Apakah Cokelat Baik untuk Tekanan Darah Rendah?

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Hipotensi atau nama lain dari tekanan darah rendah adalah sebuah keadaan klinis yang ditandai dengan penurunan tekanan darah di arteri sirkulasi sistemik. Beberapa penyebab utama hipotensi adalah volume darah rendah, perubahan hormonal, perluasan pembuluh darah, anemia, berbagai masalah jantung, hingga efek samping obat. Batas tekanan darah normal adalah 120/80 mmHg, jika berada di bawah itu maka sudah bisa dikatakan hipotensi [1].

Dalam sebuah jurnal pada National Center for Biotechnology Information dinyatakan, hipotensi seringnya terjadi tanpa gejala. Namun, jika diusut gejala paling sering ditemui dan dikeluhkan antara lain merasa ringan atau melayang dan pusing.

Pada tekanan yang sangat rendah, gejala syncope bisa terjadi. Gejala lain yang mungkin terjadi biasanya muncul dari etiologi hipotensi itu sendiri seperti nyeri dada, detak jantung tidak beraturan, sesak napas, demam tinggi, sakit kepala, kekakuan leher, nyeri punggung atas yang parah, muntah, diare, batuk dengan sputum, reaksi alergi akut, lelah, hingga penyimpangan penglihatan [2].

Kandungan Nutrisi Cokelat

Cokelat merupakan warisan makanan berharga dari nenek moyang umat manusia sejak 2000 tahun sebelum Masehi. Penikmat cokelat pertama di muka bumi adalah suku Maya yang berasal dari Amerika Tengah meramu cokelat sebagai minuman pahit yang dicampur dengan anggur dan rempah-rempah lain.

Berikut ini berbagai jenis cokelat dan kandungan perbandingan cokelat di dalamnya[3] :

  • Dark chocolate mengandung 50-90 % cokelat padat, cokelat dalam bentuk mentega, dan gula
  • Milk chocolate mengandung 10-50 % cokelat padat, cokelat dalam bentuk mentega, susu dalam berbagai bentuk, dan gula.
  • White chocolate tidak mengandung cokelat padat, hanya terbuat dari cokelat dalam bentuk mentega, susu, dan gula.

Kandungan nutrisi yang terkandung dalam cokelat [3] :

  • Zat besi
  • Magnesium
  • Zink
  • Tembaga
  • Fosfor
  • Flavonoid
  • Kafein

Manfaat Cokelat untuk Tekanan Darah Rendah

Saat seseorang sakit dan menderita hipotensi, tidak hanya terapi obat, mengatur pola makan juga dibutuhkan agar bisa menjaga tekanan darah dalam posisi normal, salah satunya dengan konsumsi cokelat. Sebagai bahan makanan yang biasanya dicampurkan baik dalam makanan ataupun minuman, cokelat merupakan salah satu makanan yang digunakan juga untuk pengobatan karena kandungan yang ada di dalamnya.

  • Meningkatkan tekanan darah sementara

Selain kopi dan teh, cokelat juga diketahui memiliki kandungan kafein yang dipercayai dapat menaikkan tekanan darah sementara. Kafein dalam cokelat ini cenderung meningkatkan tekanan darah untuk orang yang menderita hipertensi dibandingkan orang dengan tekanan darah yang normal. US Departement of Agriculture menyatakan dalam 3,5 Oz cokelat terdapat 86 mg kafein [4].’

  • Sumber energi

Kandungan gula dalam cokelat bisa jadi penyebab naiknya tekanan darah pada orang yang mengalami hipertensi. Sebuah studi pada tahun 2008 yang diterbitkan dalam Archives of Internal Medicine mengemukakan, kadar gula darah yang tinggi adalah salah satu faktor yang berkontribusi pada perkembangan darah tinggi. Cokelat batangan dengan berat 3.5 oZ mengandung lebih dari 55 gram gula dan sangat mungkin menyebabkan lonjakan gula darah [4]. Selain itu, kandungan gula dalam cokelat juga bisa menjadi booster energi untuk orang-orang yang mengalami hipotensi.

Efek Terlalu Banyak Konsumsi Cokelat

Layaknya jenis makanan lain, cokelat sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah wajar dan tepat. Dibandingkan white chocolate atau milk chocolate, dark chocolate lebih baik karena mengandung kadar antioksidan yang paling tinggi dengan kandungan gula paling sedikit. Untuk konsumsi perhari, Anda disarankan makan sekitar 30 gram sampai 60 gram. Jika lebih dari itu, tentu saja bisa berdampak pada over kalori. Pan American Health Organization (PAHO) mengungkapkan untuk mendapatkan manfaat dari dark chocolate, sebaiknya konsumsi harian cokelat tidak lebih dari 30 gram [7].

Konsumsi cokelat secara berlebihan dapat memberikan efek negatif seperti [8],

Konsumsi cokelat dalam jumlah banyak, terutama milk chocolate dan white chocolate akan membuat tubuh kelebihan kalori yang berdampak pada kegemukan, ditambah kondisi gula darah yang tinggi tentu saja dapat meningkatkan risiko diabetes.

  • Masalah pencernaan

Cokelat yang mengandung sejumlah kafein dapat menyebabkan ketidaknyamanan pencernaan. Kafein yang bersifat asam dapat menyebabkan heartburn dan acid reflux yang tentu saja akan memperparah kondisi masalah pencernaan yang sebelumnya sudah ada.

  • Memperparah kerja ginjal

Sebagai makanan yang tinggi potassium, cokelat sebaiknya tidak dikonsumsi oleh orang yang mengalami gangguan ginjal.

Hasil Riset dan Studi Penelitian

Mungkin terdengar kontradiktif, tetapi beberapa penelitian terdahulu juga mengemukakan cokelat dapat memberikan efek penurunan tekanan darah. Berikut beberapa penelitian yang bisa dirangkum.

  • Studi Taubert

Sebuah studi yang dilakukan di Duisburg, Jerman, yang melibatkan 44 responden yang berusia antara 56-73 tahun. 24 wanita dan 20 pria tersebut memiliki tekanan darah tinggi ringan atau biasa disebut tekanan darah borderline. Mereka juga dinyatakan sehat dan tidak mengonsumsi obat-obatan tekanan darah ataupun suplemen. Tim Taubert membagi responden ke dalam dua kelompok yang serupa. Satu kelompok diberikan dark chocolate sebanyak 30 kalori dosis harian selama 18 minggu.

Riset ini didasarkan kandungan cocoa pada cokelat produksi Jerman. Sebagai perbandingan, kelompok lainnya mendapatkan dosis yang sama hanya saja yang diberikan adalah white chocolate yang tidak mengandung cokelat cair atau cocoa. Kedua kelompok diberikan instruksi yang sama, makan cokelat dua jam setelah makan malam dan tetap pertahankan gaya hidup sehat selama ini.

Pada akhir studi didapatkan hasil kelompok yang mengonsumsi dark chocolate mengalami penurunan tekanan darah sistole sebanyak tiga poin dan tekanan darah diastole turun sebanyak dua poin, rata-ratanya. Studi ini tidak menunjukkan dengan jelas bagaimana dark chocolate mempengaruhi penurunan tekanan darah, tetapi penelitinya yakin flavonoid pada cokelat yang kemungkinan berperan dalam hal ini [5].

  • Studi Meta Analisis

Sebuah studi meta analisis dilakukan antara tahun 1955 sampai 2009 dengan melakukan uji coba terkontrol acak terhadap efek cacao sebagai makanan atau minuman dibandingkan placebo pada tekanan darah diastole maupun sistole selama jangka waktu dua minggu. Dari sekitar tiga belas penelitian yang masuk ke dalam kriteria studi meta analisis, didapatkan hasil bahwa dark chocolate lebih unggul menurunkan tekanan darah daripada placebo [6].

Kesimpula yang didapat dari data-data di atas adalah cokelat sangat bagus untuk tekanan darah rendah, tetapi di sisi lain juga berpotensi menurunkan tekanan darah pada orang-orang dengan hipertensi. Bagaimana konsumsi cokelat berpengaruh pada kesehatan ditentukan dari tingkat sensitivitas masing-masing orang dan sebanyak apa cokelat yang dimakan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment