Eksfoliasi merupakan proses mengangkat sel kulit mati dari lapisan kulit paling luar. Beberapa orang mempercayai bahwa kegiatan ini dapat meningkatkan kualitas penampakan kulit namun manfaat ini tidak berlaku bagi semua orang. [1]
Eksfoliasi dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimiawi, bahan granular, serta alat eksfoliasi. Biasanya kulit mengalami pengelupasan sel kulit mati setiap 30 hari. Akan tetapi, kadang-kadang sel mati ini tidak terangkat seluruhnya. Eksfoliasi dapat membantu mencegah hal ini terjadi. [2]
Dalam proses eksfoliasi, Anda dapat menggunakan bahan-bahan alami seperti gula, oatmeal, atau spons. Perlu diperhatikan bahwa eksfoliasi dapat dengan mudah mengiritasi atau merusak kulit. [3]
Jenis Kulit
Setiap orang memiliki jenis kulit berbeda. Oleh karena itu, mengetahui jenis kulit merupakan kunci utama dalam melakukan eksfoliasi. Berikut ini adalah jenis-jenis kulit tersebut: [4]
- Kulit Normal
Secara umum, pada kulit normal Anda dapat mencoba hampir seluruh teknik eksfoliasi atau mengangkat sel kulit mati tanpa merasakan efek sampingnya. Anda bisa mencoba cara yang Anda sukai berdasarkan anggaran biaya dan preferensi pribadi. [4]
- Kulit Sensitif
Kulit sensitif cenderung mudah mengalami iritasi. Anda bisa mencoba menggunakan beta hydroxy acid untuk eksfoliasi. Hal ini disebabkan bahan ini lebih ramah pada kulit sensitif dibandingkan dengan bahan kimia lain dan teknik eksfoliasi fisik. [4]
- Kulit Berminyak
Pada kulit berminyak, Anda akan mendapati kulit wajah yang lengket dengan minyak. Anda bisa menggunakan eksfoliator yang kuat yang dapat dibeli di toko atau mencoba membuat scrub wajah sendiri, atau menggunakan sikat ekfoliasi elektrik. [4]
Kulit kering diperlihatkan dengan adanya pengelupasan pada kulit. Anda bisa menggunakan alfa hydroxy acid (misalnya asam glikolat). Bahan ini dapat menembus lapisan permukaan kulit membuat pelembab dan serum penghidrasi masuk ke dalamnya. [4]
- Kulit Kombinasi
Anda bisa melakukan eksfoliasi dengan memadukan beragam teknik bila kulit Anda merupakan kombinasi jenis-jenis kulit di atas. Pada bagian yang berminyak coba untuk scrub atau gunakan eksfoliator kimiawi. Sedangkan, pada bagian kering Anda bisa mengoleskan alfa hydroxy acid kadar rendah. [4]
- Kulit Rentan Berjerawat
Bila Anda mengalami kulit yang rentan berjerawat, cara eksfoliasi yang paling baik adalah dengan retinoid. Gunakan eksfoliator yang mengandung retinoid, asam glikolat, dan asam salisilat. [4]
Cara Mengangkat Sel Kulit Mati
Mengangkat sel kulit mati dapat dilakukan dengan cara kimiawi atau manual. Cara mengangkat sel kulit mati dengan menggunakan bahan penggosok disebut dengan cara manual. Sedangkan cara mengangkat sel kulit mati yang melibatkan mengoleskan bahan kimia disebut dengan cara kimiawi. [2]
Berikut ini adalah teknik eksfoliasi secara manual yaitu: [4]
- Sarung Tangan Eksfoliasi
Pada dasarnya, alat ini berupa sarung tangan mini untuk mengeksfoliasi pada bagian tubuh lengan, tungkai, perut, dan bagian tubuh lainnya. Alat ini bagus digunakan saat mandi pagi hari. [4]
- Sikat untuk Kulit Kering
Seperti namanya, sikat ini diperuntukkan bagi kulit kering. Sikat ini mirip seperti sikat rambut yang kasar dan dapat digunakan untuk mengangkat sel kulit mati. Sikat ini cocok pada bagian lengan dan tungkai. [4]
- Loofah
Loofah terbagi menjadi 2 jenis yaitu spons alami dan spons mandi lembut yang dibentuk sedemikian rupa membentuk bola. Loofah digunakan pada tubuh (bukan wajah). [4]
- Pumice Stone (Batu Apung)
Batu apung merupakan musuh terbesar untuk kaki yang kering. Batu apung merupakan batuan alami yang biasanya digunakan untuk mengurangi tumit kering dan pecah-pecah. [4]
- Microneedling atau Micro Dermaroller
Bila Anda pemula dalam melakukan proses eksfoliasi, Anda bisa ke dokter kulit untuk melakukan prosedur ini. Alat ini berupa roller dengan jarum halus yang digulirkan di kulit wajah. Hal ini akan menusuk atau menembus kulit sehingga dapat mengangkat sel kulit mati. [4]
Anda bisa menggunakan scrub untuk mengangkat sel kulit mati. Scrub dapat dibuat sendiri di rumah dengan menggunakan oatmeal dan gula. [3]
Sedangkan eksfoliasi dengan cara kimiawi menggunakan bahan seperti alpha hydroxy acid, beta hydroxy acid, dan retinoid. Berikut ini adalah eksfoliasi dengan menggunakan 3 bahan tersebut yaitu: [2]
- Alpha Hydroxy Acid (AHA)
AHA merupakan sekelompok bahan eksfoliasi yang larut air. Senyawa ini diturunkan dari buah-buahan yang mengandung gula. Beberapa AHA yang terkenal yakni asam glikolat (berasal dari gula tebu), asam laktat (berasal dari susu dan sayuran acar). [2]
Selain itu, ada juga asam sitrat (ditemukan dalam buah jeruk), asam tartarat (berasal dari anggur), asam malat (ditemukan dalam apel). Asam-asam ini membantu mengelupas permukaan kulit sehingga sel kulit baru dengan pigmen yang lebih merata tumbuh dan menggantkan sel kulit lama. [2]
- Beta Hydroxy Acid (BHA)
BHA merupakan bahan eksfoliasi yang larut dalam minyak. Asam ini menembus masuk ke dalam kulit untuk membersihkan kelebihan minyak dan sel kulit mati yang menyumbat pori. Produk dengan kandungan BHA digunakan secara utama untuk mengatasi jerawat dan kulit rusak akibat sinar matahari. [2]
Asam salisilat merupakan jenis BHA yang paling umum digunakan. Asam ini dikenal sebagai bahan yang menangani jerawat. Selain itu, dapat pula digunakan untuk membantu peradangan dan kulit kemerahan. [2]
- Retinoid
Retinoid merupakan kelas obat yang diturunkan dari vitamin A. Beberapa jenis retinoid topikal yaitu retinol, adapalene, alitretinoin, tretinoin, bexarotene, dan tazarotene. Jenis ini digunakan untuk menenangkan kulit rusak akibat sinar matahari, meminimalisasi tanda penuaan, dan menangani jerawat. [2]
Bahan yang Harus Dihindari
Ketika menggunakan eksfolian manual seperti spons atau kain, Anda harus memastikan bahwa kedua alat tersebut dibersihkan secara berkala. Bila alat ini tidak dibersihkan secara berkala akan menjadi tempat tumbuh bakteri yang dapat menimbulkan jerawat. [3]
Adapun bila berkulit gelap, hindari menggunakan eksfolian kimiawi atau manual yang kuat. Sebab, hal ini dapat menimbulkan bintik hitam pada kulit dengan warna gelap. [3]
Bila kulit Anda terbakar akibat sengatan sinar matahari, mengalami luka gores atau luka terbuka sebaiknya tidak perlu melakukan eksfoliasi kulit. Hal ini karena eksfoliasi kulit dapat memperparah iritasi yang terjadi. [3]