Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak Depresi adalah sebuah gangguan mood yang ditandai dengan perasaan sedih, tidak bertenaga, kehilangan minat yang mengganggu aktivitas kehidupan sehari-hari. Gejala depresi bervariasi dari ringan hingga
Depresi dapat terjadi dengan tingkat keparahan yang meningkat, mulai dari depresi ringan hingga depresi yang berat dan terus menerus [1].
Depresi Klinis merupakan depresi dengan tingkat keparahan yang lebih berat (serius) atau biasa juga disebut sebagai gangguan depresi mayor [1].
Depresi Klinis ini diketahui berbeda dengan depresi yang disebabkan oleh kehilangan seseorang yang dicintai atau gangguan tiroid [1].
Depresi Klinis ini akan cenderung membuat seseorang memiliki suasana hati yang tertekan secara terus menerus sehingga menurunkan minatnya untuk melakukan aktivitas [2].
Lebih dari itu, Depresi Klinis ini akan memunculkan perasaan bersalah, rendah diri, lemas, gangguan psikomotor dan bahkan pikiran untuk melakukan bunuh diri [2].
Gejala Depresi Klinis
Depresi Klinis secara umum dapat menunjukkan gejala sebagaimana kriteria gejala dalam Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM-5), yang diterbitkan oleh American Psychiatric Association, termasuk [1]:
Perasaan sedih, menangis, hampa atau putus asa
Lebih mudah marah, mudah tersinggung atau frustrasi bahkan karena hal-hal kecil
Minat melakukan sebagian atau bahkan keseluruhan aktivitas hilang
Mengalami penurunan nafsu makan hingga berat badan turun atau sebaliknya
Mudah merasa cemas, agitasi atau gelisah
Cara berpikir, berbicara atau gerakan tubuh menjadi lebih lambat
Merasa rendah diri, gagal atau menyalahkan diri sendiri
Lebih sulit berkonsentrasi atau membuat keputusan
Mudah lupa atau susah mengingat sesuatu
Mulai memiliki pikiran tentang kematian, bunuh diri, upaya bunuh diri yang terjadi secara berulang dan terus menerus
Mengalami masalah fisik seperti sakit punggung atau sakit kepala tanpa sebab yang jelas
Selain itu, gejala Depresi Klinis dapat juga berbeda beda bergantung pada usia penderitanya. Mengingat, Depresi Klinis dapat terjadi pada semua golongan usia [3].
Adapun berikut ini merupakan gejala Depresi Klinis berdasarkan usia penderitanya [3]:
Gejala Depresi Klinis Pada Anak-Anak Dan Remaja (Usia 6–17)
Anak anak dan remaja yang berada pada rentang usia 6–17 tahun, dapat menunjukkan gejala Depresi Klinis seperti :
Mengalami sakit atau nyeri fisik
Lebih sering khawatir tentang kesehatan atau perasaan tidak enak badan
Depresi Klinis sebagaimana depresi lain dapat berkembang seiring waktu, atau peristiwa atau kombinasi faktor yang dapat memicunya, termasuk [3]:
Genetika
Memiliki anggota keluarga dengan riwayat Depresi Klinis dapat menjadi penyebab seseorang mengembangkan Depresi Klinis.
Biologi
Kondisi biologis seperti perubahan struktur otak seiring dengan bertambahnya usia dapat menjadi penyebab seseorang mengembangkan Depresi Klinis.
Lingkungan
Trauma atau kehilangan seseorang yang dicintai dapat memicu stres, kecemasan, dan depresi termasuk Depresi Klinis, khususnya jika disertasi adanya faktor genetika dan lainnya.
Ketidakseimbangan Kimiawi
Ketidakseimbangan kimiawi di otak diketahui dapat menyebabkan depresi, termasuk Depresi Klinis. Mengingat, selama depresi, kelenjar pituitari otak dan hipotalamus merespons secara berbeda hingga menimbulkan menurunnya aktivitas di lobus frontal otak.
Perubahan Hormon
Office on Women’s Health (OWH) mengungkapkan bahwa perubahan hormonal dapat menjadi penyebab Depresi Klinis pada wanita.
Dalam hal ini, perubahan keseimbangan hormon progesteron atau estrogen dapat mempengaruhi kemungkinan terjadinya Depresi Klinis.
Penyakit Medis
Kondisi fisik, seperti stroke, serangan jantung, atau kanker diketahui dapat menjadi salah satu penyebab Depresi Klinis. Mengingat, penyakit tersebut memiliki tingkat kematian yang tinggi sehingga dapat menyebabkan perubahan signifikan pada gaya hidup seseorang.
Siapa Yang Berisiko ?
Berikut ini merupakan orang orang yang lebih berisiko mengembangkan Depresi Klinis [3, 4]:
Seseorang yang berusia 20-an atau 30-an
Seorang wanita
Seseorang yang memiliki kepribadian rendah diri, pesimis dan suka mengkritik diri sendiri
Seseorang yang pernah mengalami peristiwa traumatis atau stres, seperti pelecehan, kehilangan orang yang dicintai, hubungan yang sulit, atau masalah keuangan
Seseorang yang memiliki riwayat keluarga sedarah depresi, gangguan bipolar, alkoholisme atau bunuh diri
Seseorang yang memiliki kecenderungan seks yang menyimpang seperti lesbian atau gay
Seseorang yang sebelumnya telah mengalami gangguan kesehatan mental lainnya
Seseorang pecandu alkohol atau narkoba
Seseorang yang memiliki penyakit serius atau kronis seperti kanker, stroke, nyeri kronis, atau penyakit jantung
Seseorang yang mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti beberapa obat tekanan darah tinggi atau pil tidur
Seorang wanita selama kehamilan dan setelah melahirkan
Psikoterapi merupakan salah satu metode terapi yang efektif untuk mengobati depresi. Berikut ini merupakan beberapa jenis psikoterapi yang umumnya digunakan untuk mengobati depresi :
Konseling, untuk mengatasi masalah tertentu, seperti berkabung
Terapi perilaku kognitif, untuk membantu seseorang memahami bagaimana pemikiran yang memengaruhi perilaku dan suasana hatinya
Psikoterapi ini dapat mengobati depresi dengan rentang waktu yang berbeda beda pada setiap orang, mulai dari beberapa bulan hingga beberapa tahun.
Terapi Stimulasi Otak
Terapi stimulasi otak diketahui dapat menjadi salah satu alternatif ketika terapi lain tidak memberikan hasil positif dalam mengobati Depresi Klinis. Adapun terapi stimulasi otak ada beberapa jenis termasuk :
Terapi elektrokonvulsif
Stimulasi magnetik transkranial berulang (rTMS)
Perubahan Gaya Hidup Dan Perawatan Rumahan
Depresi Klinis sebagaimana depresi pada umumnya bukan penyakit yang dapat diatasi sendiri tanpa bantuan dari profesiona. Namun, selain mendapatkan bantuan dari ahli mental, perawatan diri sendiri juga diperlukan untuk membantu penyembuhan Depresi Klinis.
Adapun perubahan gaya hidup dan perawatan rumahan yang dapat dilakukan untuk membantu penyembuhan Depresi Klinis antara lain :
Selalu melakukan perawatan dengan disiplin sebagaimana yang disarankan oleh dokter atau ahli mental
Selalu memantapkan hati dan pikiran bahwa kesembuhan butuh proses dan waktu
Selalu mencoba memotivasi diri sendiri
Anggota keluarga memberikan dan menunjukkan kepedulian yang lebih pada penderita Depresi Klinis
Memantau diri sendiri dan selalu jujur kepada dokter atau ahli mental terkait perkembangan atau gejala yang dialami selama proses penyembuhan
Meminta orang terdekat untuk turut serta memantau gejala atau kondisi diri
Mengetahui dengan pasti apa yang menjadi penyebab timbulnya gejala
Tidak mengonsumsi alkohol dan narkoba
Makan makanan yang sehat
Melakukan aktivitas fisik secara lebih aktif
Mengontrol kualitas dan kuantitas tidur
Melakukan olahraga secara rutin
Selalu menyempatkan diri melakukan hal yang disukai setiap hari
Pencegahan Depresi Klinis
Pencegahan terhadap depresi sejauh ini masih belum diketahui secara pasti. Namun, hal hal berikut ini mungkin akan dapat membantu mengurangi risiko terjadinya Depresi Klinis [4]:
Secara aktif mengambil langkah-langkah untuk mengendalikan stress
Meningkatkan ketahanan diri secara aktif
Memupuk rasa kepercayaan diri dan belajar untuk lebih menghargai diri sendiri
Mendekat kepada keluarga dan teman, terutama di saat krisis
Mencari bantuan orang terdekat jika sedang menghadapi masa sulit
Periksakan diri kedokter atau ahli kesehatan mental jika mengalami gejala depresi agar segera mendapat penanganan yang tepat
Selalu mempertimbangkan melakukan hal pencegahan kekambuhan gejala dengan perawatan pemeliharaan jangka panjang
1. Anonim. Clinical depression: What does that mean?. Mayo Clinic; 2021.
2. Navneet Bains & Sara Abdijadid. Major Depressive Disorder. National Center for Biotechnology Information, US. National Library of Medicine, National Institutes of Health; 2020.
3. Helen Millar & Marney A. White PhD, MS. What is major depressive disorder?. Medical News Today; 2020. gelar reviewernya dicantumkan
4. Anonim. Depression (major depressive disorder). Mayo Clinic; 2021.