Bagi anak-anak, pertumbuhan gigi susu sangat penting karena dapat memungkinkan anak-anak dapat mengunyah makanan dan berbicara dengan benar. Selain itu, pertumbuhan gigi susu akan berfungsi untuk penyediaan ruang di gusi untuk gigi dewasa [1].
Gigi anak-anak mulai tumbuh pada usia 6-8 bulan dengan muncul gejala yang tidak nyaman [2]. Namun ada beberapa anak yang mengalami pertumbuhan gigi dengan lambat. Hal ini disebabkan oleh beberapa penyebab anak belum tumbuh gigi di ulasan di bawah ini.
Penyebab Pertumbuhan Gigi Anak yang Terlambat
Ada beberapa faktor yang menyebabkan gigi anak mengalami pertumbuhan yang agak lambat, diantaranya adalah:
- Kelahiran Prematur atau Berat Badan Lahir Rendah
Apabila bayi lahir terlalu dini atau memiliki berat badan lahir rendah akan lebih berisiko mengalami keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan. Kondisi ini termasuk keterlambatan pertumbuhan gigi susu [3].
Berat badan bayi yang ideal saat lahir sekitar 3,5 kg pada bayi laki-laki dan 3,4 kg pada bayi perempuan. Sementara di bulan ke 6,5 berat badan bayi akan meningkat menjadi 8,2 kg pada bayi laki-laki dan 7,5 kg pada perempuan [5]. Jika berat badan bayi cukup jauh dari berat badan ideal ini, akan mempengaruhi pertumbuhan gigi.
- Kekurangan Nutrisi
Dalam sebuah studi menemukan bahwa kekurangan nutrisi/gizi dapat mempengaruhi gigi pada fase pra-erupsi. Kekurangan kalsium, vitamin D,C, B, dan A dapat menyebabkan keterlambatan pertumbuhan gigi [4]. Penundaan erupsi gigi dapat terjadi dalam rentang waktu 1 hingga 4 bulan tergantung keadaan bayi [3].
- Kondisi Genetik
Apabila bayi memiliki riwayat keluarga yang terlambat dalam pertumbuhan gigi, maka bayi akan rentan mengalami hal yang sama [3]. Kondisi genetik seperti amelogenesis imperfect A dan dentigonesis imperfect A dapat mempengaruhi perkembangan gigi dan gusi bayi sehingga dapat meningkatkan risiko pertumbuhan gigi yang lebih lambat [4].
- Sindrom
Sindrom tertentu dapat mempengaruhi pertumbuhan muskuloskeletal tubuh dan mempengaruhi erupsi gigi. Beberapa sindrom yang dapat menyebabkan keterlambatan erupsi gigi susu yaitu sindrom Down, sindrom Apert, sindrom Turner, sindrom Gardner, sindrom progeria Hutchinson-Gilford, dan sindrom Axenfeld-Rieger [3,4].
- Gangguan Endokrin
Sistem endokrin bertanggungjawab dalam produksi hormon yang mengatur pertumbuhan dan perkembangan [3]. Penyakit endokrin seperti hipotiroidisme dapat menunda erupsi gigi. Bahkan jika bayi telah memiliki gigi, bayi akan mengalami masalah gigi lainnya seperti gigitan terbuka atau gigitan silang [4].
Masalah lainnya seperti hipotuitarisme yang merupakan kondisi dimana kelenjar pituitari mengeluarkan tingkat hormon pertumbuhan yang rendah. Kondisi ini dapat menyebabkan keterlambatan pertumbuhan gigi dan masalah pertumbuhan lainnya [4].
- Gangguan Perkembangan
Gangguan perkembangan seperti disostosis kleidokranial, displasi ektodermal, dan odontodysplasia regional dapat menyebabkan memperlembat pertumbuhan gigi susu. Bahkan dalam beberapa kondisi tertentu, gigi susu tidak dapat tumbuh [3].
- Fibrosis
Fibrosis merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan gusi yang tebal. Kondisi ini dapat menghambat bahkan mencegah gigi untuk erupsi, sehingga dapat menyebabkan keterlambatan erupsi pada beberapa anak [4].
- Cedera
Setiap cedera pada rahang dapat mempengaruhi tunas gigi dan menunda pertumbuhan gigi. Cedera juga dapat menyebabkan fibrosis yang menimbulkan keterlambatan pertumbuhan gigi [4].
Anemia merupakan kondisi dimana tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah. Darah bertugas mendistribusikan vitamin, mineral, dan oksigen ke seluruh tubuh. Apabila anak mengalami anemia, maka gigi tidak akan mendapatkan nutrisi yang cukup [8].
Kondisi ini menyebabkan risiko kerusakan gigi dan penyakit gusi pada anak semakin meningkat. Pada kondisi yang lebih parah, anemia dapat menimbulkan risiko infeksi dan bisul pada lidah. Kesehatan gigi dan gusi yang tidak baik dapat menimbulkan gigi anak terlambat tumbuh [8].
- Gigi Impaksi
Gigi susu juga dapat mengalami impaksi seperti gigi permanen. Apabila gigi susu mengalami impaksi, ada kemungkinan gigi akan gagal erupsi dan tetap bersarang di dalam rahang atau gusi. Selain itu, ada beberapa gejala lainnya seperti gusi kemerahan, gusi bengkak, dan nyeri [3].
Cara Mengatasi Keterlambatan Pertumbuhan Gigi Anak
Pertumbuhan gigi bayi yang cenderung lambat dapat mempengaruhi perkembangan bicara, mengunyah dan makan, serta perkembangan otot dan tulang rahang [6]. Oleh karena itu, setelah mengetahui penyebab anak belum tumbuh gigi, sangat penting mengetahui penanganannya.
Apabila anak belum memiliki gigi usia di usia 12 bulan, bawa anak ke dokter gigi. Anak juga perlu dibawa ke dokter gigi apabila gigi susu yang tersisa belum tumbuh pada usia 4 tahun. Dalam beberapa kondisi yang parah, dokter gigi akan merujuk ke dokter spesialis untuk menentukan penyebabnya [3].
Apabila gigi anak belum tubuh karena kekurangan gizi. Kondisi ini dapat ditandai dengan kekurangan berat badan. Maka dalam kondisi seperti ini, anak harus dilengkapi dengan susu formula [7].
Susu formula yang tepat untuk anak yang sesuai adalah yang kaya akan vitamin, seperti vitamin A, C, dan D. Selain itu, mineral, kalsium, dan fosfor juga diperlukan anak agar mendapatkan gizi yang cukup [7]. Itulah pembahasan mengenai penyebab anak belum tumbuh gigi.
Tidak perlu panik apabila anak belum tumbuh gigi pada usia 6-9 bulan. Namun apabila anak masih belum menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan gigi, konsultasikan dengan dokter untuk diagnosa dan perawatan [4].