10 Cara Mencegah Hipotensi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Hipotensi adalah kondisi ketika tekanan darah di bawah normal yaitu di bawah 90/60 mmHg. Kondisi ini bisa saja menyebabkan jantung, otak, dan bagian tubuh lainnya tidak mendapatkan cukup darah. Hipotensi bisa disebabkan oleh berdiri setelah duduk atau berbaring. Kondisi ini dapat menyebabkan penurunan cepat tekanan darah atau disebut hipotensi ortostatik[1].

Beberapa penyebab hipotensi lainnya yaitu berdiri terlalu lama, dehidrasi, mengkonsumsi obat-obatan, dan penyakit tiroid. Selain itu, perdarahan hebat, infeksi berat, serangan jantung, atau anafilaksis juga merupakan beberapa penyebab hipotensi parah [1].

Hipotensi tidak selalu menunjukkan gejala, namun terdapat beberapa gejala yang bisa dikenali. Beberapa gejala hipotensi yaitu pusing atau berkunang-kunang, merasa sakit, penglihatan kabur, sakit perut atau muntah, lelah, lemah, bingung, pingsan, kulit dingin dan lembab, serta bernafas sangat cepat [2]. Hipotensi bisa dicegah melalui beberapa cara. Cara yang bisa dilakukan untuk mencegah hipotensi yaitu:

1. Bangun perlahan dari berbaring atau duduk ke berdiri

Hipotensi ortostatik adalah suatu kondisi di mana tekanan darah turun dengan cepat ketika perubahan posisi dari berbaring atau duduk ke berdiri. Kondisi ini biasanya membuat penderita mengalami pusing dan pingsan. Kondisi ini biasanya membaik ketika mengubah pengobatan atau bagaimana bergerak ke posisi tegak. Kondisi ini bisa dicegah dengan cara bergerak perlahan dari berbaring atau duduk ke berdiri [3].

2. Makan dalam porsi kecil tapi sering

Hipotensi postprandial adalah tekanan darah menjadi terlalu rendah setelah makan. Tekanan darah mungkin akan turun dalam kurun waktu 2 jam setelah makan. Kondisi ini akan lebih sering terjadi ketika makanan mengandung tinggi karbohidrat. Saat makan dalam porsi besar, tubuh akan membutuhkan lebih banyak energi untuk mencerna makanan. Hal ini akan menyebabkan tekanan darah turun[4].

Kondisi ini akan menjadi masalah ketika orang melewatkan jam makan kemudian makan dengan porsi lebih besar pada jam makan berikutnya. Makan dalam porsi kecil diharapkan bisa mengurangi energi yang dibutuhkan untuk mencerna makanan sehingga mengurangi risiko terjadinya hipotensi[4], [5].

3. Banyak minum air

Dehidrasi merupakan salah satu penyebab hipotensi postural. Banyak minum air bertujuan untuk mengatasi meningkatkan cairan dalam tubuh. Cairan akan meningkatkan volume darah dan membantu mencegah dehidrasi. Minum air putih 6 – 8 gelas setiap hari dapat mencegah terjadinya hipotensi [6], [7].

4. Batasi konsumsi kafein

Kafein memiliki efek diuretik yang mana membuat seseorang buang air kecil lebih sering. Jika mengkonsumsi kafein sepanjang hari tanpa diiringi minum air yang cukup maka bisa menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi merupakan salah satu penyebab hipotensi portal. Oleh karena itu membatasi konsumsi kafein terutama di malam hari merupakan salah satu cara untuk mencegah terjadinya hipotensi [8], [9].

5. Batasi konsumsi alkohol

Mengkonsumsi alkohol merupakan salah satu penyebab hipotensi ortostatik. Mengkonsumsi alkohol jangka pendek dapat menyebabkan hipertensi ortostatik melalui mekanisme gangguan respon vasokontriksi terhadap stress ortostatik. Hipotensi ortostatik adalah kondisi di mana tekanan darah rendah turun saat beralih dari berbaring ke duduk atau dari duduk ke berdiri[4].

Ketika tekanan darah rendah turun, maka darah yang masuk ke dalam organ dan otot menjadi lebih sedikit. Oleh karena itu, dengan membatasi komsumsi alkohol diharapkan bisa mencegah tekanan darah tetap normal sehingga tidak menyebabkan hipotensi ortostatik [10][12]. Selain itu, alcohol juga menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi dapat menurunkan volume darah sehingga menurunkan tekanan darah [4].

6. Menjaga suhu tubuh tetap normal

Hipotensi ortostatik terkadang tidak menunjukkan gejala. Namun pada Sebagian orang suhu panas dari cuaca, demam, atau mandi air panas atau hangat dapat memperburuk gejala. Gejala utama hipertensi ortostatik adalah merasa pusing dan berkunang-kunang ketika bangun dari tidur ke duduk atau duduk ke berdiri[3].

Hipotensi ortostatik mungkin akan lebih parah saat pagi hari karena tekanan darah paling rendah saat pagi hari. Menjaga suhu tubuh dengan tidak mandi menggunakan air panas atau hangat merupakan salah cara pencegahan hipotensi[12].

7. Menggunakan stoking kompresi

Stoking kompresi merupakan stoking elastis yang dirancang untuk memberikan tekanan pada kaki bagian bawah. Hal ini bertujuan untuk menjaga aliran darah, mengurangi ketidaknyamanan, dan pembengkakan. Kondisi yang menyebabkan aliran darah buruk yaitu varises (pembengkakan dan pembesaran pembuluh darah) dan lyphoedema (ketika jaringan tubuh membengkak)[13].

Menggunakan stoking kompresi diharapkan dapat menjaga aliran darah tetap normal sehingga mengurangi risiko hipotensi. Oleh karena itu, menggunakan stoking kompresi merupakan salah satu cara untuk mencegah hipotensi[14].

8. Menghindari obat-obatan yang menyebabkan tekanan darah turun

Hipotensi bisa disebabkan oleh mengkonsumsi obat-obatan yang menyebabkan tekanan darah turun. Oleh karena itu, menghindari obat-obatan yang dapat menyebabkan tekanan darah turun. obat-obatan yang dapat menyebabkan hipotensi ortostatik yaitu antiangina, antiaritmia, antidepressan, antihipertensi, dan agonis dopamin[15].

9. Menghindari makanan yang dapat menurunkan tekanan darah

Sementara makanan yang dapat menyebabkan hipotensi yaitu makanan dengan kandungan karbohidrat tinggi. Selain itu, makan dengan tinggi karbohidrat dapat menyebabkan tubuh mengeluarkan energi lebih besar untuk mencerna. Hal ini turut serta berperan dalam menurunkan tekanan darah[16].

10. Menggunakan bantal tinggi saat tidur

Posisi tubuh bisa berpengaruh terhadap gejala hipotensi ortostatik, termasuk ketika tidur. Menggunakan bantal tinggi bertujuan agar posisi kepala lebih tinggi ketika tidur. Tekanan darah akan lebih rendah saat pagi hari. Oleh karena itu, saat bangun dari tidur lakukanlah secara perlahan. Duduk terlebih dahulu sebelum berdiri. Mencari pegangan saat berdiri juga bisa dilakukan untuk berjaga-jaga jika tiba-tiba merasa berkunang-kunang [17].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment