Penyebab Payudara Sakit Saat Menyusui dan Cara Mengatasinya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Menyusui merupakan pengalaman yang istimewa bagi seorang ibu dengan bayinya. Namun jika terdapat ketidaknyamanan atau nyeri saat menyusui, tentu saja hal ini dapat mengganggu aktivitas yang seharusnya... sangat alami ini. Terdapat berbagai alasan mengapa payudara bisa terasa sakit saat menyusui, seperti payudara yang terlalu penuh oleh ASI, tersumbatnya saluran ASI, peradangan pada payudara, infeksi, dll. Kondisi-kondisi ini dapat diatasi dengan cepat dan tepat. Jangan pernah ragu untuk meminta pertolongan sedini mungkin, karena berharap kondisi akan membaik sendirinya seringkali malah membuatnya semakin buruk. Read more

Ibu yang baru pertama kali mempunyai bayi akan melalui masa belajar menyusui. Menyusui adalah salah satu tahap yang paling intim antara ibu dengan bayinya dan seharusnya menyenangkan bila dilakukan dengan cara yang benar.

Pada awal-awal masa menyusui, tidak jarang ibu mengalami nyeri pada payudara serta rasa tidak nyaman. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa hal yang perlu diketahui oleh ibu agar bisa segera diatasi.

Penyebab payudara sakit saat menyusui

Payudara nyeri sangat umum dialami oleh wanita yang baru menjadi ibu, terutama saat menyusui. Nyeri ini bisa terjadi akibat bengkak karena ASI mulai memenuhi payudara hingga kondisi yang lebih serius seperti misalnya infeksi.

Kabar baiknya, sebagian besar nyeri payudara akan berlalu dengan sendirinya, dan bisa diatasi sendiri di rumah.

1. Payudara bengkak

Dua hari pertama setelah melahirkan, ukuran payudara ibu mungkin tidak akan lebih besar dari ukuran saat sedang hamil. Tetapi, kemudian, ASI akan mulai masuk pada hari ke-3 atau ke-4 dan payudara akan membesar dan bengkak karena penuh terisi air susu.

Payudara akan menjadi keras, berat, kencang, berisi gumpalan-gumpalan dan nyeri. Bayi biasanya akan kesulitan menghisap payudara yang bengkak karena puting ibu terbenam. [3]

Pada kondisi ini payudara akan terasa sakit bahkan bila disentuh. Meskipun ini adalah tanda bahwa ASI sudah penuh, tetapi nyeri dan pembengkakan payudara juga bisa disebabkan oleh darah yang mengalir cepat ke area dada untuk memastikan kelenjar-kelenjar susu bisa bekerja optimal. [2]

2. Saluran ASI tersumbat

ASI diproduksi di dalam kelenjar susu di payudara kemudian dialirkan melalui suatu saluran yang akhirnya keluar dari puting. Jika salah satu saluran ini tersumbat, ASI akan tertahan dan mengakibatkan munculnya gumpalan kecil yang terasa lembut. [2, 3]

Penyumbatan ini bisa terjadi bila saluran susu tidak sepenuhnya dikosongkan. Area tempat menggumpalnya sisa ASI akan membuat kulit tampak kemerahan dan kadang-kadang bukaan di puting tempat keluarnya ASI juga bisa tersumbat dan tampak seperti titik putih. [1, 3]

3. Cara bayi menyusu tidak tepat

ASI di payudara ibu sebagian besar berada di saluran susu, dan bukan di puting. Bayi yang cara menyusu-nya tidak tepat tidak akan mendapat ASI yang dibutuhkannya dan hanya akan mengigiti puting ibu dan itu yang membuat menyusui terasa sakit.

Menyusu yang hanya sampai pada puting disebut shallow latch. Pada posisi menghisap seperti ini, lidah bayi tidak sampai memijat saluran susu sehingga ASI tidak keluar secara optimal dan malah akan membuat ibu merasa nyeri. [1, 4]

Jika berlangsung terus, puting ibu bisa lecet atau pecah-pecah dan berat badan bayi akan susah untuk naik karena ia tidak mendapat cukup asupan ASI.

4. Mastitis

Ini adalah infeksi payudara yang terjadi karena bakteri (entah itu dari permukaan kulit atau mulut bayi) masuk ke payudara melalui bukaan di puting. Selain bakteri, saluran susu yang tersumbat juga bisa menjadi penyebab mastitis.

Kondisi ini bisa terjadi kapanpun sepanjang masa menyusui tetapi umumnya pada 6 minggu pertama.

Mastitis biasanya hanya menyerang salah satu payudara, dan gejalanya termasuk bengkak, nyeri dan kemerahan, payudara terasa hangat bila disentuh, serta ibu mengalami demam. [2]

5. Infeksi jamur

Nyeri payudara yang tak tertahankan saat menyusui bisa disebabkan oleh infeksi jamur (thrush). Gejalanya adalah puting menjadi kemerahan, gatal, terasa panas, dan pecah-pecah. Jamur ini masuk melalui bukaan puting kemudian berkembang biak di laktosa ASI. [1, 3]

Bayi yang minum ASI yang sudah mengandung jamur ini juga akan terkena infeksi di mulutnya dengan gejala muncul kerak berwarna putih di lidah atau bagian dalam mulut.

6. Let down reflex

Ibu yang baru melahirkan sering merasakan sensasi kesemutan atau nyeri di dada saat menyusui. Ini adalah sesuatu yang normal dan disebut let down reflex, yaitu reaksi tubuh mengaktifkan hormon oxytocin untuk menstimulasi payudara agar melepaskan ASI.

Bukan hanya saat menyusui, refleks ini juga bisa dirasakan ibu ketika mendengar bayinya menangis, saat menggendongnya, atau bahkan saat memikirkan bayinya.

7. Gigi bayi mulai tumbuh

Ketika gigi pertama bayi tumbuh, biasanya di usia 3 atau 4 bulan, dia akan merasa gusinya tidak nyaman dan biasanya berusaha meredakan rasa ini dengan menggigit atau mengunyah sesuatu. Saat menyusui, bayi yang giginya mulai tumbuh akan menggigit puting ibu dan itu bisa terasa sangat sakit.

Mengatasi Payudara Sakit Saat Menyusui

Tergantung dari penyebabnya, nyeri yang dirasakan ibu ketika menyusui ada yang bisa diatasi sendiri di rumah, namun ada yang harus diperiksakan ke dokter misalnya yang melibatkan infeksi seperti mastitis dan thrush.

Untuk nyeri akibat cara menyusu bayi yang kurang tepat, ibu sebaiknya berkonsultasi dengan bidan atau dokter tentang cara memposisikan bayi yang benar saat menyusui agar ia bisa menghisap dengan optimal agar ia mendapat ASI yang dibutuhkannya dan ibu juga merasa nyaman. [1, 2, 3, 4]

Bila nyeri akibat payudara terlalu penuh, biasakan untuk mengeluarkan ASI dengan teratur baik itu dengan menyusui bayi secara rutin 8 hingga 12 kali dalam 24 jam, atau memompa ASI bila bayi sudah kenyang. Kompres payudara dengan handuk hangat, dan pijat payudara sebelum menyusui untuk memperlancar keluarnya ASI.

Rawat puting dengan membersihkannya dan mengoleskan pelembab yang aman. Bila ASI sering bocor, gunakan breast pad untuk menyerapnya agar tidak memicu pertumbuhan jamur yang bisa membahayakan ibu dan bayi saat menyusui.

Gunakan bra dengan ukuran yang tepat dan segera ganti bila lembab.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment