Tinjauan Medis : drg. Jefrianto Wololy
Erosi gigi seringkali disadari ketika gejala sudah jelas terasa oleh pasien. Biasanya ketika pasien datang dengan keluhan-keluhan terkait, erosi gigi sudah di tahap yang berat. Pemahaman yang penting mengenai... erosi gigi akan membantu pasien memutuskan untuk mewaspadai erosi gigi sedini mungkin. Read more
Di Indonesia sendiri masih belum terdapat data yang akurat mengenai prevalensi terjadinya erosi pada gigi. Namun, dalam survei kesehatan nasional menyebut bahwa penyakit gigi dikeluhkan oleh sekitar 60% penduduk Indonesia. [6]
Dikutip dari Jurnal Media Medika Muda tahun 2014, erosi gigi telah menjadi kasus yang umum di negara-negara maju. Prevalensi erosi gigi pada anak-anak dikatakan kurang lebih sebesar 34,1% sedangkan pada orang dewasa sebesar 31,8%. [7]
Daftar isi
Apa itu Erosi Gigi?
Erosi gigi terjadinya pengikisan lapisan terluar gigi (enamel) oleh asam. Enamel adalah lapisan keras transparan yang menutupi dan melindungi gigi dari kerusakan. [1, 2, 3]
Ketika enamel mengalami erosi gigi, dentin atau lapisan gigi di bawah enamel akan tampak, sehingga dapat menyebabkan rasa sakit karena sifat dentin yang sensitif. [2]
Berikut adalah fakta-fakta seputar erosi gigi : [1] [2] [3] [5]
- Erosi adalah hilangnya jaringan keras gigi oleh asam yang bukan disebabkan oleh infeksi bakteri.
- Erosi dapat disebabkan oleh faktor intrinsik (misalnya refluks asam dan muntah berlebihan) dan/atau ekstrinsik (misalnya diet).
- Minuman bersoda, terutama soda berkarbonasi dan minuman olahraga, tampaknya menjadi penyebab erosi ekstrinsik yang signifikan.
Penyebab Erosi Gigi
Enamel yang kontak dengan asam akan kehilangan kandungan mineralnya sedikit demi sedikit. Air liur biasanya akan membantu menetralkan asam di rongga mulut.
Tetapi apabila enamel terlalu sering terpapar asam, maka akan terus-menerus terkikis dan erosi gigi pun terjadi. Penyebab erosi gigi diklasifikasikan menjadi 2 yaitu, ekstrinsik dan intrinsik. [5]
Penyebab Ekstrinsik
Erosi gigi yang disebabkan oleh asam yang berasal dari sumber eksternal. Penyebab ekstrinsik terkait dengan kebiasaan makan, gaya hidup dll. Beberapa sumber ekstrinsik yang bertanggung jawab terhadap timbulnya erosi gigi adalah: [4, 5]
- Minuman dengan kandungan asam tinggi
Minuman ringan, minuman olahraga dan jus buah diketahui memiliki nilai pH rendah sehingga berisiko erosi. Minuman dingin dan jus buah biasanya memiliki nilai pH rendah yang berkisar antara 2,0-3,5. Selain itu minuman ringan yang berlebih seperti soda juga memiliki kadar fosfor dan asam sitrat yang tinggi sehingga dapat meningkatkan risiko erosi gigi.
Tidak hanya minuman, makanan ringan manis dan permen asam manis juga dapat menjadi faktor risiko erosi. [4, 5]
- Gaya Hidup Tertentu
Seringnya mengonsumsi buah , terutama jeruk dan lemon dan minuman asam dapat menjadi penyebab utama erosi gigi. Latihan intensif juga dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya refluks gastroesofagus.
- Faktor Pekerjaan
Beberapa pekerjaan juga diketahui dapat menimbulkan risiko erosi gigi. Misalnya Perenang yang tetap berada di air yang mengandung klorin selama berjam-jam dapat menyebabkan erosi karena air klorin memiliki pH rendah.
- Obat-obatan tertentu
Obat-obatan yang bersifat asam , seperti aspirin dan antihistamin juga menyebabkan erosi gigi.
Penyebab Intrinsik
Penyebab intrinsik dari erosi gigi terjadi ketika sumber asam yang ada di dalam tubuh mempengaruhi struktur gigi. [4, 5]
Penyakit GERD akan memicu asam lambung naik kembali ke kerongkongan hingga ke mulut. Regurgitasi asam lambung yang terjadi setelah makan, terutama setelah makan makanan secara berlebihan, dianggap sebagai kondisi yang normal.
Kondisi ini berlangsung hingga sekitar 1 jam sehari. Namun, pada orang dengan GERD, pemasukan asam lambung ke dalam rongga mulut selama tidur dapat berakibat merusak gigi, karena air liur dan menelan berkurang, dan, dalam posisi terlentang, molar bawah dapat tenggelam dalam asam. [5]
Merupakan gangguan makan yang menyebabkan asam lambung naik ke dalam mulut sehingga mengakibatkan erosi gigi. Gangguan ini biasanya terjadi pada wanita yang ingin untuk mempertahankan berat badan yang diinginkan. Dikutip dari American Dental Association, prevalensi penderita bulimia yang juga mengalami erosi telah dilaporkan lebih dari 90%.
- Konsumsi Alkohol Berlebihan
Orang yang kecanduan alkohol dapat menyebabkan erosi karena sering muntah dan/atau peningkatan regurgitasi. Erosi gigi pada seorang pecandu alkohol juga dapat diperburuk oleh konsumsi minuman asam. [5]
Berdasarkan penelitian tahun 2009 oleh Manarte P. dkk tentang erosi gigi pada pasien alkoholik di bawah terapi rehabilitasi kecanduan, terdapat 49,4% dari gigi 50 individu dengan alkoholisme ditemukan menunjukkan tanda-tanda erosi.
Seperti pada bulimia, permukaan palatal gigi anterior rahang atas cenderung paling mudah terpengaruh, tetapi peningkatan erosi lebih sering terjadi pada permukaan oklusal dan palatal posterior, dan tepi insisal anterior, gigi rahang atas.[5]
Gejala-gejala Erosi gigi
Gejala erosi gigi terbagi kedalam dua bagian yakni gejala awal dan gejala lanjutan. [1, 2, 3, 4, 5]
Gejala Awal Erosi Gigi
- Perubahan warna
selama erosi gigi enamel akan terkikis dan dentin akan terlihat. Dentin gigi yang terpapar akan terlihat sebagai cekungan berwarna kuning di permukaan gigi. Semakin banyak dentin yang terpapar, gigi akan tampak semakin kuning karena dentin secara alami berwarna kuning.
- Sensitif pada Gigi
Erosi gigi membuat gigi menjadi sangat sensitif terhadap suhu dan lebih rentan terhadap kerusakan. Gejala erosi gigi ini sangat umum terjadi karena enamel yang berfungsi melindungi gigi terkikis, menjadikan dentin tampak.
- Gigi Bulat
Selama tahap awal erosi gigi, biasanya gigi akan terlihat berbentuk bulat. Kondisi ini karena enamel yang melintasi bagian-bagian gigi paling sering bersentuhan dengan makanan.
- Penampilan Transparan atau Sandblasted
Tidak jarang gigi yang mengalami erosi gigi memiliki tampilan sandblasted atau ujung gigi depan terlihat tembus cahaya.
Gejala Lanjut Erosi Gigi
Jika erosi gigi berlanjut, Tepi gigi menjadi lebih kasar, tidak beraturan, dan bergerigi saat email terkikis..
- Gigi Retak
Pada kondisi ini asam dan bakteri di mulut dapat menembus gigi, yang menyebabkan masalah mulai dari gigi berlubang hingga kerusakan.
- Lesi Erosi
Merupakan Lekukan-lekukan kecil pada permukaan gigi, juga disebut cupping, dapat mulai muncul pada area gigitan gigi.
- Sensitivitas parah
Karena enamel terkikis selama erosi gigi, gigi bisa menjadi sangat sensitif selama tahap lanjut erosi gigi. Gigi yang terkena suhu yang sangat panas atau sangat dingin dapat menyebabkan rasa sakit yang tajam dan menusuk di mulut dan rahang gigi.
Kapan harus berkonsultasi dengan dokter?
Meskipun tidak ada keluhan, penting untuk mengunjungi dokter gigi secara teratur, sehingga dokter dapat:[1]
- Mengidentifikasi erosi gigi sejak dini
- Menentukan penyebabnya dan kemudian bekerja sama dengan Anda untuk mencari cara agar dapat mencegah erosi gigi dan menghindari terjadinya masalah lebih lanjut.
Pemeriksaan gigi secara rutin setidaknya setiap enam bulan sekali. [1]
Jika tidak diobati, erosi gigi dapat menyebabkan hilangnya permukaan gigi secara progresif. Hilangnya struktur gigi membutuhkan adanya perawatan gigi yang kompleks dan melibatkan penambalan gigi, pelapisan gigi , pemberian mahkota gigi dan perawatan saluran akar.[1, 2]
Diagnosis Erosi gigi
Dokter gigi perlu mengajukan pertanyaan dan pemeriksaan pada gigi Untuk memastikan diagnosis erosi gigi. Berikut langkah-langkah diagnosis erosi gigi: [2, 3, 5]
- Memberikan pertanyaan
Dokter akan memulai proses diagnosa dengan menanyakan mengenai gejala dan keluhan yang dialami oleh pasien, riwayat kesehatan pasien yang dapat menjadi penyebab erosi gigi, serta riwayat makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh pasien.
- Pemeriksaan gigi
Dokter akan melakukan pemeriksaan gigi dan mulut untuk melihat tanda-tanda erosi pada gigi.
Tingkat keparahan erosi gigi akan menentukan langkah pengobatan yang diambil. Jika tingkat keparahan erosi gigi belum terlalu parah, dokter masih bisa menambal gigi tersebut agar lapisan dentin kembali tertutup dan rasa nyeri hilang. Perawatan veneer juga bisa diambil sebagai solusi yang baik untuk melapisi enamel yang sudah rusak.
Namun, jika tingkat keparahan erosi gigi parah, dokter gigi akan menyarankan prosedur pemasangan crown guna melindungi gigi dari kerusakan lebih lanjut. [3, 5]
Pengobatan Erosi gigi
Pengobatan kehilangan email gigi tergantung pada penyebabnya. Setelah enamel gigi hilang, tidak bisa diganti secara alami. Namun dengan remineralisasi erosi gigi yang tepat, kehilangan enamel pada gigi dapat dibatasi dan tidak diperlukan pengobatan lebih lanjut. [2]
Pasta gigi sensitif dapat digunakan untuk mengatasi rasa tidak nyaman akibat erosi gigi. Jika kehilangan enamel terjadi secara signifikan, dokter gigi dapat menyarankan untuk menutupi gigi dengan mahkota. Veneer atau Mahkota pada gigi dapat melindungi gigi dari kerusakan lebih lanjut. [2]
Cara terbaik untuk mengobati erosi gigi adalah dengan mencegahnya terjadi sejak awal. Bahkan jika Anda telah mengalami erosi gigi, Anda masih dapat mencegahnya menjadi lebih buruk dengan selalu menjaga gigi Anda dengan kebersihan mulut yang baik. [2]
Cara Mencegah Erosi Gigi
Cara yang bisa dilakukan untuk mencegah rusaknya email dan menjaga kesehatan gigi, ialah dengan selalu memastikan menggosok gigi yang benar setiap hari. [1, 2, 3, 4, 5]
Temui dokter gigi Anda setiap enam bulan sekali untuk pemeriksaan rutin dan pembersihan. Anda juga dapat mencoba beberapa upaya berikut ini untuk mencegah erosi gigi: [3]
- Pastikan Anda menyikat gigi dengan benar dan melakukan sikat gigi setidaknya 2 kali dalam sehari,yaitu setelah sarapan dan sebelum tidur. Jangan lupa untuk memilih dan menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride karena senyawa ini dikenal mampu menguatkan gigi, sehingga bisa membantu dalam mencegah erosi gigi.
- Gunakan benang gigi (dental floss) untuk membersihkan sisa makanan dari sela-sela gigi.
- Jangan lupa untuk meggunakan obat kumur yang mengandung antiseptik secara teratur.
- Lakukan pembersihan dan pemeriksaan gigi rutin ke dokter gigi, minimal enam bulan sekali.
- Hindari konsumsi makanan ataupun minuman yang banyak mengandung asam, misalnya minuman bersoda, lemon,, jus jeruk dan lain sebagainya. Bila Anda mengonsumsinya, segera berkumur dengan air jernih setelahnya.
- Gunakan sedotan saat Anda mengonsumsi minuman asam. Sedotan bisa mendorong cairan asam langsung ke bagian belakang mulut, sehingga tidak mengenai gigi.
- Jangan terlalu sering mengonsumsi makanan ringan. Pasalnya, mulut akan menjadi asam dalam beberapa jam setelah mengonsumsi makanan dengan kadar gula yang tinggi.
- Kunyah permen karet bebas gula dan mengandung xylitol di antara waktu makan.. Langkah ini dapat meningkatkan produksi air liur dalam mulut dan kandungan xylitol bisa mengurangi asam dari makanan atau minuman.
- Perbanyak konsumsi air putih setiap hari terutama apabila mulut terasa kering.