8 Gejala Penyakit Ikterus

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Penyakit pada mata atau disebut dengan ikterus merupakan suatu penyakit/kelainan perubahan warna kulit/sklera mata atau jaringan pada membran mukosa yang menjadi kuning karena kelebihan warna bilirubin yang semakin meningkat pada saat sirkulasi darah berjalan [1].

Tanda mata kuning ini merupakan salah satu gejala dari penyakit hati atau kelainan fungsi hati, kelainan darah merah, dan saluran empedu. Pada orang normal bilirubin akan memproduksi dalam bentuk serum 0,3-1, 0 mg/dl dipertahankan untuk produksi bilirubin dalam penyerapan di hepar, konjugasi dan ekskresi empedu. Jika bilirubin sudah mencapai angka lebih dari 2 maka akan terlihat warna kuning pada sklera mukosa [1].

Sedangkan jika sudah mencapai angka lebih dari 5 maka kulit akan tampak berwarna kuning. Ikterus terjadi karena adanya peningkatan atau penurunan kadar bilirubin secara drastis[7] . Pada ikterus yang sudah mencapai tahap kronis disertai dengan melaborasi D dan Ca, dapat menyebabkan penyakit osteoporosis dan osteomalacia. Terkadang timbul juga gejala pruritus (rasa gatal) sebagai gejala awal, hal ini berkaitan dengan kadar asam empedu dalam plasma dan pengendapannya terjadi pada jaringan perifer terutama pada bagian kulit.

Penderita ikterus tidak mengalami keluhan khusus berkepanjangan namun sering muncul gejala-gejala yang tanpa disadari menyerang penderita ikterus seperti mata berwarna kuning, urine berwarna gelap, feses berwarna pucat. Disisi lain ada beberapa penderita ikterus merasakan gejala gatal-gatal [1].

Pada bayi sendiri apabila terserang ikterus maka bayi akan merasakan  nafsu makan menurun, lesu dan diikuti dengan demam [1] . Adapun gejala-gejala lain yang patut diperhatikan sebagian berikut:

1. Urine berwarna gelap

Warna urine berubah gelap [3]  atau berwarna agak kecokelatan ini bisa menjadi tanda adanya gejala ikterus sedang bermasalah. Perubahan warna ini juga diikuti oleh perubahan meoglobin dan bilirubin pada urine. Urine pada orang sehat berwarna putih bening atau sedikit kekuningan tetapi ketika ada perubahan warna itu berarti menunjukkan ada masalah yang mulai dari warnanya cokelat gelap atau pun berwarna kemerahan karena bercak darah, urinenya keruh, berbusa kemungkinan itu ada protein berlebih yang seharusnya tidak ada.

Anda harus tetap waspada apalagi jika diikuti dengan gejala nyeri ketika buang air kecil atau nyeri kondisi lainnya. Agar urine tetap stabil anda perlu memperbanyak minum air putih sebanyak 8 gelas per hari cara ini juga menjaga kesehatan ginjal, jantung, dan hati ketika fungsi organ ini terjaga maka kecil kemungkinan terjadi gangguan ikterus/mata kuning [3].

2. Feses berwarna pucat

Feses berwarna pucat ini menandakan urine bermasalah akibat pengaruhnya oleh bilirubin[6]. Orang sehat warna bilirubin berwarna kuning kecoklatan namun sebaliknya pada orang penderita ikterus bilirubin akan kurang menandakan perubahan warna feses bisa pucat. Jika feses berwarna pucat atau pun seperti agak kecokelatan tentu saja ada masalah di hati/liver akibat infeki dan sakit kuning.

3. Kulit tampak kuning

Mungkin tanpa kita sadari sering kali melihat orang yang mengalami kulit tampak kuning [3] mungkin tetangga, teman, atau kerabat yang sudah tidak asing lagi terkadang kita beranggapan itu gejala penyakit hati/liver. Penyakit kuning ini lebih mencolok pada bagian kulit atau selaput mata yang berubah menjadi (warna kuning) [2]  ini disebabkan oleh adanya peningkatan atau penumpukan bilirubin di dalam darah.

Hal ini menandakan ada gangguan pada  penyumbatan empedu, infeksi peradangan, virus/bakteri, gangguan penyakit liver atau penyakit ikterus itu sendiri. Inilah tanda mengapa kulit tampak kuning yang mudah sekali di kenali apabila memang hati/liver yang bermasalah. Bukan hanya penyakit ikterus yang identik dengan sakit kuning namun hal ini juga dialami oleh penderita hepatitis A, B, C akan mengalami gejala yang disebut prodromal yaitu kelelahan, mual, muntah, kehilangan nafsu makan, mata kuning bahkan nyeri sendi [4].

Gejala ini akan membaik ketika peradangan hati ditandai dengan gejala sakit kuning timbul. Tetapi tidak semua penyakit mengalami gejala kuning pada kulit dan bagian putih mata. Proses pemulihan gejala ini berlangsung secara spontan namun sebagian lagi apabila infeksi virus tersebut tidak kunjung sembuh justru akan berkembang menjadi ikterus yang lebih kronik[5].

4. Demam tinggi

Gejala demam pada penderita ikterus [8] akan mencapai 38˚C yang dirasakan selama kurang lebih satu minggu. Faktor penyebab utamanya adalah organ hati terutama bagian empedu yang mengalami gangguan akibat penumpukan bilirubin [1][6] sehingga empedu tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

Apabila kita merasakan gejala demam tinggi di sertai BAB lembek/BAB berwarna pucat selama berhari-hari anda bisa melakukan pengecekan kesehatan ke dokter atau bisa minum obat penurun panas (paracetamol), mengkonsumsi makan makanan yang bergizi dan sehat (sayur-sayuran dan buah-buahan) karena dengan makanan yang bergizi tinggi dapat meningkatkan imun tubuh sehingga minim dapat menangkal serangan penyakit [6].

5. Kelelahan

Kelelahan bisa menjadi tanda adanya gejala penyakit ikterus. Memang kelelahan ini bisa di alami oleh siapa saja namun yang lebih rentan sering di alami oleh bayi yang menderita ikterus. Bayi akan mudah rewel dan tidak mau makan ketika sakit. Sering kali bayi mudah merasa lelah, lesu dan sistem kekebalan tubuh bayi juga rentan menurun [9].

Tidak setiap bayi dengan gejala kelelahan didiganosis penyakit ikterus namun untuk memastikan apakah kelelahan ini merupakan gejala ikterus atau bukan, kita harus melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter. Sedangkan pada orang dewasa yang terserang ikterus ditandai dengan produksi sel darah merah ikut terganggu, jadi sel darah merah itu mengangkut oksigen ke seluruh jaringan tubuh kita [9].

Apabila sel darah merah tidak dapat mengalirkan ke ginja maka tubuh akan mudah lelah ditambah sirkulasi darah, oksigen dan imun akan ikut menurun. Tubuh juga bisa mengalami komplikasi berupa anemia, lesu, lemah. Keluhan tersebut harus diwaspadai apalagi jika disertai dengan tangan pucat, mata kuning, atau diikuti dengan gejala-gejala lainnya [9].

6. Kesulitan bernafas

Kesulitan bernafas sering dialami oleh orang dengan gangguan ginjal tetapi penderita ikterus juga mengalami gejala yang serupa ini bisa ada dua sebab yaitu sel darah merah kurang hingga oksigen untuk seluruh tubuh menurun dan juga disebabkan penumpukan cairan sampai ke paru-paru yang akhirnya tidak berfungsinya pleura ini akan membuat gangguan sulit bernafas, gangguan pertukaran oksigen yang nantinya nafas menjadi sesak [1][2] .

7. Penurunan nafsu makan

Penurunan nafsu makan pada penderita ikterus lebih dirasakan oleh bayi karena memang empedu mereka mengalami gangguan sehingga fungsinya terganggu dan sistem pencernaannya pun ikut terganggu. Faktor pemicunya adalah penumpukan cairan bilirubin di dalam empedu/hati [3]. Biasanya gejala ini disertai dengan lemas, demam tinggi dan nyeri dibagian perut.

8. Kejang

Kejang pada penderita ikterus dirasakan saat demam yang terlalu tinggi mencapai batas normal sehingga respon yang diberikan pada tubuh adalah kejang. Kejang juga bisa karena faktor lain mungkin disebabkan oleh kelebihan bilirubin [10] asupan energi yang kurang, dehidrasi, atau mungkin adanya gangguan dibagian liver/ginjal yang kronis.

Kapan sebaiknya konsultasi ke dokter?

Penanganan ikterus bertujuan demi menjamin kelancaran jaringan empedu ke duodenum dengan menghilangkan sumbatan dengan cara pembedahan seperti, pengangkatan batu, reseksi tumor, atau tindakan endoskop laparoskopi atau laparoskopi eksplorasi terutam pada kasus yang dicurigai sebagai biliary atresia. Bila penyebab sumbatan tidak dapat diatasi maka aliran empedu dapat dialihkan dengan drainse eksterna.

Sedangkan pada kasus ikterus dengan riwayat hepatitis, sebaiknya diobati secara konservatif dan berupaya agar kerusakan sel hati masih bersiat reversible [11]. selain itu juga harus sering melakukan check-up ke dokter spesialis penanganan penyakit ikterus minimal 6 bulan sekali dan melakukan imunisasi dari semenjak bayi.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment