Hidrotubasi: Fungsi, Prosedur dan Risikonya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Fungsi Hidrotubasi

Tuba falopi adalah area sistem reproduksi wanita tempat telur dan sperma bertemu dan tempat pembuahan biasanya terjadi. Pada beberapa kasus, wanita dapat mengalami penyumbatan tuba falopi.[1]

Hidrotubasi atau tubal flushing adalah tindakan medis yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya penyumbatan pada tuba falopi. Dalam prosedurnya dokter menggunakan media cair untuk memberikan tekanan di tuba falopi untuk memastikan tuba falopi terbuka.[1,2]

Histerosalpingogram (dikenal sebagai HSG) merupakan jenis X-rays yang biasanya digunakan pada prosedur hidrotubasi. Tindakan ini adalah bagian umum dari proses diagnosis bagi wanita yang mengalami kesulitan hamil.[1]

Dokter akan merekomendasikan hidrotubasi pada pasien yang kondisi tuba falopinya rusak atau tersumbat sepenuhnya akibat terbentuknya jaringan parut, adhenis, debrisi mukosa atau endometriosis (jaringan abnormal yang tumbuh di luar rahim).[1]

Wanita yang mengalami penyumbutan tuba falopi, perlu bantuan in-vitro fertilization (IVF) untuk bisa mengandung karena tidak dapat hamil secara alami.

Peluang hamil dapat ditingkatkan pada wanita dengan penyumbatan tuba falopi dengan melakukan hidrotubasi. Sekitar 30-40% wanita muda yang melakukan prosedur, akan hamil dalam 6 hingga 12 bulan dan tidak memerlukan perawatan tambahan.[1,2]

Persiapan Hidrotubasi

Terdapat beberapa persiapan yang perlu dilakukan pasien sebelum menjalani prosedur, seperti pasien mungkin akan diminta untuk mengonsumsi obat pereda nyeri satu jam sebelum prosedur.[3]

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin juga meresepkan antibiotik untuk pasien konsumsi sebelum prosedur. Pastikan ada kerabat atau keluarga yang mengantar pulang setelah prosedur.[3]

Prosedur Hidrotubasi

Prosedur hidrotubasi dibagi menjadi 2 yaitu laparoskopi dan Histerosalpingogram (HSG).

Secara umum rangkaian prosedur laparoskopi meliputi:[1]

  • Dokter akan memasukkan sebuah tabung melalui leher rahim.
  • Kemudian dialiri cairan dengan tekanan yang lembut.
  • Aliran melalui tuba falopi diamati menggunakan kamera serat optik 4 mm yang dimasukkan oleh dokter melalui sayatan di sekitar pusar.
  • Proses pembilasan air dapat diulangi sampai dokter merasa cukup, sementara sisa air yang tertinggal dikeringkan dengan alat pengisap.

Sementara, rangkaian prosedur histerosalpingogram (HSG) yaitu:[4]

  • Pasien akan diminta untuk berbaring telentang dengan kaki ditempatkan seperti saat pemeriksaan panggul. Alat yang disebut spekulum dimasukkan ke dalam vagina. Alat ini menahan dinding vagina agar serviks dapat dilihat. Selanjutnya, leher rahim dibersihkan.
  • Ujung serviks dapat disuntik dengan anestesi lokal (pereda nyeri).
  • Kemudian, tabung plastik tipis dimasukkan ke dalam lubang serviks. Tabung tersebut memiliki balon kecil di ujungnya yang dapat mengembang. Balon menahan tabung di dalam rahim.
  • Lalu, spekulum dilepas, dan pasien ditempatkan di bawah mesin sinar-X. Media kontras perlahan-lahan ditempatkan ke dalam rahim dan tuba falopi.
  • Media kontras tersebut dapat menyebabkan kram. Jika tabung tersumbat, cairan akan membuatnya meregang.
  • Gambar X-rays diambil saat media kontras memenuhi rahim dan tuba falopi. Pasien mungkin diminta untuk mengubah posisi. Jika tidak ada penyumbatan, cairan akan tumpah perlahan keluar dari ujung tabung. Setelah tumpah, cairan diserap oleh tubuh.
  • Dokter akan mengeluarkan semua instrumen saat gambar X-rays yang ambil terasa cukup

Setelah HSG, pasien akan mengalami keputihan yang lengket karena sebagian cairan keluar dari rahim. Cairan mungkin diwarnai dengan darah. Pasien dapat menggunakan pembalut sementara waktu.[4]

Resiko Hidrotubasi

Seperti tindakan medis lainnya, hidrotubasi juga memiliki risiko yang mungkin terjadi pada pasien. Risiko tersebut meliputi perasaan tidak nyaman saat dokter memasukkan instrumen melalui leher rahim.[4]

Pada prosedur HSG terdapat risiko-risiko khusus seperti muntah, pingsan, kram perut, pendarahan dan demam atau kedinginan.[4]

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment