10 Penyebab Benjolan di Anus dan Cara Mengatasinya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Benjolan di anus dapat disebabkan oleh banyak masalah dan gangguan kesehatan. Bentuk dan ukurannya bisa beragam bergantung pada pemicunya. [1,2]

Keberadaan benjolan tersebut akan menimbulkan gejala-gejala. Benjolan tersebut bisa menimbulkan sakit bisa juga tidak, kembali lagi bergantung pada penyebabnya. [3]

Anda perlu mengetahui apa saja penyebab benjolan pada anus dan cara mengatasi setiap penyebab tersebut. Berikut ini informasinya:

1. Ambeien/ Wasir

Benjolan di anus dapat terjadi karena kelainan yang umum pada aktivitas anus, seperti ambeien/ wasir. Ambeien atau wasir adalah kondisi pembengkakan jaringan pada lapisan kulit anus. [1,2,3]

Setidaknya 75% masyarakat di Amerika Serikat menderita ambeien/ wasir. Gejala utama yang menunjukkan Anda menderita penyakit ini adalah munculnya darah pada anus. [1,2]

Pembengkakan juga bisa terjadi dan menyebabkan munculnya benjolan. Anda bisa mengatasinya dengan mengonsumsi makanan tinggi serat dan perbanyak konsumsi air. [1]

Namun dalam kondisi tertentu, dokter bisa merekomendasikan untuk dilakukan operasi pengangkatan benjolan tersebut. [1]

2. Abses Perianal

Berikutnya, benjolan pada anus juga bisa dipicu oleh masalah kesehatan yaitu abses perianal. Abses perianal terjadi karena penumpukan nanah pada lapisan dalam kulit. [2,3]

Anda tidak disarankan untuk memecahkan abses anal yang Anda alami. Cara pengobatan rumah yang bisa Anda coba adalah kompres dengan air hangat pada abses yang muncul. [4]

Anda juga bisa mengonsumsi obat pereda rasa sakit dan demam untuk mengatasi efek samping yang ditimbulkannya karena terjadi infeksi. [4]

3. Acrochordon Anus

Penyebab benjolan di anus yang selanjutnya adalah acrochordon. Masalah kesehatan ini menyebabkan benjolan terjadi akibat dari penumpukan kulit berlebihan di bagian anus. [1]

Acrochordon bisa timbul setelah ambeien atau juga fisura anus. Akibatnya, penderita penyakit ini akan merasakan benjolan kecil di sekitar anusnya. Selain itu, biasanya tidak ada gejala lain. [1]

Namun anus berdarah jika Anda menggaruk bagian yang mengalami benjolan. Cara mengatasi acrochordon bergantung pada hasil diagnosa dokter. [1]

Jika dibutuhkan, dokter mungkin akan melakukan operasi untuk menghilangkan acrochordon pada anus Anda. [1]

4. Fisura Anus

Terjadinya robekan kecil pada kulit anus disebut dengan fisura anus. Kondisi fisura ini bisa terjadi karena tekstur feses yang sangat keras melalui lapisan kulit saat Buang Air Besar (BAB). [1]

Gejala yang dapat dirasakan sebagai akibat dari fisura anus adalah pendarahan, rasa perih dan sakit selama beberapa hari. Setelah sembuh, fisura anus dapat menimbulkan acrochordon. [1]

Anda harus segera memeriksakan fisura anus jika tidak kunjung sembuh. Dokter mungkin akan menyuntikan botox atau melakukan operasi kecil bernama spinchterotomy untuk mengatasinya. [1]

5. Kutil Anus

Kutil anus juga dapat menjadi salah satu penyebab muncul benjolan di anus Anda. Namun jangan menyamakan kutil anus dengan jerawat anus, karena kutil anus terjadi akibat virus. [1,2,3]

Virus yang bernama Human Papillomavirus (HPV) adalah virus yang menyebarkan dan menyebabkan munculnya kutil. Virus ini menyebar melalui hubungan seksual. [1,2]

Cara mengatasi kutil anus ini bergantung pada ukuran dan banyaknya. Umumnya, Anda akan diresepkan obat podophyllin atau bichloracetic acid. [1]

Namun dokter juga bisa melakukan cryotherapy, yaitu teknik pengobatan dengan membekukan kutil yang muncul pada anus. [1]

6. Jerawat Anus

Jerawat adalah masalah kulit yang bisa tumbuh pada kulit tubuh manapun. Mulai dari wajah hingga anus pun bisa mengalami kondisi jerawatan. [2]

Jerawat pada anus disebabkan oleh penumpukan minyak yang tersumbat pada kulit dan juga lapisan kulit mati. Anda tidak diperbolehkan untuk memecahkan jerawat dengan tangan. [1,2]

Cara mengatasi jerawat anus yang disarankan adalah dengan menjaga area anus tetap kering dan bersih. Hindari mencukur rambut di sekitarnya dan konsumsilah makanan sehat. [1]

7. Kista Pilonidal

Kista pilonidal dapat terjadi di sekitar area anus juga. Masalah kesehatan ini terjadi karena segumpal kulit yang tersumbat minyak. Jika mengalami infeksi, maka muncullah abses seperti yang dijelaskan sebelumnya. [2]

Lokasi munculnya kista pilonidal adalah pada bagian atas lubang anus. Bukan di sekitar area lubangnya. Pengobatan yang dapat dilakukan meliputi penyedotan cairan di dalamnya atau melalui operasi. [5]

8. Molluscum Contagiosum

Penyakit berikutnya yang dapat menimbulkan benjolan pada anus adalah molluscum contagiosum. Penyakit yang satu ini disebabkan oleh virus dan menimbulkan lesi di kulit. [1,2]

Warna dari lesi tersebut beragam. Ada yang bening, kuning, merah, dan pink. Teksturnya padat dan ukurannya bisa beragam. [1]

Penyakit ini juga ditularkan melalui hubungan seksual dan bisa sembuh dengan sendirinya setelah beberapa bulan. Namun dokter biasa mengatasinya dengan memberikan salep yang mengandung asam salisilat atau mengangkat lesi tersebut. [1]

9. Kanker Anus

Benjolan yang muncul pada anus Anda juga bisa disebabkan oleh pertumbuhan sel ganas atau yang dikenal dengan istilah kanker. Gejala lain dari kanker anus adalah tekstur feses yang tipis dan pendarahan anus. [1]

Kanker anus juga menyebabkan gangguan dalam buang air. Jika benjolan yang terjadi disebabkan oleh kanker, maka Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter. [1]

Dokter akan melakukan operasi, kemoterapi, dan juga radiasi untuk segera mengendalikan pertumbuhan sel kanker. [1]

10. Sexually Transmitted Diseases (STD)

Penyakit kelamin akibat hubungan seksual sangat beragam, salah satunya adalah herpes pada alat kelamin. Herpes ini menyebabkan munculnya benjolan-benjolan di area anus juga. [2]

Selain itu, Anda juga bisa mengalami demam dan meriang karena infeksi yang terjadi. Cara mengatasi kondisi ini adalah dengan obat antivirus dan obat pereda rasa nyeri. [6]

Kapan Harus ke Dokter?

Munculnya benjolan pada anus tentunya akan menyebabkan rasa tidak nyaman saat beraktivitas. Walau sudah mencoba beberapa teknik pengobatan sendiri, mungkin Anda tetap tidak yakin apakah pengobatannya sudah tepat. [1,2]

Saat itulah Anda perlu segera memeriksakan diri ke dokter. Pasalnya, salah teknik pengobatan malah bisa menyebabkan efek samping yang lebih besar. [2]

Selain itu, Anda juga disarankan memeriksakan diri ke dokter jika mengalami gejala demam dan pembengkakan. Terlebih lagi jika Anda menemukan adanya darah saat membersihkan bagian anus. [1]

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment