Jambu biji kristal atau Psidium guajava kaya akan nutrisi dan senyawa organic maupun anorganik. Kandungannya meliputi vitamin A, vitamin C, vitamin B1 dan B2, niasin, tannin, serat, lutein, zeaxanthine, likopen, zat besi, fosfor, kalsium, tannin, mineral, karoten, retinol, antioksidan, polifenol, antivirus, antiinflamasi, antiplak, dan antimutagenic. Buah yang masih muda mengandung tannin yang tinggi dibandingkan buah biji kristal yang sudah masak[1][2][4].
Kandungan senyawa fenolik pada buah jambu biji kristal dapat membantu proses penyembuhan sel kanker dan mencegah penuaan dini. Selain itu, kandungan terpen caryophyllene oxide dan p-selinene yang ada pada buah bisa memberikan efek relaksasi. Sedangkan ekstrak etanolnya dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas sperma[1].
Memiliki segudang manfaat karena kaya akan nutrisi dan senyawa organic, ternyata mengkonsumsi terlalu banyak jambu kristal tidak baik kesehatan. Efek samping seperti jenis penyakit bisa saja terjadi. Berikut ini beberapa efek samping kebanyakan makan jambu kristal bagi kesehatan.
Daftar isi
1. Pendarahan
Komposisi yang terdapat pada buah jambu biji kristal berpeluang untuk meningkatkan resiko pendarahan dan mengganggu kontrol gula darah selama dan setelah prosedur pembedahan dilaksanakan. Maka dari itu, disarankan agar berhenti mengkonsumsi jambu biji kristal minimal dua minggu sebelum prosedur pembedahan dilakukan. Hal ini perlu diperhatikan bagi orang-orang yang sebelumnya menggunakan jambu biji kristal sebagai pengobatan di kesehariannya[3].
2. Sakit Perut
Buah jambu biji kristal aman untuk dikonsumsi dengan sewajarnya maupun jika ingin digunakan sebagai obat jangka pendek. Akan tetapi jika digunakan terlalu banyak ataupun sebagai obat jangka panjang maka akan menimbulkan rasa mual maupun sakit perut. Untuk itu jika memang ingin menggunakannya sebagai pengobatan jangka panjang, maka sebaiknya di bawah pengawasan dokter[3].
3. Gangguan pada Kehamilan dan Menyusui
Bagi yang sedang berada pada fase kehamilan dan menyusui sebaiknya tidak mengkonsumsi jambu biji kristal dengan kadar yang berlebihan. Belum ada penelitian lebih lanjut mengenai keamanan penggunaan jambu biji kristal sebagai obat bagi ibu hamil dan menyusui. Namun tetap disarankan untuk mengkonsumsi dalam jumlah normal pada menu sehari-hari[3].
4. Mengurangi Bioavailabilitas
Jambu biji kristal yang masih muda mengandung kadar tannin yang tinggi. Kadar ini membuatnya memberik efek antinutrisi. Terjadi suatu proses pengikatan protein oleh tannin yang terkondensasi. Kemudian peristiwa tersebut mengganggu pencernaan nutrisi. Tannin memiliki afinitas lebih tinggi terhadap protein dibandingkan molekul lainnya, dimana 1 mol tannin dapat mengikat 12 mol protein. Hal ini dapat mengurangi porsi zat gizi yang seharusnya bisa dimanafatkan dalam setiap sistem yang berlangsung pada tubuh [4][6].
5. Kanker
Occupational Safety and Health Administration (OSHA) menyatakan bahwa tannin merupakan zat karsinogen kelas 1. Tannin merupakan zat mutagenic yang menyebabkan DNA berubah atau bermutasi. Zat ini menjadi kerusakan yang tidak memungkinkan untuk diubah. Ia bertindak sebagai induser atau penginduksi dan memicu kanker jika terdapat zat karsinogenik lainnya[6].
6. Migrain
Keberadaan tannin menjadi prekusor serotonin yang meningkatkan migrain. Hal ini terjadi karena tidak tersedianya pati akibat pembatasan yang merupakan akibat keberadaan tannin yang berlebih[6].
7. Nekrosis Hati
Ketika seseorang mengkonsumsi jambu biji kristal secara berlebih maka kadar asam tanat semakin meningkat. Terutama ketika mengkonsumsi jambu yang masih mentah atau belum masak. Sehingga keberadaannya mengakibatkan nekrosis sel hati. Dimana nekrosis hati ini terjadi karena terjadinya proses hapatotoksik sehingga merubah dan merusak membrane sel hati[5][6].
8. Gangguan Sistem Metabolisme
Mengkonsumsi jambu biji kristal yang masih muda terlalu banyak dapat menimbulkan penghambatan pada aktivitas enzim endogen. Dimana penghambatan tersebut membentuk suatu material kompleks yang tidak dapat dicerna oleh tubuh. Di lain sisi, hal tersebut mengakibatkan peningkatan toksisitas dan efek penghambatan enzim karena digunakan untuk melakukan oksidasi enzimatik tannin[6].
9. Sindrom Iritasi Usus Besar
Jambu biji baik digunakan untuk mengatasi masalah pencernaan dan meredakan sembelit jika dikonsumsi pada jumlah normal. Akan tetapi, mengkonsumsi jambu biji terlalu banyak justru dapat mengganggu sistem pencernaan. Hal ini utamanya berlaku pada orang yang sebelumnya sudah memiliki Riwayat menderita sindrom pencernaan[8].
10. Diabetes
Meskipun jambu biji digadang-gadang baik bagi penderita diabetes. Namun jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebih maka akan meningkatkan kadar gula darah. Hal ini karena jambu biji mengandung 9 gr gula alami[8].
11. Batuk Pilek
Menurut laporan di The Times of India (TOI), menyebutkan bahwa sebaiknya seseorang tidak mengkonsumsi jambu biji waktu malam hari karena dapat menyebabkan batuk dan pilek. Terutama bagi mereka yang rentan mengalami batuk pilek sebelumnya[8].
12. Kerusakan Gigi
Sebagaimana halnya buah-buahan yang lainnya. Jambu biji kristal memiliki kandungan gula yang jumlahnya cukup signifikan. Terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung gula dapat menyebabkan kerusakan pada gigi[9].
Takaran Aman Konsumsi Jambu Biji Kristal
Menurut World Health Organization (WHO) disarankan agar mengkonsumsi dua porsi buah per harinya atau sekitar 160 gr [7]. Namun untuk konsumsi jambu biji kristal muda dengan kandungan tannin yang tinggi disarankan agar dikontrol. Berdasarkan analisis diet di India, asupan harian tannin berada pada kisaran 1500-2500 mg [6].
Sedangkan di Amerika Serikat, secara umum asupan aman untuk tannin yaitu 1 gr per hari. Akan tetapi secara umum konsumsi harian tannin yang berada dibawah kisaran 1,5-2,5 gr masih tergolong aman dan tidak menimbulkan efek samping[6]. Direkomendasi untuk menyajikan satu buah jambu biji dari total 4-5 porsi buah untuk konsumsi harian[9].