Daftar isi
Diet Optavia adalah metode diet yang dapat menurunkan berat badan tanpa harus terlalu kesulitan dalam mengolah menu makanan sehari-hari [1].
Bagi orang-orang yang tidak suka memasak sendiri atau bahkan tak memiliki waktu untuk memasak, diet Optavia layak dicoba [1,2].
Diet ini adalah jenis diet dengan mengonsumsi makanan buatan rumah yang sederhana namun berkalori rendah [1,2].
Diet Optavia juga diketahui sebagai versi diet yang baru dari diet Medifast [1,2].
Pada tahun 1980, seorang dokter merancang program diet Medifast di mana diet ini meliputi makanan ringan, bars, dan minuman shake [2].
Beberapa kali mengalami perubahan rancangan, hasil akhir revisi dari diet Medifast tahun 2017 adalah diet Optavia [3].
Diet Optavia juga dianggap sebagai diet komersil dan hal ini menjadi sisi praktis dari program diet ini sendiri [1].
Diet Optavia menjual produk makanan yang bisa dikonsumsi pelaku diet selama berupaya mencapai target berat badan yang diinginkan [1,2].
Tentunya diet ini akan bekerja lebih maksimal ketika pelaku diet juga menerapkan pola hidup sehat lainnya [1,2].
Diet Optavia terdiri dari 3 versi, yakni 1 merupakan rancangan menjaga berat badan tetap stabil dan 2 lainnya merupakan program penurunan berat badan [1,2].
Setelah target berat badan berhasil dicapai, fase perawatan/maintenance sangat penting dilakukan untuk menjaga berat badan namun bisa menambah sedikit-sedikit asupan kalori [1,2].
Selain ketiga versi tersebut, program diet Optavia menyediakan fitur tambahan, seperti panggilan dukungan yang didapat pelaku diet per minggunya, forum komunitas tempat pelaku diet bisa bergabung dengan pelaku diet lainnya, dan pesan teks [1].
Terdapat pula sebuah aplikasi yang bisa membantu pelaku diet Optavia dalam mengatur pengingat menu per hari sekaligus pengawas asupan makanan [1].
Untuk olahraga, dianjurkan melakukannya 4-5 hari dalam 1 minggu dengan intensitas olahraga sedang dan hindari melakukan pada intensitas berat secara berlebihan [2].
Asupan kalori yang terlalu rendah ditambah latihan fisik intensitas berat hanya akan merugikan tubuh [2].
Apa itu Optavia Fuelings?
Optavia Fuelings adalah nama atau merk dari produk-produk asupan makanan diet Optavia [1,2].
Produk makanan pada Optavia Fuelings sudah dilengkapi dengan probiotik sekaligus kaya protein dan rendah karbohidrat sehingga memang baik bagi orang-orang yang ingin menurunkan berat badan secara sehat [1,2].
Selain menurunkan kadar lemak dan memangkas berat badan, probiotik di dalam produk makanan ini akan menjaga kesehatan usus dan pencernaan [1,2].
Dari 60 item Optavia Fuelings, pelaku diet bisa memperoleh pasta, sup, shake, cookies, bars, sereal hingga puding dengan pengganti gula di dalamnya [1,2].
Porsi dari setiap item juga tergolong kecil, ditambah adanya protein kedelai dan bubuk protein whey yang pas bila dikonsumsi selama diet [1,2].
Diet Optavia adalah jenis diet yang praktis karena cukup membeli produk makanan yang tersedia.
Berikut ini adalah beberapa manfaat dalam menempuh diet Optavia yang belum banyak diketahui.
1. Menurunkan Berat Badan
Diet Optavia adalah salah satu diet yang tergolong efektif menurunkan berat badan dengan mengurangi karbohidrat dan kalori [1,2].
Selain berat badan, penurunan kadar lemak dapat tercapai melalui cemilan dan makanan yang dijual dengan porsi yang terkontrol [1,2].
Pada konsep rancangan 5&1, ada pembatasan kalori hingga 800-1000 kalori saja per hari [1].
Jumlah kalori tersebut dibagi menjadi 6 kali makan dengan porsi yang terbatas agar berat badan mudah turun [1].
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa mengurangi asupan kalori secara menyeluruh lebih efektif dalam memangkas berat badan dan menurunkan kadar lemak [1,4,5].
Oleh sebab itu, diet rendah karbohidrat secara jangka pendek tergolong dianjurkan [1,4,5].
Pada sebuah studi lainnya yang dilakukan terhadap 198 orang kelebihan berat badan dan menjalani diet Optavia 5&1 selama 16 minggu, terdapat kemajuan yang positif [1,6].
Rancangan 5&1 menunjukkan hasil pada peserta di mana kadar lemak, lingkar pinggang, dan berat badan berkurang [1,6].
2. Mengurangi Risiko Diabetes Tipe 2 dan Penyakit Jantung
Pada rancangan diet versi 5&1, 198 orang partisipan dalam sebuah studi yang dibahas sebelumnya mengalami sekitar 5,7% pengurangan berat badan [1,7,8].
Rata-rata diketahui 28,1% dari seluruh partisipan mengalami sekitar 10% pengurangan berat badan dengan penerapan diet tersebut [1,7,8].
Berat badan berkurang artinya diet ini terancang untuk keuntungan lainnya, yakni menurunkan risiko penyakit kronis seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung [1,7,8].
3. Mudah, Praktis dan Tidak Memakan Waktu Banyak
Jika selama ini banyak orang melakukan diet defisit kalori atau karbohidrat dengan cara memasak sendiri agar lebih aman, hal ini walaupun bagus namun memakan waktu lebih banyak.
Persiapan membeli dan menyiapkan bahan untuk memasak tidak hanya sebentar.
Oleh karena itu, diet Optavia merupakan opsi yang praktis sekaligus mudah tanpa memakan banyak waktu untuk memasak sendiri [1,2].
Produk dari diet Optavia dapat disiapkan dengan cukup cepat karena simpel dengan resep yang spesifik dan daftar opsi makanan yang tidak ribet [1,2].
Cukup membeli produk kemasannya dan pengolahan praktis bisa dilakukan saat di rumah selama diet [1,2].
Produk makanan kemasan pada diet Optavia terdiri dari 60 item makanan tinggi probiotik dan protein namun rendah karbohidrat bernama Optimal Health Fuelings [1,2].
Sedangkan makanan homemade/buatan sendiri memiliki nama lain, yakni dikenal dengan sebutan Lean and Green Meals, diperuntukkan bagi yang ingin menyiapkan sendiri dengan memasak praktis [1,2].
4. Menurunkan Tekanan Darah
Selain menurunkan risiko penyakit diabetes tipe 2 dan penyakit jantung, diet Optavia adalah metode diet yang bisa mengurangi tekanan darah tinggi [1].
Program diet Optavia baik bagi penderita hipertensi karena dalam produk makanannya tersedia kadar sodium rendah [1].
Jika rekomendasi dari United States Department of Agriculture (USDA), American Heart Association (AHA), dan Institute of Medicine adalah mengonsumsi kurang dari 2300 mg per hari, diet Optavia dapat membantu mewujudkan pola diet demikian [1,9,10,11].
Karena asupan garam tinggi meningkatkan risiko hipertensi atau tekanan darah tinggi sekaligus penyakit jantung, program menu per hari diet Optavia seluruhnya dirancang dengan kandungan sodium/garam tak sampai 2300 mg [9,10,11].
Bahkan pelaku diet masih bisa memilih sendiri produk diet Optavia yang berkandungan sodium sangat rendah untuk dikonsumsi sehari-hari [1].
5. Menjaga Berat Badan
Setelah berhasil menurunkan berat badan melalui diet Optavia, program diet yang sama juga dapat menjaga berat badan yang telah dicapai [1,12,13].
Menjaga berat badan stabil dalam jangka panjang dapat dicapai apabila pelaku diet memiliki konselor atau coach untuk pola diet yang dijadikan sebagai gaya hidup [1,12,13].
Seperti diet lainnya, terdapat anjuran makanan dan minuman maupun pantangan pada program diet Optavia.
Berikut ini adalah makanan dan minuman yang termasuk di dalam paket kemasan Optavia Fuelings dan Lean and Green.
Jika sudah menghubungi coach untuk membicarakan detail cara kerja dan asupan makanan diet Optavia, coach tersebut akan memberikan tautan untuk membeli Optavia Fuelings [1,2].
Optavia Fuelings sendiri terdiri dari 2 macam yang bisa dipilih oleh pelaku diet sesuai dengan tujuan dan kebutuhan [1,2].
Selain Optavia Fuelings, menu dari Lean and Green yang bisa dikonsumsi sehari-hari meliputi [1,2]:
Berikut ini adalah beberapa makanan yang boleh dibeli dan diasup dari Lean and Green selama diet [1,2] :
Pada tahap maintenance atau menjaga berat badan, diet Optavia memperbolehkan pelaku diet untuk mengonsumsi beberapa makanan dan minuman ini selama 6 minggu masa transisi [1,2].
Pada tahap menjaga berat badan, berat badan harus sudah mencapai target yang diinginkan dan asupan kalori kemudian ditambah sedikit-sedikit tanpa lebih dari 1550 kalori per hari [1].
Beberapa pantangan selama mengikuti diet Optavia adalah [1] :
Diet Optavia terancang secara detail dan spesifik, namun belum diketahui secara jelas mengenai tingkat keamanan diet ini bagi beberapa orang yang memiliki penyakit tertentu [1].
Berikut ini merupakan beberapa kekurangan maupun risiko dalam menjalani diet Optavia [1,14].
Diet Optavia tergolong efektif menurunkan berat badan karena pembatasan asupan kalori yang ketat, namun bila ingin mencoba, pertimbangkan kembali risikonya terutama bila memiliki kondisi kesehatan tertentu.
1. Shoemaker, MS, RDN, LD, Kelli McGrane, MS, RD & Katherine Marengo LDN, R.D. Optavia Diet Review: Does It Work for Weight Loss?. Healthline; 2022.
2. U.S. News & World Report. OPTAVIA. U.S. News & World Report; 2022.
3. Lorraine Mirabella. Medifast plans to employ 300 people at Havre de Grace warehouse. The Baltimore Sun; 2022.
4. Christopher D Gardner, John F Trepanowski, Liana C Del Gobbo, Michelle E Hauser, Joseph Rigdon, John P A Ioannidis, Manisha Desai, & Abby C King. Effect of Low-Fat vs Low-Carbohydrate Diet on 12-Month Weight Loss in Overweight Adults and the Association With Genotype Pattern or Insulin Secretion: The DIETFITS Randomized Clinical Trial. The Journal of the American Medical Association; 2018.
5. Lydia A Bazzano, Tian Hu, Kristi Reynolds, Lu Yao, Calynn Bunol, Yanxi Liu, Chung-Shiuan Chen, Michael J Klag, Paul K Whelton, & Jiang He. Effects of low-carbohydrate and low-fat diets: a randomized trial. Annals of Internal Medicine; 2014.
6. L. M. Arterburn, C. D. Coleman, J. Kiel, K. Kelley, L. Mantilla, N. Frye, K. Sanoshy, & C. M. Cook. Randomized controlled trial assessing two commercial weight loss programs in adults with overweight or obesity. Obesity Science & Practice; 2019.
7. Joshua D. Brown, Ph.D., Joanna Buscemi, Ph.D., Vanessa Milsom, Ph.D., Robert Malcolm, M.D., & Patrick M. O’Neil, Ph.D. Effects on cardiovascular risk factors of weight losses limited to 5–10 %. Translational Behavioral Medicine; 2016.
8. Gregory Knell, Qing Li, Kelley Pettee Gabriel & Kerem Shuval. Long-Term Weight Loss and Metabolic Health in Adults Concerned With Maintaining or Losing Weight: Findings From NHANES. Mayo Clinic Proceedings; 2018.
9. William B. Farquhar, PhD, David G. Edwards, PhD, Claudine T. Jurkovitz, MD, & William S. Weintraub, MD. Dietary Sodium and Health: More Than Just Blood Pressure. HHS Public Access; 2016.
10. Nancy R Cook, Lawrence J Appel, & Paul K Whelton. Sodium Intake and All-Cause Mortality Over 20 Years in the Trials of Hypertension Prevention. Journal of the American College of Cardiology; 2016.
11. Wilbert S. Aronow. Reduction in dietary sodium improves blood pressure and reduces cardiovascular events and mortality. Annals of Translational Medicine; 2017.
12. Kerstin Kempf, Martin Röhling, Monika Stichert, Gabriele Fischer, Elke Boschem, Jürgen Könner, & Stephan Martin. Telemedical Coaching Improves Long-Term Weight Loss in Overweight Persons: A Randomized Controlled Trial. International Journal of Telemedicine and Applications; 2018.
13. Luca Montesi, Marwan El Ghoch, Lucia Brodosi, Simona Calugi, Giulio Marchesini, & Riccardo Dalle Grave. Long-term weight loss maintenance for obesity: a multidisciplinary approach. Diabetes, Metabolic Syndrome and Obesity: Targets and Therapy; 2016.
14. Edda Cava, Nai Chien Yeat, & Bettina Mittendorfer. Preserving Healthy Muscle during Weight Loss. Advances in Nutrition; 2017.