Hidung Berair dan Bersin Terus-menerus : Penyebab dan Penanganan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Hidung berair atau meler ditambah dengan sering bersin biasanya menandakan bahwa seseorang sedang terkena flu [1].

Namun, kedua keluhan tersebut tidak hanya berkaitan dengan flu, tapi juga beberapa gangguan kesehatan lain.

Sebagian orang bahkan memiliki tubuh yang sehat dan bugar ketika mengalami hidung berair dan bersin berkepanjangan.

Berikut ini adalah sederet kemungkinan penyebab hidung berair dan bersin terus-menerus serta cara mengatasinya.

1. Perubahan Suhu

Hidung berair dan sering bersin dapat terjadi ketika tubuh menghadapi perubahan suhu [2,3].

Jika perubahan suhu terjadi dadakan dan cukup drastis, dari panas ke dingin misalnya, maka risiko hidung bermasalah [2,3].

Hidung perlu beradaptasi sewaktu tubuh berada di tempat yang suhunya mudah berubah.

Namun jika suhu berubah drastis, termasuk ketika dari suhu dingin ke hangat, hidung akan mudah berair dan bersin.

Penanganan : Bersin dan hidung meler terus-menerus biasanya tidak sampai berhari-hari.

Kondisi ini hanya terjadi beberapa menit setelah tubuh mengalami perubahan suhu drastis.

Tanpa pengobatan khusus, bersin dan hidung berair akan berhenti dengan sendirinya [2,3].

Namun, hal ini berpotensi terjadi berulang setiap seseorang berada di ruangan dingin ke hangat dan sebaliknya.

2. Efek Obat Tertentu

Hidung berair disertai bersin terus-menerus juga bisa disebabkan oleh konsumsi obat tertentu [4].

Beberapa jenis obat seperti berikut ini mampu menyebabkan efek samping demikian [4] :

  • Dekongestan nasal atau obat khusus tetes/semprot hidung
  • Obat disfungsi ereksi
  • Beta blockers
  • Antidepresan
  • Pil KB
  • Aspirin

Apabila mengonsumsi salah satu atau beberapa jenis obat tersebut, maka kemungkinan besar sering bersin dan hidung meler adalah efek dari obat-obat yang dikonsumsi [4].

Penanganan : Hidung berair dan bersin terus-menerus karena efek obat bisa berhenti dengan sendirinya saat tidak lagi mengonsumsi obat tersebut.

Tidak ada penanganan khusus untuk meredakan kondisi tersebut, terutama jika terjadi sebagai efek samping obat.

Namun bila obat harus dikonsumsi jangka panjang, konsultasikan mengenai efek sampingnya dengan dokter untuk memperoleh alternatif obat atau solusi lainnya.

3. Rhinitis

Bersin terus-menerus ditambah dengan hidung meler juga bisa disebabkan oleh rhinitis [5,6].

Bersin sendiri adalah proses pembersihan hidung yang terjadi alami pada tubuh, terutama saat kemasukan benda asing penyebab iritasi [5,6].

Jika hidung berair dan bersin menjadi hal yang terjadi berkepanjangan, ini bisa jadi tanda rhinitis, yakni ketika membran mukosa pada hidung mengalami radang [5,6].

Rhinitis sendiri terklasifikasi menjadi dua jenis kondisi, yakni rhinitis alergi dan nonalergi [5].

Rhinitis alergi adalah peradangan yang dipicu oleh paparan alergen, seperti debu, bulu hewan, makanan, tungau, serbuk sari, dan lainnya [6].

Sementara itu, rhinitis nonalergi biasanya disebabkan oleh penggunaan obat tertentu, pengaruh lingkungan, infeksi, atau adanya jaringan bagian dalam hidung yang rusak [5].

Rhinitis alergi ditandai dengan bersin terus-menerus, hidung berair atau justru tersumbat, ketidaknyamanan pada area hidung, dan penurunan kemampuan indera penciuman [6].

Penanganan : Pengobatan rhinitis tentu disesuaikan dengan jenis rhinitis yang terjadi pada penderita.

Untuk kasus nonalergi karena infeksi bakteri, antibiotik adalah obat yang paling tepat [5].

Untuk rhinitis alergi atau hay fever, penderita perlu menggunakan antihistamin, dekongestan, atau semprotan kortikosteroid [6].

Obat rhinitis alergi biasanya diresepkan oleh dokter; namun selain pemberian obat, tindakan desentisasi hingga irigasi hidung dapat direkomendasikan dokter jika diperlukan [6].

4. Polip Hidung

Hidung berair hingga sering bersin juga dapat berkaitan dengan kondisi polip hidung [7,8].

Saat saluran hidung bagian dalam menjadi tempat pertumbuhan jaringan lunak mirip buah anggur yang menggantung, kondisi ini disebut dengan polip hidung [7,8].

Penyebab polip hidung bermacam-macam, mulai dari infeksi jamur, radang di bagian pembuluh darah, hingga efek obat antiinflamasi nonsteroid [7,8].

Paparan bulu hewan, debu, spora, dan tungau pun juga dapat menjadi pemicu yang perlu diwaspadai [7,8].

Selain hidung meler dan bersin terus-menerus, polip hidung juga menyebabkan rangkaian gejala seperti [7,8] :

  • Berkurangnya kemampuan indera penciuman.
  • Nyeri pada wajah, terutama saat ditekan.
  • Hidung tersumbat
  • Sakit kepala
  • Area mata terasa gatal

Penanganan : Sebagai pereda gejala, biasanya dokter meresepkan antibiotik, antihistamin, dan/atau kortikosteroid [7,8].

Namun ketika obat tidak efektif meredakan gejala, polip hidung harus segera dihilangkan atau diangkat melalui prosedur operasi [7,8].

5. Paparan Asap Rokok atau Bahan Kimia

Asap rokok tidak hanya buruk bagi organ paru-paru dan menyebabkan batuk-batuk.

Paparan asap rokok dapat membuat seseorang bersin terus-menerus dan menyebabkan hidung meler [9,10].

Kandungan bahan kimia pada asap rokok sangat banyak dan kandungan-kandungan ini yang kemudian membuat paru-paru, mata, serta hidung mudah teriritasi [9,10].

Iritasi dari bahan kimia pada asap rokok yang masuk ke hidung berpotensi merusak bulu-bulu halus di dalamnya [9,10].

Ini menjadi salah satu sebab mengapa terjadi penumpukan lendir, hidung mudah berair, dan sering bersin [9,10].

Penumpukan lendir tersebut merupakan hasil masuknya kotoran melalui udara yang masuk ke hidung tanpa penyaringan oleh bulu halus di dalam hidung [9,10].

Penanganan : Hindari paparan asap rokok dan usahakan agar tidak menjadi perokok pasif terus-menerus [9,10].

Ketika bepergian, selalu gunakan masker untuk melindungi bagian hidung agar tidak mudah kemasukan asap polusi maupun asap rokok.

Hidung berair dan bersin terus-menerus dapat disebabkan oleh berbagai kondisi; identifikasi segera dengan pergi ke dokter dan dapatkan pengobatan yang tepat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment