Operasi caesar merupakan metode persalinan yang dilakukan dengan membedah perut dan rahim untuk mengeluarkan bayi. Dalam kebanyakan kasus, operasi ini disarankan dokter dengan beberapa alasan tertentu [1,2].
Sejumlah alasan tersebut dapat disebabkan oleh posisi bayi sungsang, masalah kesehatan pada ibu, hingga resiko lainnya yang dapat membahayakan keselamatan ibu dan janinnya. Tak sedikit pula yang memilih operasi caesar dikarenakan alasan lain, salah satunya seperti ketakutan dalam melahirkan secara normal [1,2].
Persalinan dengan metode caesar membutuhkan waktu penyembuhan yang lebih lama dibandingkan persalinan secara normal. Hal tersebut disebabkan oleh luka sayatan yang membutuhkan pewaratan khusus hingga mengering [1,2].
Daftar isi
Penyebab Luka Operasi Caesar Tak Kunjung Kering
Operasi caesar memiliki dua luka sayatan yang terdiri dari sayatan perut dan rahim. Kedua sayatan tersebut berukuran sekitar 4 hingga 6 inch [1,2].
Luka pasca operasi caesar membutuhkan perawatan yang tepat. Hal tersebut bertujuan agar luka cepat mengering sehingga proses pemulihan dapat berlangsung dengan cepat [1,2].
Lama waktu yang dibutuhkan luka tersebut sampai mengering pada setiap wanita berbeda-beda. Kondisi tersebut tergantung pada kesehatan tubuh dan riwayat medisnya [1,2].
Pada umumnya, luka operasi caesar akan mengering pada 4 hingga 6 minggu. Luka akan sembuh total dalam kurun waktu 10 sampai 12 minggu [1,2].
Sayangnya, tidak semua luka operasi caesar dapat sembuh dengan sempurna. Dalam beberapa kasus, luka tersebut mengalami sejumlah masalah [1,2].
Salah satu kendalanya yaitu luka operasi caesar yang tak kunjung mengering. Kondisi tersebut harus diwaspadai karena luka sayatan rentan terkena infeksi [1,2].
Penyebab paling umum infeksi pada luka operasi caesar yaitu adanya bakteri Staphylococcus aureus. Infeksi tersebut mengakibatkan tubuh akan cenderung fokus melawan bakteri daripada menutup luka [1,2].
Hal inilah yang memperlambat atau menghentikan proses penyembuhan pada luka. Adapun beberapa faktor risiko yang dapat memicu timbulnya infeksi, yaitu alergi terhadap antibiotik penisilin, obesitas, diabetes, dan kondisi kesehatan lainnya [1,2].
Ketahui juga sejumlah tanda dan gejala infeksi pada luka operasi caesar, seperti kemerahan, bengkak, dan nyeri pada luka sayatan [1,2].
Cara Mengatasi Luka Operasi Caesar Tak Kunjung Kering
Luka operasi yang tak kunjung mengering tidak dapat disepelekan. Kondisi tersebut memerlukan penanganan yang tepat [2,3].
Perawatan sederhana di rumah dapat dilakukan untuk mempercepat proses penyembuhan luka pasca operasi caesar. Berikut di bawah ini beberapa cara untuk mengatasi luka operasi caesar yang tidak kunjung mengering [2,3]:
- Jaga Luka Tetap Bersih
Menjaga kebersihan pada luka operasi caesar merupakan hal yang sangat penting. Bersihkan sayatan dengan secara rutin [2,3].
Jangan menggosoknya, cukup bilas dengan air. Keringkan dan usap dengan lembut menggunakan handuk bersih [2,3].
Apabila luka perlu diperban, gantilah secara berkala. Tindakan tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi pada luka operasi caesar [2,3].
Apabila kesulitan dalam menjaga luka tetap kering, mintalah pendapat dokter untuk perawatan yang tepat [2,3].
- Jangan Lakukan Aktivitas Berat
Pasca operasi caesar, membatasi aktivitas sehari-hari termasuk ke salah satu cara untuk mengatasi luka yang lama mengering. Sejumlah aktivitas berat dapat menghambat proses penyembuhan pada luka [2,3].
Beberapa aktivitas yang sebaiknya dihindari ketika luka operasi caesar belum mengering, yaitu [2,3]:
- Berdiri atau membungkuk terlalu lama
- Mengangkat beban yang berat
- Olahraga berat, dianjurkan untuk sering berjalan agar tidak sembelit dan menghindari pembekuan darah [2,3].
Selain menghindari sejumlah aktivitas diatas, imbangi dengan istirahat yang cukup dan makan dengan nutrisi yang lengkap. Pembatasan aktivitas tersebut dilakukan dalam kurun waktu tertentu [2,3].
Dengan begitu, luka akan segera mengering [2,3].
- Kenakan Pakaian Longgar
Dalam masa penyembuhan, pemilihan pakaian merupakan hal yang perlu diperhatikan. Terlebih lagi saat luka operasi caesar belum mengering [2,3].
Memilih ukuran dan jenis pakaian termasuk ke salah satu perawatan yang dapat dilakukan pada bulan-bulan awal pasca operasi caesar. Hindari penggunaan pakaian yang berbahan licin atau ketat, seperti jeans [2,3].
Hal ini dikarenakan dapat menimbulkan gesekan antara luka dengan pakaian. Penggunaan pakaian ketat membuat sirkulasi menjadi buruk sehingga membuat tubuh lebih mudah berkeringat [2,3].
Kondisi tersebut juga akan memperparah infeksi pada luka sehingga menghambat proses penyembuhannya. Kenakan pakaian longgar dan terbuat dari bahan yang lembut, seperti katun [2,3].
Pilihlah pakaian yang memiliki daya serap yang baik dan nyaman dipakai [2,3].
- Meminum Obat Pereda Nyeri
Nyeri sering dialami para wanita pasca operasi caesar, terutama ketika luka masih belum kering. Minumlah obat pereda nyeri yang dianjurkan oleh dokter [2,3].
Jangan meminum obat nyeri sembarangan karena dikhawatirkan dapat menimbulkan efek samping yang buruk pada ibu maupun bayinya [2,3].
- Hindari Penggunaan Korset
Setelah melahirkan, sebagian wanita menginginkan perutnya kembali langsing. Salah satunya dengan menggunakan korset atau pengencang perut [2,3].
Namun, penggunaan korset pasca operasi caesar kurang dianjurkan ketika luka sayatan belum mengering. Hindari penggunaan korset dalam kurun waktu tertentu untuk mencegah terjadinya infeksi pada luka operasi caesar [2,3].
Luka tersebut juga dikhawatirkan akan membuka kembali apabila dipaksakan menggunakan korset [2,3].
Kapan Harus Mengunjungi Dokter?
Luka operasi caesar yang tidak kunjung kering merupakan masalah yang harus segera ditangani. Lakukan sejumlah perawatan yang disarankan dokter agar infeksi tidak bertambah parah dan berakibat fatal bagi tubuh [2,3].
Sejumlah perawatan luka operasi caesar dapat dilakukan secara mandiri di rumah. Namun, konsultasikan ke dokter apabila luka menunjukkan beberapa tanda-tanda infeksi [2,3].
Berikut di bawah ini sejumlah tanda dan gejala infeksi pada luka operasi caesar yang harus diwaspadai [2,3]:
- Nyeri yang tajam dan seperti tertusuk pada perut.
- Demam tinggi, melebihi 38 derajat celcius.
- Nyeri di sekitar sayatan setelah 6 minggu.
- Rasa sakit yang terus-menerus.
- Pendarahan hebat, disertai dengan gumpalan dan kram.
- Nyeri dan sulit buang air kecil.
- Luka kemerahan, bengkak, dan bernanah
- Keputihan berbau tidak sedap, encer, dan terkadang bercampur dengan darah.
- Nyeri dada atau kesulitan bernapas [2,3].
Jika muncul sejumlah gejala yang disebutkan di atas, segera periksakan ke dokter. Tindakan tersebut bertujuan untuk mencegah terjadinya dampak negatif pada tubuh [2,3].
Dokter akan memberikan antibiotik untuk menghentikan infeksi. Jika sayatan bernanah, dokter akan membersihkannya dan memberikan penanganan yang khusus [2,3].
Dokter juga akan menganjurkan sejumlah cara yang tepat untuk merawat luka. Lakukan kunjungan rutin ke dokter untuk memastikan proses penyembuhannya berjalan dengan baik [2,3].