akan membuat rambut lebih sulit diatur [1,2].

Ketika langsung dikeringkan, kondisi rambut kembali seperti sediakala dan normal [1,2].

Namun saat tidur saat rambut basah, terdapat risiko rambut menjadi kusut [1,2].

Meski saat bangun rambut sudah kering, kekusutan rambut tersebut tidak mudah untuk dikembalikan normal [1,2].

  • Kedinginan

Tidur dengan rambut basah, khususnya di ruangan berpendingin atau saat cuaca dingin mampu menyebabkan tubuh kedinginan [1,2].

Ketika mulai terbangun dan menggigil, hindari melanjutkan tidur dan segera keringkan rambut menggunakan pengering rambut agar lebih cepat [1,2].

  • Kelemahan Imun Tubuh

Risiko melemahnya imun atau sistem daya tahan tubuh ketika tidur dengan rambut basah berkaitan dengan tubuh yang kedinginan [2].

Jika berada di ruangan berpendingin atau cuaca sedang dingin, risiko terkena flu atau bahkan masuk angin cukup besar [2].

Membiarkan rambut dalam kondisi basah dan lembap menempel pada bantal hanya akan meningkatkan risiko pertumbuhan bakteri di sana [2].

Jika bantal yang sudah menjadi lokasi perkembangan bakteri mengenai kulit wajah atau kulit kepala, jerawat akan lebih mudah timbul nantinya [2].

Jika tidak ada waktu mengeringkan rambut sepenuhnya, apa yang harus dilakukan?

Ada kalanya memang menggunakan alat pengering rambut pun membutuhkan waktu cukup lama agar seluruh bagian rambut kering sempurna.

Bila tak ada waktu mengeringkan rambut secara total dan sudah waktunya untuk benar-benar tidur, lakukan beberapa hal berikut ini.

  • Menggunakan kondisioner; tujuannya agar kutikel rambut menutup, rambut tidak mudah kusut, dan meminimalisir gesekan yang berujung pada patahnya rambut [4].
  • Menerapkan minyak kelapa; tujuannya untuk memberikan perlindungan terhadap rambut agar tidak mudah rusak sekaligus meminimalisir risiko masalah kulit kepala. Namun bagi penderita eksim seboreik, penggunaan minyak kelapa sama sekali tidak dianjurkan karena berpotensi memperburuk kondisi kondisi kulit tersebut [3,5].
  • Menggunakan bantal sutra; tujuannya agar tidak terjadi banyak gesekan yang menyebabkan rambut mudah patah. Belum diketahui bukti ilmiah dari hal ini sepenuhnya, namun permukaan bantal sutra yang lebih lembut akan mengurangi potensi kerusakan pada rambut basah yang menempel pada bantal [3,6].

Kesimpulan

Tidur dengan rambut basah bukan hal yang dianjurkan karena memiliki segudang risiko kesehatan, baik bagi rambut maupun bagi tubuh.

Bagi pemilik rambut yang sudah melalui proses extension, hindari tidur dengan rambut basah karena risiko kusut lebih tinggi [2].

Agar tidak berakibat pada kerusakan dan kerontokan rambut parah ditambah dengan risiko infeksi jamur hingga ketombe, ambil waktu untuk mengeringkannya sebelum tidur.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment