Diuretik Hemat Kalium dengan Tiazid : Manfaat – Cara Kerja, dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari cairan. Salah satu cairan pada tubuh yang penting adalah elektrolit kalium atau potasium. Hampir semua kalium (98%) terdapat dalam sel tubuh. Sisanya berada pada serum atau peredaran darah.

Saat tubuh mengalami kelebihan atau penumpukan kadar cairan dan garam dalam pembuluh darah, hal ini dapat menyebabkan terjadinya tekanan yang berlebihan didalam pembuluh darah tersebut. beberapa keluhan atau penyakit yang biasa terjadi akibat kondisi tersebut ialah hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Kalium membantu membawa sinyal listrik untuk sel tubuh termasuk sel otot dan saraf. Sehingga fungsi kalium menjadi sangat penting, seperti kontraksi otot termasuk otot jantung dan regulasi tekanan darah.

Ginjal merupakan organ yang mengendalikan keseimbangan kalium pada tubuh. 

Penggunaan diuretik pada tubuh pada kondisi hipertensi menyebabkan hilangnya kadar kalium yang terbawa oleh urine, yang dikenal dengan hipokalemia.

Kombinasi Diuretik Hemat Kalium dengan diuretik Tiazid ini menjadi solusi pada tubuh untuk mengatasi penumpukan cairan dan garam, tetapi tetap menjaga kadar kalium dalam tubuh, mengatasi gejala hipokalemia.[1,2,3,4,5]

Fungsi Diuretik Hemat Kalium dengan Tiazid

Diuretik (juga disebut pil air atau pil cairan) adalah obat-obatan yang meningkatkan jumlah produksi urine.[1]

Ada beberapa jenis diuretik yang berbeda,Setiap jenis bekerja dengan cara yang berbeda dan di berbagai bagian sel ginjal (disebut nefron).

Diuretik Hemat Kalium dengan Tiazid adalah kombinasi diuretik yang berfungsi mengatasi penumpukan cairan dan garam, tetapi tetap menjaga kadar kalium dalam tubuh, mengatasi gejala hipokalemia.[1]

Penggolongan Diuretik Hemat Kalium dengan Tiazid

Diuretik memiliki beberapa kelas yang berbeda, tergantung pada tempat dan cara kerjanya. Kelas diuretik meliputi:[1,3,4,5]

  1. Tiazid
  2. Loop diuretik
  3. Diuretik hemat kalium
  4. Diuretik osmotik
  5. Penghambat karbonat anhidrase (acetazolamide)

Jenis diuretik Tiazid adalah diuretik yang digunakan untuk bekerja secara langsung pada ginjal dengan mengurangi penyerapan natrium atau klorida pada distal tubulus ginjal, sehingga meningkatkan produksi urine. Tiazid dapat juga merelaksasi pembuluh darah, sehingga efektif dalam menurunkan tekanan darah.[6]

Diuretik hemat kalium adalah diuretik lemah,diuretik yang digunakan untuk meningkatkan pengeluaran urine dengan tetap menjaga kadar kalium di dalam darah. Obat ini bekerja dengan menghambat pertukaran sodium dan kalium di ginjal atau menghalangi hormon aldosterone.[7]

Kombinasi Diuretik Hemat Kalium dengan Tiazid adalah kombinasi obat diuretik yang merupakan golongan atau jenis dari obat-obatan diuretik. Kombinasi obat ini diuretik ini termasuk golongan kategori obat elektrolite. [1,8]

Penyakit yang Diatasi dengan Diuretik Hemat Kalium dengan Tiazid

Masing-masing dari diuretik memiliki kegunaan klinis yang berbeda, tergantung pada tempat dan mekanisme kerjanya. beberapa penyakiy yang dapat diatasi oleh penggunaan diuretik meliputi:

Kegunaan yang paling umum dan utama dari kombinasi obat ini ialah, mengatasi dan mengobati gejala kekurangan kalium (hipokalemia).

Selain itu beberapa penyakit lain, juga dapat diatasi dengan penggunaan kombinasi obat ini, antara lain :

Cara Kerja Diuretik Hemat Kalium dengan Tiazid

Diuretik merupakan obat yang fungsi utamanya mengeluarkan air dan garam berlebih dari dalam tubuh melalui urin. 

Diuretik tiazid bekerja mengurangi penyerapan natrium oleh ginjal. Obat ini tak cuma berdampak pada peningkatan produksi urin saja, tapi pembuluh darah juga jadi lebih lebar sehingga hipertensi berkurang. 

Diuretik hemat kalium bekerja membuat jumlah urin bertambah, namun kalium dalam tubuh biasanya tidak ikut terbawa keluar.

Kombinasi Diuretik Hemat Kalium dengan Tiazid bekerja untuk mengurangi kadar air dan natrium di dalam tubuh dengan tetap mempertahankan kadar kalium dalam darah. Mengurangi efek hiperkalemia dari penggunaan diuretik hemat kalium.[3,4,5]

Contoh Obat Diuretik Hemat Kalium dengan Tiazid

Diuretik tersedia dalam berbagai bentuk. Beberapa jenis dan merk obat ini hanya bisa didapatkan dengan resep dokter, beberapa jenis dan merk yang lainnya dijual bebas di apotek.

Contoh obat yang tergolong kombinasi Diuretik Hemat Kalium dengan Tiazid, adalah Potasium Klorida.

Salah satu jenis garam kalium yang dapat digunakan dalam mengatasi hipokalemia dan sebagai suplemen untuk pasien hipertensi. Kalium klorida tersedia dalam bentuk kapsul, tablet, serbuk untuk oral, dan larutan untuk injeksi. Serbuk kalium klorida berwarna putih dan tidak berbau. (8,9,10].

Potassium chloride termasuk kedalam jenis obat resep dan obat bebas, obat yang dijual bebas di pasaran dan dapat dibeli tanpa resep dokter.

Tanda khusus pada kemasan dan etiket atau tanda obat bebas adalah lingkaran hijau. Zat yang terkandung di dalamnya cenderung aman dan memiliki efek samping yang rendah. [10]

Efek Samping Diuretik Hemat Kalium dengan Tiazid

Secara umum, penggunaan kombinasi obat Diuretik Hemat Kalium dengan Tiazid tidak memberikan efek samping serius ketika diberikan dalam dosis yang tepat.

Efek samping yang paling umum terjadi adalah meningkatnya frekuensi buang air kecil pada pengguna obat diuretik. Efek lain yang umum dan tidak membahayakan, adalah:[7,8,9,10]

  • Sakit perut
  • Mual
  • Muntah
  • Diare
  • Perut kembung atau begah
  • Nyeri saat menelan
  • Feses mengandung sisa selubung tablet yang tidak tercena tubuh

Efek samping serius saat menggunakan kalium klorida (Segera periksa ke dokter) :

  • Kebingungan, kecemasan, perasaan seperti Anda akan pingsan
  • Jantung berdebar cepat
  • Detak jantung tidak beraturan
  • Sering merasa haus dan ingin buang air kecil
  • Rasa tidak nyaman di kaki
  • Badan lemas, lesu, dan tidak bertenaga
  • Mati rasa atau perasaan geli di tangan atau kaki, atau sekitar mulut
  • Sakit perut yang parah yang disertai dengan diare terus menerus atau muntah
  • Perubahan warna pada feses menjadi lebih gelap
  • Batuk darah atau muntah yang terlihat seperti bubuk kopi

Tanda reaksi alergi parah saat menggunakan obat ini adalah :

  • Mual
  • Muntah
  • Berkeringat
  • gatal-gatal di sekujur tubuh
  • kesulitan bernapas
  • pembengkakan wajah,bibir, lidah, atau tenggorokan, atau merasa seperti akan pingsan.

Tidak semua orang mengalami efek samping di atas. Mungkin juga ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas. Bila memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker.

Oleh karena efek obat ini adalah untuk meningkatkan produksi urin, maka perlu diperhatikan cara penggunaannya agar tidak mengganggu aktivitas sehari-hari. 

Apabila mendapatkan aturan minum obat satu kali per hari, sebaiknya diminum pada pagi hari setelah sarapan agar tidak mengganggu waktu tidur malam. 

Tetapi apabila dokter memberikan aturan minum lebih dari satu kali per hari, minum obat terakhir sebelum jam 6 sore, kecuali disarankan lain. Sangat dianjurkan untuk meminum obat pada waktu yang sama agar tidak mengganggu aktivitas dan waktu tidur.[9,10]

Simpan obat sesuai dengan kemasannya pada suhu ruangan, terhindar dari panas, kelembaban, dan cahaya langsung. Tidak dibenarkan menyimpan obat dalam lemari pendingin (freezer). [8,10]

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment