Clinomania : Penyebab – Gejala – Penanganan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Apa Itu Clinomania?

Clinomania adalah obsesi terhadap tidur di mana seseorang dengan kondisi ini akan memiliki dorongan kuat untuk tidur atau setidaknya berbaring ketika melihat tempat tidur [1,2,3].

Clinomania sendiri adalah istilah yang berasal dari bahasa Yunani, yakni dari kata “clin” yang memiliki makna tempat tidur dan “mania” yang memiliki makna kecanduan atau obsesi.

Dorongan dan keinginan untuk berada di atas tempat tidur pada penderita clinomania sudah sampai di tahap berlebihan [1,2,3].

Clinomania membuat seseorang bisa sepanjang hari penuh tidur atau berada di tempat tidur tanpa melakukan kegiatan lainnya atau memilih beraktivitas di atas tempat tidurnya [1,2,3].

Perbedaan Clinomania dan Rasa Malas

Karena memiliki obsesi besar terhadap kasur dan “rebahan” biasanya menjadi cukup sulit untuk membedakan antara clinomania dan rasa malas.

Cukup banyak orang yang menganggap bahwa tidak bisa bangun pagi dan selalu terlambat beraktivitas merupakan kondisi clinomania.

Namun sebenarnya, kedua kondisi ini sama sekali berbeda; clinomania dan rasa malas itu tidak sama.

Faktor yang mampu membedakan keduanya adalah hal apa yang muncul di pikiran saat bangun di pagi hari.

Jika memiliki rasa malas, maka tandanya meliputi rasa lelah pada fisik secara luar biasa sehingga sulit dan enggan beranjak dari tempat tidur [4].

Rasa malas lebih kepada ketidakinginan seseorang untuk bangun dan menghadapi tanggung jawab yang menanti serta ketidakinginan untuk berusaha mengerjakan dan menyelesaikan apa yang seharusnya dilakukan [4].

Clinomania sendiri adalah jenis gangguan atau kelainan mental, sehingga hal ini bisa ditandai dengan kegelisahan, cemas dan stres, terutama bila harus meninggalkan kasur [1,2,3].

Perbedaan Clinomania dan Fetisisme

Clinomania berbeda dari fetisisme atau fetishism (fetish) walaupun clinomania adalah sebuah obsesi yang dimiliki seseorang terhadap tempat tidur atau kasur [1,2,3].

Fetisisme sendiri adalah gairah seksual yang meningkat ketika melihat benda tertentu [5].

Pada clinomania, penderitanya tidak mengalami peningkatan gairah seksual setiap melihat kasur, tapi hanya terlalu nyaman dan tak bisa terlalu jauh dari benda tersebut [1,2,3].

Fetisisme juga merupakan fantasi yang dimiliki seseorang sekaligus adanya dorongan dan perilaku seksual menggunakan benda mati [5].

Penyebab Clinomania

Belum diketahui secara pasti dan jelas mengenai penyebab clinomania.

Namun, clinomania memiliki kaitan dengan beberapa kondisi mental lainnya, salah duanya adalah depresi dan gangguan kecemasan.

1. Depresi

Depresi adalah sebuah kondisi di mana seseorang merasa tak ada motivasi, putus harapan, dan sedih sepanjang waktu [6].

Oleh karena itu, clinomania kemungkinan dipicu oleh rasa depresi sehingga sulit terdorong untuk melakukan hal lainnya terutama di luar tempat tidur [7].

Kondisi psikologis jelas menjadi dasar dari timbulnya keinginan terus-menerus di tempat tidur, sebab depresi sendiri menyebabkan berbagai gejala fisik dan psikologis sebagai berikut [6] :

  • Selalu lelah (tubuh seperti kehilangan tenaga)
  • Tidur berlebihan
  • Gairah seksual menurun
  • Nyeri tubuh tanpa alasan
  • Pusing tanpa alasan
  • Selera makan dan berat badan turun atau justru meningkat drastis
  • Gerakan tubuh serta cara bicara melambat

Seperti halnya seseorang yang sedang jatuh cinta, kerinduan terhadap kasur sangat besar dan ketika harus meninggalkan kasur, penderita clinomania akan merasa takut, menyesal, tidak rela, hingga membencinya [1,2,3,7,8].

Hal ini juga bisa dikaitkan dengan isolasi diri dari pergaulan dan lingkungan sosial karena depresi [6].

Pada depresi yang sudah pada tahap berat, penderita tak mampu membina hubungan dengan orang lain dan bahkan mengalami hambatan pada aktivitas sehari-harinya [6].

2. Gangguan Kecemasan

Gangguan kecemasan adalah kondisi gangguan psikologis lainnya yang juga diduga kuat menjadi salah satu faktor risiko clinomania [6].

Gangguan kecemasan adalah kecemasan berlebih yang kemudian lama-kelamaan berisiko menghambat rutinitas penderita dan berdampak pada penurunan kualitas hidup [9].

Gangguan kecemasan bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti keturunan, pengalaman traumatis, penyakit kronis tertentu, efek obat atau zat kimia tertentu, hingga gangguan mental lainnya [9].

Gangguan kecemasan terdiri dari 3 jenis kondisi, yaitu gangguan panik, gangguan kecemasan sosial dan gangguan kecemasan umum [9].

Pada gangguan kecemasan sosial, seseorang bisa saja merasa takut berinteraksi dengan orang lain karena takut, lalu, atau merasa rendah diri [9].

Keengganan bersosialisasi biasanya ditandai dengan penarikan diri dan isolasi diri; hal ini bisa merujuk pada clinomania, keinginan berlebih untuk selalu berada di tempat tidur [9].

3. Sindrom Kelelahan Kronis

Clinomania juga dapat dikaitkan dengan sindrom kelelahan kronis, yaitu rasa lelah yang tak kunjung hilang walau sudah beristirahat atau tidur cukup [6].

Imun tubuh yang lemah menjadi salah satu faktor yang mampu memicu sindrom ini, namun beberapa kondisi lain ini pun dapat juga menjadi alasan [10] :

  • Penyakit jantung
  • Kanker
  • Stres berat
  • Gangguan hormon
  • Gangguan autoimun
  • Infeksi bakteri atau virus
  • Gangguan kecemasan
  • Depresi

Semakin sering tidur termasuk gejala sindrom kelelahan kronis, biasanya disertai dengan penurunan konsentrasi, sering sakit kepala, gampang arah, tekanan darah rendah, hingga tubuh pegal-pegal [10].

Hanya saja, belum ada penelitian ilmiah yang mampu membuktikan bahwa sindrom ini serta gangguan kecemasan adalah pemicu clinomania.

Sering begadang dan sulit bangun pagi pun tidak memiliki hubungan dengan clinomania [6].

Gejala Clinomania

Pada clinomania, penderitanya secara umum mengalami sejumlah gejala sebagai berikut [1,2,3,6,7] :

  • Kapan pun dan di mana pun setiap melihat tempat tidur, akan timbul kerinduan yang sangat besar untuk berbaring di sana.
  • Kapan pun melihat tempat tidur, penderita clinomania akan merasa hangat dan nyaman.
  • Timbul perasaan seperti meledak-ledak saat sudah berada di atas tempat tidur.
  • Timbul keinginan hanya ingin berada di atas tempat tidur setelah menjalani hari yang panjang dan melelahkan tanpa melakukan aktivitas lain.
  • Timbul rasa puas saat berada di atas kasur.
  • Tempat tidur menjadi tempat dan ruang paling berharga bagi penderita karena dapat menumpahkan perasaan di sana dan kemudian merasa rileks dan nyaman.
  • Penderita dapat berpikir bahwa kasur lebih membutuhkannya daripada dirinya membutuhkan kasus.
  • Berada di kasur atau tidur adalah jawaban yang akan terlontar dari mulut penderita clinomania ketika orang lain menanyakan hobinya.
  • Timbul rasa kecewa dan menyesal ketika harus beranjak dari tempat tidur.
  • Ketika sudah berada di atas kasur, baik tidur atau beraktivitas lainnya, penderita tak lagi peduli dengan hal di luar itu.
  • Penderita sulit untuk bangun tepat waktu walaupun sudah menyetel alarm karena ingin bertahan lebih lama di atas tempat tidur.
  • Penderita dapat berpikir bahwa kasurlah yang tidak menginginkannya beranjak.
  • Penderita ingin menghabiskan sepanjang waktu di atas tempat tidur, jadi tidak hanya sebatas tidur, penderita juga terdorong melakukan aktivitas apapun di sana. Bekerja, menonton, bermain, makan hingga tidur adalah aktivitas-aktivitas yang akan penderita ingin lakukan di atas kasurnya.

Pemeriksaan Clinomania

Seperti pada kasus gangguan psikologis lainnya, dalam mendeteksi clinomania, penting bagi penderita untuk menjalani pemeriksaan fisik maupun psikologis.

  • Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan

Dokter akan mengawali dengan pemeriksaan fisik lebih dulu agar dapat mengetahui apakah clinomania berkaitan dengan kondisi medis tertentu [1].

Dokter perlu menanyakan kepada pasien mengenai riwayat medis serta riwayat pengobatan, berikut riwayat kesehatan keluarga pasien [1].

  • Pemeriksaan/Evaluasi Psikologis

Untuk memastikan apakah gejala yang dialami pasien adalah clinomania dan berkaitan dengan gangguan psikologis, maka evaluasi psikologis perlu dilakukan [1].

Penanganan Clinomania

Setelah diketahui sebab atau kondisi yang memicu clinomania, baru kondisi ini bisa ditangani secara benar.

Oleh karena itu, penting bagi pasien untuk menginformasikan kepada dokter mengenai riwayat gejala dan riwayat pengobatan secara detail.

Untuk mengurangi gejala clinomania, terutama saat harus beranjak dari kasur, setidaknya terdapat sejumlah cara seperti berikut.

  • Memutar Musik

Terapi musik yang dilakukan sendiri dengan menyetel musik kesukaan di pagi hari saat hendak beraktivitas atau saat bangun tidur akan sangat membantu [11].

Musik bertempo cepat adalah pilihan terbaik, terutama bila liriknya pun menambah semangat [11].

Nikmati setiap irama musik, bahkan jika ingin menari ikuti saja keinginan tubuh untuk bergerak. Ini juga bisa menjadi salah satu cara pemanasan fisik sebelum memulai aktivitas [11].

Mendapatkan paparan sinar matahari pagi tidak akan terlalu berbahaya bagi tubuh asalkan tidak terlalu lama [11].

Sinar matahari pagi tak hanya membantu memenuhi kebutuhan tubuh akan vitamin D, tapi juga mengatasi stres, kecemasan hingga depresi [12].

Penurunan daya konsentrasi juga dapat diatasi salah satunya dengan sering-sering berjemur di bawah sinar matahari.

  • Memelihara Hewan

Jika berhubungan dengan stres, cemas dan depresi, gejala clinomania dapat coba diredakan dengan cara memelihara hewan tertentu [10].

Hewan peliharaan seperti anjing terbukti meredakan stres dengan efektif, termasuk gangguan kecemasan dan mengurangi perasaan kesepian [13].

Hewan peliharaan diharapkan pula dapat mengurangi keinginan untuk terus-menerus tidur atau berada di atas kasur [10].

Pencegahan Clinomania

Karena belum diketahui jelas penyebabnya, belum ada cara untuk mencegah supaya clinomania sama sekali tidak terjadi.

Namun jika diketahui adanya hubungan antara clinomania dengan depresi dan gangguan kecemasan maupun gangguan mental lainnya, pemeriksaan dan penanganan gejala dini sangat dianjurkan.

Pasien dapat menjalani terapi psikologis untuk membantu meredakan gejala atau setidaknya mengendalikannya.

Deteksi dan penanganan dini akan membantu meminimalisir risiko komplikasi depresi dan gangguan kecemasan pada penderita clinomania.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment