Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Biguanide adalah obat yang digolongkan sebagai non-sulfonilurea. Contoh obat ini adalah metformin, yang digunakan sebagai penanganan terhadap diabetes. Obat ini bekerja dengan menghambat glukosa yang diproduksi... hati, meningkatkan ikatan reseptor dengan insulin, dan menstimulasi ambilan jaringan terhadap glukosa. Obat ini merupakan golongan obat keras dan tidak dijual bebas, sehingga penggunaannya harus berdasarkan instruksi dan resep dokter. Jangan mengonsumsi obat lebih dari dosis yang dianjurkan. Jika dokter meresepkan obat ini pada Anda, jangan merekomendasikan obat ini kepada orang lain yang mungkin memiliki kondisi yang sama dengan Anda. Selalu informasikan kepada dokter jika Anda memiliki alergi obat, sedang dalam kondisi hamil atau menyusui, riwayat penyakit dan konsumsi obat apa saja yang Anda miliki. Read more
Diabetes tipe 2 adalah penyakit kronis dengan kadar gula darah tinggi di dalam tubuh. Diabetes tipe 2 disebut juga dengan diabetes mellitus tipe 2 yang terjadi pada orang dewasa. Namun saat ini banyak juga anak dan remaja mengidap penyakit diabetes [1].
Daftar isi
Fungsi Non-sulfonilurea
Biguanides termasuk golongan non- sulfonylurea yang digunakan untuk pengobatan diabetes tipe 2. Obat ini berfungsi : sebagai penghambat jumlah glukosa yang diproduksi oleh hati, meningkatkan ikatan reseptor insulin, merangsang pengambilan glukosa oleh jaringan[2].
Obat ini tidak bisa merangsang pankreas yang berfungsi membuat lebih banyak insulin sehingga tidak bisa menyebabkan hipoglikemia. Berikut fungsi dan kegunaan lainnya.
Obat ini juga bisa digunakan untuk obat diet dan olahraga yang berfungsi untuk meningkatkan kontrol glikemik untuk pasien diabetes mellitus tipe 2. Selain itu, obat ini juga digunakan sebagai pilihan kedua untuk infertilitas untuk penderita sindrom ovarium polikistik[3].
Penggolongan Non-sulfonilurea
Biguanid satu-satunya golongan obat non-sulfonilurea yang tersedia dengan mekanisme kerja yang berbeda dengan sulfonilurea. Efek utama dari obat golongan obat ini adalah dapat menurunkan glukoneogenesis dan meningkatkan penggunaan glukosa pada jaringan[4].
Obat ini merupakan obat pertama untuk pasien yang memiliki berat badan berlebih dimana diet ketat gagal dengan tujuan pengendalian diabetes[4].
Obat ini bekerja dengan cara menurunkan produksi glukosa di hati dan meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin. Dengan begitu, tubuh akan dengan mudah menggunakan insulin dan penyerapan glukosa oleh sel-sel yang ada di dalam tubuh jauh lebih mudah[4].
Penyakit yang Diatasi dengan Non-sulfonilurea
Obat ini hanya dikhususkan untuk penderita diabetes tipe 2 atau diabetes mellitus tipe 2. Diabetes tipe 2 ini lebih umum terjadi jika dibandingkan dengan diabetes tipe 1 dengan kadar gula darah dan komplikasi gula darah tinggi[1].
diabetes tipe 2 terjadi dikarenakan sel-sel tubuh yang melawan efek normal insulin, yaitu dengan cara mendorong glukosa yang ada di dalam darah ke sel. Kondisi ini yang disebut dengan resistensi insulin yang mengakibatkan penumpukan glukosa yang ada di dalam darah[1].
Penderita diabetes memiliki beberapa gejala, di antaranya :
- Sering buang air kecil
- Mudah haus dan lapar
- Penurunan berat badan
- Mudah terkena infeksi, seperti infeksi jamur
sindrom hiperosmolar adalah naiknya kadar gula darah yang sangat tinggi yang dapat menyebabkan komplikasi berbahaya. Penyakit ini dapat mengancam jiwa karena terdapat beberapa kasus seseorang mengidap diabetes tipe 2 yang mneyebabkan pikiran menjadi bingung, mual, kejang,koma, bingung[1].
Pengobatan diabetes tipe 2 dimulai dengan turunnya berat badan karena diet dan olahraga. Pola makan sehat bagi penderita diabetes seperti rendah lemak jenuh dan juga kolesterol, rendah kalori, dan imbangi dengan nutrisi dalam jumlah yang cukup seperti biji-bijian, minyak tak jenuh tunggal, seta buah dan sayuran[1].
Penyakit diabetes ini adalah penyakit seumur hidup, namun penyakit ini bisa mengembalikan kadar gula darah ke normal. Hal yang harus di lakukan adalah dengan makan-makanan yang sehat, rutin olahraga, dan juga menurunkan berat badan[1].
Cara Kerja Non-Sulfonilurea
Obat ini bekerja dengan sangat unik dari kelas obat antihiperglikemik oral lainnya. Obat ini dapat menurunkan kdar glukosa darah dengan cara mengurangi produksi glukosa hepatik, mengurangi penyerapan usus glukosa, dan juga memberikan peningkatan sensitivitas insulin dengan meningkatkan penyerapan glukosa perifer[3].
Transporter kation organic-1 (OCT1) yang bekerja dengan tanggung jawab dalam penyerapan obat diabetes ke dalam sel hati. Obat ini memiliki muatan positif, sehingga dapat terakumulasi yang ada di dalam sel dan mitokondria. Obat ini juga bekerja sebagai penghambat kompleks 1 mitokondria[3].
Pada usus, obat ini dapat meningkatkan metabolism glukosa anaerobic di dalam sel usus yang menyebabkan turunnya glukosa bersih dan meningkatkan proses laktat ke hati. Usus adalah bagian utama tempat kerja obat non-sulfonilurea[3].
Usus menjadi peranan yang sangat penting sebagai tempat kerja utama obat ini dibandingkan dengan hati. Obat ini memiliki peranan pada usus dengan metabolisme glukosa untuk peningkatan usus glukosa[3].
Untuk penyerapan tablet ketersediaan hayati 500 mg diberikan dalam keadaan perut kosong sekitar 50%-60%. Obat dengan 500-1500 mg dan 850-2550 mg kurangnya proporsionalitas dosis untuk peningkatan dosis[3].
Pengaruh makanan pada obat non-sulfonilurea dengan konsentrasi plasma puncak rata-rata sekitar 40% lebih rendah. Untuk peningkatan waktu 35 menit puncak plasma dengan menelan tablet 850 mg dengan makanan[3].
Tingkat penyerapan obat ini menjadi meningkat sekitar 50% tetapi tidak ada efek makanan pada obat ini, baik pada makanan rendah lemak atau makanan tinggi lemak[3].
Non-Sulfonilurea di ekskresikan sebagai obat yang tidak berubah di dalam urin dan tidak dimetabolismekan di hati. Obat ini secara substansial diekskresikan oleh ginjal[3].
Contoh Obat Non-Sulfonilurea
Metformin adalah satu-satunya agen obat non-sulfonilurea yang digunakan untuk diabetes tipe 2. Metformin menjadi obat pilihan pertama yang di resepkan untuk penderita diabetes tipe 2[3].
Metformin merupakan obat antihiperglikemik yang dapat menurunkan konsentrasi glukosa darah pada penderita diabetes tipe 2 tanpa menyebabkan hipoglikemia[3].
Metfomin sebagai obat insulin sensitizer untuk menurunkan resitensi insulin dan mengurangi kadar insulin plasma. Manfaat lainnya untuk menurunkan berat badan, sangat cocok untuk pasien diabetes tipe2 dengan permasalahan obesitas[3].
Efek Samping Non-Sulfonilurea
Sebagian orang dengan penggunaan obat ini bisa menyebabkan pengembangan asidosis laktat. Berikut ini efek samping umum yang timbul yang diakibatkan oleh Non-Sulfonilurea
- Gula darah rendah
- Mual
- Sakit perut
- Diare
Tidak dianjurkan mengkonsumsi obat ini jika memiliki penyakit ginjal parah, asidosis metabolic, atau ketoasidosis diabetik. Obat ini harus dihentikan sementara jika akan melakukan rontgen atau CT scan dengan menggunakan pewarna yang akan disuntuk ke bagian pembuluh darah[3].
Obat ini di minum sekali sehari dengan makan malam. Untuk takaran dosis ikuti instruksi dokter. Untuk tablet rilis panjang, telan utuh obat, untuk obat cair, kocok suspensi oral[3].
Obat ini merupakan jenis obat perawatan lengkap untuk diet, olahraga, pengendalian berat badan, tes gula darah rutin. Ada baiknya saat minum obat ini dokter akan menyaranan untuk mengkonsumsi vitamin B12[3].