Chorionic Villus Sampling (CVS): Fungsi, Prosedur dan Hasilnya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Fungsi Chorionic Villus Sampling

Chorionic villus sampling (CVS) atau pengambilan sampel vilus korionik adalah tes pemeriksaan pada awal masa kehamilan, di mana sel chorionic villus dikeluarkan dari plasenta untuk diperiksa. [1,2]

Chorionic villus adalah bagian kecil dari plasenta yang terbentuk dari sel telur yang telah dibuahi, sehingga memiliki gen yang sama dengan bayi.[1,2]

Pengambilan sampel Chorionic villus biasanya dilakukan antara minggu ke 10 sampai 14 kehamilan. Lebih awal dari tes diagnostik prenatal lainnya, seperti amniosentesis (pemeriksaan yang dilakukan dengan mengeluarkan sejumlah air ketuban untuk diperiksa di laboratorium).[1,3]

Chorionic villus sampling berfungsi untuk membantu mendiagnosis masalah genetik seperti:[3]

  • Sindrom Down, kondisi dimana seseorang lahir dengan kromosom yang berlebih. Hal ini mempengaruhi cara kerja tubuh dan otak dalam berkembang, sehingga mengakibatkan kelainan fisik dan mental bagi penderitanya.[4]
  • Fribosis Kistik, kondisi genetik yang menyebabkan kerusakan parah pada sistem pernapasan dan pencernaan.[5]
  • Penyakit Tay-Sachs, kelainan bawaan langka yang secara progresif merusak sel saraf (neuron) di otak dan sumsum tulang belakang.[6]

Prosedur ini juga dapat mengidentifikasi jenis kelamin janin, sehingga dapat mengetahui gangguan yang terkait dengan jenis kelamin, seperti jenis distrofi otot tertentu yang paling sering terjadi pada pria.[3]

Dokter akan merekomendasikan CVS pada pasien yang memiliki kondisi seperti:[7]

  • Anak sebelumnya mengalami cacat lahir atau memiliki riwayat keluarga yang mengidap penyakit genetik, kelainan kromosom, atau kelainan metabolisme
  • Wanita berusia 35 tahun pada hari perkiraan lahir
  • Hasil USG dan tes DNA sebelumnya adalah abnormal

Namun, chorionic villus sampling tidak dapat mendeteksi cacat lahir tertentu, seperti cacat tabung saraf. Perlu tindakan USG atau amniosentesis genetik untuk mengetahui mengenai cacat tabung saraf.[1]

Perbedaan CVS dan Amniosentesis

Amniosentesis sendiri juga merupakan tes pemeriksaan pada awal masa kehamilan. Perbedaannya dengan CVS dapat dilihat dari waktu pemeriksaan, prosedur dan fungsi.[7]

Amniosentesis biasanya dilakukan pada minggu ke 15 kehamilan atau sesudahnya.[7]

Dalam prosedur amniosentesis, sampel cairan ketuban (cairan di sekitar bayi) dikeluarkan dari rahim dengan bantuan jarum panjang dan tipis melalui perut ke dalam rahim pasien. Cairan ketuban diisap dengan lembut dengan jarum tersebut dan di kirim ke laboratorium untuk dievaluasi.[7]

Amniosentesis berfungsi untuk membantu mendiagnosis kelainan genetik, infeksi dan tanda-tanda pekembangan paru-paru.[7]

Jenis Chorionic Villus Sampling

Terdapat 2 jenis prosedur CVS:[7]

  • Transcervical. Kateter dimasukkan melalui serviks ke dalam plasenta untuk mengambil sampel jaringan.
  • Transabdominal. Sebuah jarum dimasukkan melalui perut dan rahim ke dalam plasenta untuk mengambil sampel jaringan.

Tim medis akan mewaspadai pengambilan sampel chorionic villus melalui transcervical, apabila pasien memiliki:[1]

  • Infeksi serviks atau vagina aktif, seperti herpes
  • Perdarahan atau bercak vagina dalam dua minggu sebelumnya
  • Plasenta yang tidak dapat diakses, karena rahim miring atau pertumbuhan non-kanker di serviks atau bagian bawah rahim Anda

Persiapan Chorionic Villus Sampling

Sebelum menjalani prosedur chirionic villus sampling, terdapat beberapa persiapan yang perlu dilakukan oleh pasien, antara lain yaitu:[7]

  • Menginformasikan pada dokter apabila memiliki alergi terhadap obat-obatan
  • Memberitahu dokter terkait obat, suplemen, jamu, atau vitamin yang sedang dikonsumsi
  • Memberitahu dokter jika pasien memiliki riwayat gangguan pendarahan atau mengonsumi obat pengencer darah seperti aspirin
  • Memberitahu tim medis jika pasien memiliki Rh negatif. Selama prosedur CVS, sel darah ibu dan bayi bisa bercampur. Hal ini dapat menyebabkan sensitisasi Rh dan kerusakan sel darah merah bayi. Dalam kebanyakan kasus, tes darah prenatal akan mengetahui apakah Rh pasien negatif. Pasien mungkin diminta untuk memberikan hasil lab ini sebelum prosedur.
  • Pasien mungkin akan diminta atau tidak minta untuk minum yang banyak sampai kandung kemih penuh. Tergantung pada posisi rahim dan plasenta, kandung kemih yang penuh atau kosong dapat membantu menggerakkan rahim ke posisi yang lebih baik pada prosedur ini

Prosedur Chorionic Villus Sampling

Secara umum prosedur CVS, meliputi:[8]

  • Pasien diminta untuk berganti pakaian khusus rumah sakit dan berbaring di atas meja pemeriksaan
  • Selanjutnya, dokter akan memeriksa tekanan darah, detak jantung, dan laju pernapasan (tanda-tanda vital) pasien
  • USG akan dilakukan untuk memeriksa detak jantung bayi, dan posisi plasenta, bayi, dan tali pusar.
  • Berdasarkan letak plasenta, prosedur CVS akan dilakukan melalui serviks (transcervical). Atau akan dilakukan melalui dinding perut (transabdominal).

Rangkaian prosedur untuk CVS Transcervical yaitu:[8]

cvs transcervical
Sumber gambar: Summit Medical Group
  • Dokter akan memasukkan alat yang disebut spekulum ke dalam vagina pasien sehingga kondisi serviks dapat terlihat
  • Vagina dan leher rahim pasien akan dibersihkan dengan larutan antiseptik
  • Dengan panduan ultrasound, sebuah tabung tipis akan diarahkan melalui serviks ke chorionic villus
  • Sel kemudian akan diisap dengan lembut melalui tabung ke dalam jarum suntik. Pasien mungkin merasakan nyeri atau kram ringan.
  • Setelah sel yang diambil dirasa cukup tabung tersebut kemudian dilepas

Rangkaian prosedur untuk CVS Transabdominal yaitu:[8]

cvs transabdominal
Sumber gambar: Summit Medical Group
  • Dokter akan membersihkan area perut dengan cairan antiseptik
  • Selanjutnya, dokter akan memberikan anestesi lokal untuk membuat area perut pasien mati rasa
  • Dokter akan menggunakan bantuan ultrasonografi untuk membantu memandu jarum yang panjang, tipis, dan berlubang melalui perut pasien menuju rahim dan plasenta. Pasien mungkin merasakan kram saat jarum memasuki rahim
  • Sel-sel akan diisap dengan lembut ke dalam jarum
  • Setelah sel yang diambil dirasa cukup, jarum tersebut kemudian dilepas. Luka tempat penyisipan jarum kemudian ditutup dengan perban.

Saat prosedur selesai dilakukan, dokter akan memeriksa detak jantung bayi dan tanda vital pasien. Jika pasien memiliki Rh negatif, pasien mungkin akan diberikan imunoglobulin Rho (D), sebuah produk darah khusus yang dapat mencegah antibodi ibu Rh negatif bereaksi terhadap sel janin Rh positif.[8]

Pasien mungkin mengalami sedikit kram dan bercak ringan selama beberapa jam setelah CVS. Pasien dilarang untuk melakukan aktivitas berat setidaknya selama 24 jam dan tidak diperbolehkan melakukan hubungan seks selama 2 minggu.[8]

Segera hubungi dokter jika mengalami masalah seperti berikut:[8]

  • Cairan keluar dari vagina
  • Pendarahan hebat
  • Demam
  • Kontraksi uterus

Risiko Chorionic Villus Sampling

Seperti tindakan medis lainnya, chorionic villus sampling juga memiliki risiko yang mungkin terjadi pada pasien, seperti:[8]

  • Kram, pendarahan, atau kebocoran cairan ketuban
  • Infeksi
  • Keguguran
  • Kelahiran prematur
  • Cacat tungkai pada bayi, risiko lebih tinggi pada tes CVS yang dilakukan sebelum 9 minggu

Hasil Chorionic Villus Sampling

Hasil dinyatakan normal jika dokter tidak menemukan tanda-tanda kelainan genetik. Namun, perlu diingat juga bahwa chorionic villus sampling tidak dapat mengidentifikasi semua cacat lahir, seperti cacat tabung saraf.[1]

Jika chorionic villus sampling menunjukkan bahwa bayi pasien memiliki kondisi kromosom atau genetik yang tidak dapat diobati, pasien mungkin dihadapkan pada keputusan yang memilukan, seperti apakah akan melanjutkan kehamilan.[1]

Carilah dukungan orang-orang terdekat saat mengetahui hasil CVS dinyatakan abnormal.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment