Eprosartan merupakan obat dari golongan angiotensin receptor blockers (ARBs) yang biasanya digunakan bersama beberapa obat lainnya pada pasien penderita hipertensi, penyakit ginjal, dan gagal jantung [2].
Daftar isi
Agar dapat lebih memahami terkait penggunaan Eprosartan dalam dunia medis, berikut kami sajikan beberapa informasi penting untuk anda [3,4,6]:
Indikasi | Untuk menurunkan tekanan darah pada pasien penderita hipertensi dan gangguan kardiovaskular |
Kategori | Harus dengan resep dokter |
Konsumsi | Dewasa |
Kelas | Angiotensin Receptor Blockers (ARBs) |
Bentuk | Tablet |
Kontraindikasi | Penggunaan bersama aliskiren pada pasien dengan penyakit diabetes dan gangguan ginjal (GFR < 60 mL/menit). Ibu hamil dan menyusui |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Eprosartan: → Pasien yang memiliki alergi terhadap eprosartan dan obat-obatan sejenisnya → Pasien dengan gagal jantung kongestif (CHF) dan deplesi volume intravaskuler → Pasien yang menderita stenosis arteri renalis dan stenosis aortic → Pasien yang menjalani diet rendah garam atau mengalami dehidrasi → Pasien dengan gangguan ginjal dan hati → Ibu hamil dan menyusui |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Kategori D: Terdapat bukti positif yang menunjukkan resiko terhadap janin manusia berdasarkan data efek samping dari laporan pemasaran atau hasil penelitian terhadap manusia, tetapi kemungkinan manfaat dapat menjamin penggunaan obat pada wanita hamil. |
Eprosartan merupakan salah satu obat dari golongan angiotensin II receptor blockers (ARBs) yang kompetitif dan reversibel dengan sifat anti-hipertensi [5].
Adapun manfaat eprosartan ialah sebagai berikut:
Eprosartan dapat dikonsumsi oleh orang dewasa dengan kriteria berusia di atas 18 tahun. Adapun dosis eprosartan ialah sebagai berikut [3,4] :
Oral/Diminum: → Dosis Awal: 600 mg oral setiap 24 jam dengan asumsi euvolemia → Interval Dosis Minimum: 24 jam → Dosis sekali minum Maksimum: 600 mg → Dosis Maksimum: 600 mg per 24 jam → Dosis Pemeliharaan: 400 hingga 800 mg oral setiap 12 hingga 24 jam → Interval Dosis Minimum: 12 jam → Dosis sekali minum Maksimum: 400 mg → Dosis Maksimum: 800 mg per 24 jam |
Penyakit tekanan darah tinggi atau lebih dikenal dengan istilah hipertensi terjadi ketika darah mengalir dalam arteri pada tekanan lebih tinggi dari angka normal (120 / 80 mmHg) secara konsisten atau terus-menerus hingga mengakibatkan munculnya masalah kesehatan yang serius [1].
Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti usia, faktor keturunan, hingga gaya hidup yang tidak sehat [1].
Beberapa efek samping penggunaan eprosartan yang sering dilaporkan antara lain [6,7]:
Berdasarkan studi dan laporan pemasaran, penggunaan eprosartan juga dapat memicu reaksi alergi dengan gejala sebagai berikut [6,7]:
Selain efek samping tersebut, pada beberapa kasus penggunaan eprosartan dapat menyebabkan efek samping yang serius seperti [6]:
Sebagai informasi tambahan, berikut ini merupakan sederet efek samping penggunaan eprosartan menurut tenaga medis [4]:
Berikut ini merupakan informasi penting lainnya terkait detil eprosartan [3,4,5,8] :
Penyimpanan | → Simpan dalam ruangan dengan suhu antara 20-25 ° C. → Jauhkan dari jangkauan anak-anak |
Cara Kerja | → Deskripsi : Eprosartan berasal dari golongan obat angiotensin II receptor blockers (ARBs) yang bekerja dengan cara memblokir pengikatan angiotensin II ke reseptor angiotensin (AT) pada otot polos pembuluh darah sehingga menghalangi aksi utama pressor angiotensin II pada sistem renin-angiotensin dan menyebabkan terjadinya dilatasi atau pelebaran pembuluh darah. Eprosartan juga memblokir stimulasi dan sekresi aldosterone secara selektif melalui berbagai jaringan, serta menghambat produksi norepinephrine simpatik yang berdampak pada penurunan tekanan darah. Onset: Kira-kira 1 hingga 2 jam → Farmakokinetik-Penyerapan: Diserap melalui saluran pencernaan. Bioavailabilitas: Sekitar 13% Waktu untuk mencapai puncak konsentrasi plasma: Sekitar 1 hingga 2 jam. -Distribusi: Eprosartan memiliki ikatan protein plasma yang tinggi dengan tingkat pembersihan plasma yang rendah serta volume distribusi yang kecil. Ikatan protein plasma: Sekitar 98% Volume distribusi: sekitar 13 L -Metabolisme: Sebagian besar tidak dimetabolisme oleh hati, hanya sekitar 2% yang dimetabolisme menjadi glukuronida dalam urin. -Ekskresi: Sekitar 90% melalui feses dan 7% melalui urin sebagai glukuronida (20%) dan obat yang tidak berubah (80%). |
Interaksi dengan obat lain | → Dapat meningkatkan kadar lithium serum dan toksisitas. Efek hiperkalemia aditif bila digunakan bersama diuretik hemat K, suplemen K, atau pengganti garam yang mengandung K. → NSAID dapat melemahkan efek antihipertensi dan menyebabkan penurunan fungsi ginjal termasuk kemungkinan gagal ginjal akut. Berpotensi Fatal: Peningkatan risiko hipotensi, hiperkalemia, dan perubahan fungsi ginjal bila digunakan bersama pasien diabetes dan gangguan ginjal (GFR <60 mL / mnt). |
Interaksi dengan makanan | → Konsumsi eprosartan bersama dengan makanan dapat memperlambat laju penyerapan obat dan mengubah tingkat keseluruhan kurang dari 25%. → Hindari makanan yang mengandung kalium karena dapat menyebabkan peningkatan kadar kalium dalam darah yang ditandai dengan tubuh lemas, detak jantung tidak teratur, linglung, kesemutan, dan kaki terasa berat. |
Overdosis | ⇔ Gejala: Hipotensi ⇔ Cara Mengatasi: Hubungi tenaga medis untuk segera mendapatkan perawatan simtomatik dan suportif. |
Pengaruh pada hasil lab | → Dapat meningkatkan kadar urea dan trigliserida dalam darah → Dapat menurunkan jumlah neutrofil atau sel darah putih |
Apakah Eprosartan dapat menyebabkan kanker?
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh US FDA (Food and Drugs Administration) ditemukan bahwa penggunaan obat-obatan dari golongan angiotensin receptor blockers (ARBs), termasuk eprosartan, tidak menimbulkan dampak berupa peningkatan resiko kanker [9]. Dengan kata lain, eprosartan tidak menyebabkan kanker.
Apakah Eprosartan aman digunakan dalam jangka panjang?
Eprosartan sangat aman digunakan dalam jangka panjang karena dapat mengontrol tekanan darah, serta kadar kolesterol HDL, trigliserida, dan glukosa dalam darah selama masa pengobatan [10].
Berikut ini merupakan beberapa conton obat yang mengandung eprosartan di pasar [3,4]:
Brand Merek Dagang |
Teveten |
Teveten HCT |
[1] Anonim. Revisi terakhir 2020. National Heart, Lung, and Blood Institute. High Blood Pressure.
[2] Steven G. Terra. 2003. AHA Journals.org. Angiotensin Receptor Blockers.
[3] Anonim. diakses 2020. Mims Indonesia. Eprosartan.
[4] Cerner Multum. 2019. Drugs.com. Eprosartan.
[5] Anonim. diakses 2020. National Library of Medicine. Eprosartan (Compound).
[6] Anonim. diakses 2020. WebMD. Eprosartan Mesylate.
[7] Anonim. diakses 2020. MedlinePlus. Eprosartan.
[8] M.B. Bottorff & D.M. Tenero. 1999. Pubmed.gov. Pharmacokinetics of Eprosartan in Healthy Subjects, Patients with Hypertension, and Special Populations.
[9] Anonim. Revisi terakhir 2011. FDA.gov. FDA Drug Safety Communication: No increase in risk of cancer with certain blood pressure drugs – Angiotensin Receptor Blockers (ARBs).
[10] B. Levine. 2001. Current Medical Research and Opinion. Eprosartan provides safe and effective long-term maintenance of blood pressure control in patients with mild to moderate essential hypertension.