Gusi Bengkak Pada Anak: Penyebab – Cara Mengatasinya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Data IOSR Journal of Dental and Medical Sciences menyatakan bahwa abses periodontal yang merupakan salah satu dari 3 tipe abses gusi menjadi penyebab masalah utama keadaan gigi darurat dengan persentase 6-14%.[1]

Apa Itu Penyakit Gusi Bengkak Pada Anak?

Gusi bengkak pada anak umumnya terjadi karena pembengkakan jaringan lunak yang biasanya terletak di area gusi yang dekat dengan gigi yang sakit.[2]

Penyakit gusi bengkak digolongkan menjadi:[8]

  • Gingivitis atau penyakit gusi ringan
    • Pada gingivitis, gusi menjadi merah dan bengkak. Dalam kondisi ini gusi menjadi mudah berdarah.
  • Periodontitis atau penyakit gusi berat
    • Gingivitis yang tidak diobati dapat menyebabkan periodontitis. Kondisi ini, gusi terlepas dari gigi dan membentuk kantong yang terinfeksi. Jika tidak dirawat, tulang, gusi dan jaringan ikat yang menopang gigi akan hancur.[8]

Pembengkakan pada gusi anak-anak dapat menyebabkan si anak akan selalu mengeluh kesakitan bahkan sampai menangis.

Gusi yang mengalami pembengkakan akan terlihat seperti jerawat kecil di mulut. Perlu untuk diketahui bahwa, pembengkakan itu merupakan sebuah proses yang dilakukan oleh jaringan pulpa sebagai saluran keluar nanah.[5]

Penyakit gusi bengkak yang parah atau periodontitis kemungkinan besar akan menyebabkan gusi mengalami peradangan atau lepasnya gigi dari gusi.[7]

Semakin lama, maka membentuk kantong di antara gigi dan gusi, yang berisikan tumpukan bakteri.[7]

Gejala Gusi Bengkak Pada Anak

Gusi bengkak pada anak dapat dikenali dengan timbulnya gundukan atau seperti jerawat kecil di sekitar gusi.[5] Namun, hal tersebut sudah menandakan bahwa si anak positif mengalami gusi bengkak.

Untuk mengetahui gejala-gejala yang dapat menandakan si anak akan mengalami pembengkakan gusi, berikut di bawah ini keterangannya:[9]

  • Gusi merah, bengkak atau mengalami kondisi nyeri lain di dalam mulut
  • Pendarahan saat menyikat, membersihkan gigi dengan benang, atau makan makanan keras
  • Gusi yang menyusut atau terlepas dari gigi, menyebabkan gigi terlihat lebih panjang dari sebelumnya
  • Gigi goyang atau terpisah
  • Nanah di antara gusi dan gigi
  • Luka di mulut
  • Bau mulut terus-menerus
  • Perubahan cara gigi tepat saat sedang mengunyah
  • Perubahan kecocokan gigi tiruan bagi sebagian

Penyebab Terjadinya Gusi Bengkak Pada Anak

Gusi mengalami pembengkakan dikarenakan terjadinya komunikasi jaringan pulpa dengan bakteri. Dalam hal ini, jaringan pulpa berubah dan berusaha untuk melawan bakteri.[1]

Gusi bengkak dapat terjadi karena kegagalan jaringan pulpa dalam melawan infeksi bakteri, yang berujung mengakibatkan pulpa menjadi nekrotik, sehingga nanah terkumpul di ujung akar gigi.[2]

Menumpuknya nanah tersebut yang menyebabkan benjolan dari dalam gusi dan yang terlihat secara kasat mata sebagai gusi bengkak.[1]

Kapan Harus Ke Dokter?

Apabila sudah memastikan bahwa anak mengalami gusi bengkak maka langkah terbaik adalah membawanya segera ke dokter untuk mendapatkan pengobatan.[2]

Pengobatan dengan dokter akan lebih mempercepat proses penyembuhan dan mencegah terjadinya infeksi menyebar ke jaringan tubuh lainnya.

Gusi bengkak diobati dengan menghilangkan penyebab infeksi dan mengeringkan penumpukan nanah.[1] Jika ada benda yang terperangkap di antara gigi dan gusi, dokter gigi akan mencabutnya dengan hati-hati.[1,5]

Nanah dapat dikeluarkan melalui kantong gusi (ruang antara gigi dan gusi) atau melalui sayatan pada jaringan gusi.[1,5] Biasanya, prosedur ini dilakukan dengan anestesi lokal.[1]

Gusi bengkak pada anak sudah mutlak akan memengaruhi kesehatan gigi yang terdampak.[1] Hal ini dikarenakan gusi merupakan tempat bagi akar gigi untuk melekat.

Artinya, gusi yang sehat kemungkinan besar sejalan dengan gigi yang sehat juga. Meskipun hal ini bukanlah sebuah ketetapan.

Oleh karena itu, anak yang mengalami gusi bengkak perlu untuk mendapat pengobatan akar gigi secara medis.[5]

Namun, perlu untuk diketahui beberapa hal di bawah ini yang perlu dipertimbangkan sebelum menjalani pengobatan akar gigi akibat gusi bengkak:[2]

  • Gigi dengan struktur yang rusak parah atau sudah membusuk
    • Kondisi gigi yang sudah patah parah atau strukturnya membusuk sudah sebaiknya harus dicabut. Jadi tidak diperlukan lagi pengobatan akar gigi.
  • Sifat anak yang tidak kooperatif
  • Anak terganggu secara medis
    • Perawatan maupun pengobatan akar gigi tidak diperlukan, apabila kesehatan si anak secara umum berisiko akibat retensi gigi dengan jaringan pulpa. Kondisi seperti ini, dimungkinkan untuk mencabut gigi yang bermasalah

Komplikasi Akibat Gusi Bengkak Pada Anak

Gusi bengkak yang terjadi anak umumnya tidak hilang dengan sendirinya. Jika tidak segera diobati, abses bisa merusak gigi dan tulang di sekitarnya.[1]

Jika ada gusi bengkak tidak segera diobati, infeksi dapat menyebar melalui tulang atau aliran darah ke bagian tubuh lain. Hal ini dapat berujung mengancam jiwa.[3]

Cara Mengatasi dan Pengobatan Gusi Bengkak Pada Anak

Anak yang mengalami pembengkakan pada gusi akan merasa terganggu dalam beraktivitas di kesehariannya. Untuk itu, perlu untuk diterapkan tindakan pencegahan gusi bengkak pada anak, seperti berikut ini:[1,2,3]

  • Menyikat dan membersihkan gigi secara teratur. Dianjurkan untuk menggunakan pasta gigi anak dalam 2 kali untuk setiap harinya.
  • Makanan yang mengandung gula tinggi perlu untuk dikontrol
  • Makanan kaleng atau makanan instan berlebihan

Kondisi anak dengan gusi bengkak dapat diterapkan perawaan berupa:[2]

  • Memperhatikan gusi yang sudah bernanah dengan memberikan akses saluran buangan nanah supaya tidak tertelan
  • Perawatan saluran akar atau pencabutan gigi yang terkena dampak
  • Paracetamol dapat digunakan karena berfungsi sebagai pereda nyeri dan demam
  • Antibiotik diperlukan apabila demam dalam jangka waktu yang lama
  • Gusi yang bengkak sampai menyebabkan akar gigi rusak, maka sebaiknya dilakukan untuk pencabutan gigi terkait.

Beberapa cara pengobatan yang bisa dilakukan secara mandiri di rumah, seperti:[3]

  • Berkumur dengan air garam
  • Membilas mulut dengan obat kumur hidrogen peroksida, atau bisa juga dengan bawang putih yang sudah dihaluskan
  • Oleskan minyak cengkih ataupun minyak teh ke area yang terkena

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment