Gigi Gingsul: Penyebab, Ciri, dan Cara Merapikannya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : drg. Jefrianto Wololy
Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter gigi mengenai keadaan ini jika anda mengalaminya. Seringkali pemahaman mengenai gigi gingsul antara dokter gigi dan pasien sangat berbeda. Juga, penyebab gigi... gingsul pada masing-masing pasien juga berbeda. Dan hal ini akan menentukan variasi perawatannya. Sebenarnya keadaan ini dapat dicegah sejak anak-anak, yaitu saat kontrol teratur pada masa pertumbuhan gigi dan penggantian gigi susu ke gigi tetap. Read more

Apa Itu Gigi Gingsul?

Pendapat banyak masyarakat mengenai seseorang dengan gigi gingsul adalah memiliki senyuman yang manis. Namun, tidak sedikit dari mereka yang menganggap gigi gingsul mengganggu estetika penampilan.

Meskipun respon positif lebih banyak didapatkan, namun pada dasarnya gigi gingsul merupakan salah satu gangguan pada tulang rahang yang menyebabkan gigi berantakan atau biasa disebut maloklusi gigi.[1]

Maloklusi gigi adalah suatu kondisi di mana tulang rahang tidak sejajar dengan gigi yang mengakibatkan gigi tidak tumbuh di tempat yang semestinya. Biasanya dikarenakan rahang yang kecil namun ukuran gigi terlalu besar.[1]

Gigi gingsul merupakan bentuk dari maloklusi gigi yaitu terjadi karena tulang rahang yang tidak sejajar dengan gigi sehingga gigi mengalami pertumbuhan yang tidak pada tempatnya.

Biasanya gigi gingsul terjadi karena kurangnya ruang untuk gigi dapat tumbuh atau gigi yang akan tumbuh berukuran lebih besar [1].

Fakta Gigi Gingsul

Terdapat beberapa fakta menarik mengenai gigi gingsul sebagai berikut [8]:

  • Gigi gingsul biasanya mulai tumbuh saat seseorang berada di sekitar usia 13 tahun
  • Gigi gingsul merupakan gigi atas terakhir yang tumbuh karena merupakan gigi yang mengalami erupsi paling akhir
  • Gigi gingsul terjadi pada 1% populasi manusia
  • Gigi gingsul biasanya terdapat pada rahang atas dan juga bawah

Penyebab Gigi Gingsul

Bagi sebagian orang, memiliki gigi gingsul menjadi sebuah kebanggaan bahkan dijadikan standar kecantikan di beberapa negara. Senyum yang manis menambah gigi gingsul menjadi idaman banyak orang.

Namun tidak sedikit orang yang terganggu dengan adanya gigi tersebut. Karena, kondisi tersebut merupakan suatu gangguan yang harus ditangani oleh dokter. Namun, faktor penyebab dari kondisi gigi gingsul ini belum banyak diketahui [1].

Para ahli memprediksi bahwa kondisi ini terjadi karena faktor genetika. Seseorang yang memiliki orang tua atau keluarga dengan kondisi gigi tersebut, maka bisa jadi berisiko memiliki hal serupa.

Selain itu, gangguan yang terjadi pada rahang serta gigi juga menyebabkan gigi gingsul. Terdapat 3 (tiga) kondisi rahang dan gigi yang menyebabkan gigi gingsul yakni [1,2]:

  • Bentuk rahang yang kecil
  • Rahang tidak sejajar dan ukuran gigi terlalu besar sehingga membutuhkan ruang tumbuh yang besar
  • Pertumbuhan gigi tidak normal yang bisa menjadi pemicu gigi gingsul

Ciri-Ciri Gigi Gingsul

Sebelum seseorang mengalami kondisi gigi gingsul, terdapat beberapa ciri-ciri yang dapat menjadi pertanda. Selain gigi susu yang tanggal tidak sempurna sehingga tumbuh gigi baru yang terdesak oleh keadaan gigi susu tersebut, berikut ini beberapa ciri-ciri seseorang dapat mengalami pertumbuhan gigi gingsul [7].

  • Gusi Lebih Naik. Gusi pada pada bakal calon gigi akan terlihat lebih baik dan cenderung maju ke arah mulut sehingga memungkinkan kondisi mulut akan lebih maju
  • Gigi Bertumpuk. Gigi bertumpuk akan tampak seperti ada timbunan antar gigi yang dapat menyebabkan masalah seperti saat gigi. dapat dideteksi dengan cara foto rontgen gigi
  • Ukuran Gigi Tidak Sama. Ketidaksamaan ukuran bisa terjadi seperti gigi gingsul lebih besar dari gigi sekitarnya atau sebaliknya, dan akan menjadi masalah apabila tidak telaten dalam membersihkan gigi

Masalah yang Timbul Akibat Gigi Gingsul

Memiliki gigi gingsul dianggap suatu keberuntungan bagi sebagian orang karena identik dengan senyum yang manis. Namun tidak sedikit juga yang merasa tidak percaya diri dengan memiliki gigi gingsul.

Dalam kacamata medis, gigi gingsul merupakan suatu kondisi gangguan medis yang harus diperbaiki karena akan memicu beberapa masalah lainnya. Berikut permasalahan yang akan timbul akibat gigi gingsul [2]:

  • Menganggu aktivitas makan. Gigi gingsul ini disebabkan karena bentuk rahang yang tidak sejajar sehingga hal ini akan mempengaruhi kenyamanan dalam mengunyah makanan.
  • Menghambat pertumbuhan gigi. Kondisi ini terjadi karena gigi gingsul akan mempengaruhi pertumbuhan gigi lainnya atau bahkan bisa menimbulkan impaksi (gigi tidak tumbuh).
  • Kerusakan Gigi. Akibat lokasi gigi gingsul yang biasanya susah untuk dibersihkan, hal ini akan menyebabkan timbulnya plak atau bahkan kuman yang dapat merusak gigi.
  • Gangguan Pengucapan Kata (Cadel). Keberadaan gigi taring berfungsi untuk membantu seseorang mengucapkan kata dengan jelas. Oleh sebab itu, jika terjadi gangguan pada gigi taring akan menyebabkan kesulitan dalam pengucapan kata.
  • Resesi Gusi (Gusi Turun). Gigi gingsul bisa menjadi salah satu faktor seseorang mengalami resesi gusi karena gigi yang tumbuh tidak pada tempatnya akan menimbulkan kesulitan dalam membersihkan kotoran yang menempel. Kondisi gusi turun ini tentunya ditimbulkan oleh banyak faktor, namun akibat kondisi pertumbuhan gigi yang tidak sesuai pada tempatnya dapat mempengaruhi kondisi gusi.

Berdasarkan masalah yang terjadi, maka gigi gingsul seharusnya mendapatkan tindakan perawatan agar kesehatan gigi dan gusi tetap terjaga. Sehingga kondisi tersebut tidak dapat dianggap remeh serta dibiarkan begitu saja dan tidak mendapatkan penanganan dari dokter gigi (dentist).

Risiko Gigi Gingsul Bila di Cabut

Pada dasarnya semua gigi yang dicabut akan mengalami beberapa resiko seperti sakit hingga nyeri. Hal ini dikarenakan setiap gigi termasuk gigi gingsul memiliki akar gigi yang terhubung dengan saraf.

Oleh sebab itu, perlu diperhatikan untuk prosedur pencabutan gigi. Prosedur pencabutan gigi yang aman dapat dilakukan di dokter gigi. Karena terdapat pemantauan lebih lanjut selama 1-2 minggu terhadap kondisi gigi yang sudah dicabut [4].

Cara Merapikan Gigi Gingsul

Cara yang paling umum untuk merapikan gigi gingsul adalah dengan memakai kawat gigi (behel) atau pemasangan invisalign. Cara ini diakui efektif untuk merapikan gigi yang bertujuan untuk memberi celah untuk gigi bisa tumbuh. Berikut ini merupakan metode dari kedua cara merapikan gigi untuk kondisi gigi gingsul :

  • Pemakaian Kawat Gigi.

Salah satu cara untuk merapikan gigi ginsul yang paling umum dan memiliki banyak variasi pilihan, mulai dari harga hingga bahan kawat yang digunakan.

Hal yang akan dilakukan untuk memberi ruang tumbuh terhadap gigi yang gingsul. Prosedur awal untuk cara ini biasanya mengidentifikasi susunan gigi terlebih dahulu dengan rontgen gigi.

Lalu dokter akan menentukan apakah ada gigi yang harus dicabut untuk memberikan ruang yang cukup agar gigi bisa dirapikan. Jika perlu dilakukan pencabutan gigi, maka dokter akan menyuntikan obat bius terlebih dahulu sebelum melakukan tindakan.

gigi gingsul
Ilustrasi Pemasangan Kawat Gigi

Pencabutan pada gigi ini bisa menimbulkan beberapa efek samping seperti pendarahan atau infeksi. Seorang pasien hendaknya berkonsultasi terlebih dahulu jika memiliki riwayat penyakit tertentu agar dokter dapat menentukan tindakan yang sesuai.

Setelah prosedur pencabutan gigi, dokter akan menyarankan pasien kembali untuk melakukan pemasangan kawat gigi 7-14 hari kemudian setelah gigi yang dicabut pulih. Setelah gigi yang dicabut pulih, dokter akan memasang behel sesuai dengan kondisi yang diperlukan oleh pasien.

Pasien akan mengalami nyeri untuk beberapa hari setelah pemasangan kawat gigi sehingga akan sulit melakukan aktivitas makan dan minum. Sehingga disarankan untuk tidak mengkonsumsi makanan yang keras karena kondisi gigi dan rahang masih beradaptasi.

Disarankan untuk konsultasi sesuai anjuran dokter dan jangan melakukan pemasangan gigi pada tukang gigi karena dapat membahayakan kondisi gigi [3,4].

  • Clear Aligner

Metode yang satu ini memiliki tujuan yang sama dengan pemasangan kawat gigi yaitu merapikan susunan gigi. Namun perbedaannya terdapat pada bahan yang digunakan.

Aligner terbuat dari 100% plastik bening dan lentur sehingga tidak terlalu menonjolkan penampilannya. Salah satu cara merapikan gigi ini belum diketahui banyak orang karena kawat gigi lebih populer penggunaannya. Padahal cara ini juga dianggap efektif untuk merapikan gigi.

aligner bening, gigi gingsul
Contoh Aligner Bening untuk Merapikan Gigi

Tahap awal sebelum pemasangan aligner pada pasien sama dengan pemasangan kawat gigi yaitu mendiagnosa kondisi pasien melalui pemeriksaan x-ray atau rotgen gigi.

Berdasarkan informasi yang didapatkan dari hasil pemeriksaan, dokter akan memasukkan data ke software untuk mendesain aligner yang sesuai untuk pasien serta rencana perawatan yang tepat.

Alat ini bekerja dengan cara memberikan tekanan pada gigi yang mengalami masalah agar bisa kembali ke susunan semula. Tujuannya untuk mengembalikan kondisi gigi atas maupun bawah agar bisa melakukan aktivitas mengunyah dengan baik.

Pemakaian yang dianjurkan untuk alat ini adalah 22 jam setiap harinya dan dapat dibuka saat makan atau minum untuk menghindari kerusakan pada alat akibat makanan yang panas, dingin atau mengandung gula yang tinggi.

Sehingga hal ini akan membuat pasien lebih aman untuk melakukan aktivitas. Biasanya pasien akan mendapatkan beberapa set aligner sesuai dengan kemajuan kondisi gigi. Pasien melakukan pemeriksaan kembali dan konsultasi setiap 6-10 minggu [5,6].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment