Penyebab Bibir Bengkak Setelah Bangun Tidur dan Cara Mengatasi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Bangun tidur seseorang mungkin ada yang akan mengalami bibir bengkak, meskipun sebelum tidur tidak mengalami cedera pada bagian mulutnya [1].

Seseorang mungkin akan mengalami pembengkakan pada bibir yang presisten hingga mengakibatkan tekanan emosional dan mental [2].

Bibir bengkak setelah bangun tidur ini diketahui dapat terjadi karena berbagai penyebab, termasuk reaksi alergi maupun kondisi medis yang mempengaruhi kulit syaraf atau otot wajah [1].

Adapun secara khusus, berikut ini merupakan beberapa hal yang dapat menyebabkan bibir bengkak ketika bangun tidur [3]:

1. Angioedema

Bibir yang bengkak ketika bangun tidur mungkin dapat disebabkan salah satunya oleh Angioderma, yaitu suatu kondisi kulit yang mirip dengan urtikaria atau gatal-gatal.

Angioderma ini sendiri merupakan suatu kondisi yang tidak hanya dapat mempengaruhi bibir namun juga dapat menyerang mata.

Pembengkakan yang terjadi akibat angioderma umumnya merupakan pembengkakan yang tidak berlangsung lama dan akan hilang dalam waktu 48 jam.

Meskipun mirip, angioderma ini berbeda dengan urtikaria, di mana urtikaria menyebabkan ruam pada kulit sedangkan angioderma lebih menyerang kulit dan jaringan di bawah kulit. Adapun gejala angioderma meliputi [3]:

  • Kulit bengkak
  • Kulit merah
  • Ruam gatal (gatal-gatal)
  • Kulit yang nyeri dan lembut

2. Rekasi Alergi

Bibir menjadi bengkak setelah bangun tidur mungkin juga merupakan tanda dari adanya reaksi alergi terhadap berbagai hal, termasuk [3]:

  • Makanan
  • Obat
  • Bahan tertentu, seperti lateks

Reaksi alergi dapat terjadi dengan jangka waktu yang berbeda-beda, contohnya reaksi alergi pada makanan biasanya berkembang dalam beberapa menit setelah kontak.

Berbeda lagi dengan reaksi alergi terhadap obat, yang biasanya membutuhkan waktu berjam-jam atau bahkan berminggu-minggu setelah kontak sebelum akhirnya berkembang.

Dengan kata lain, jika seseorang alergi terhadap makanan atau obat tertentu dan mengonsumsinya sebelum tidur maka reaksi alergi berupa bibir bengkak mungkin akan dapat terjadi ketika bangun tidur.

3. Sindrom Alergi Oral

Sindrom alergi oral mungkin juga dapat menjadi salah satu penyebab bibir bengkak ketika bangun tidur. Perlu diketahui bahwa, sindrom alergi oral ini merupakan suatu kondisi di mana seseorang memiliki sindrom alergi terhadap buah, sayuran dan biji-bijian mentah.

Gejala sindrom alergi oral ini dapat meliputi mulut, lidah atau bibir menjadi gatal atau bengkak namun tidak berlangsung lama.

Reaksi sindrom alergi oral ini mungkin baru berkembang dalam beberapa jam setelah kontak, sehingga jika seseorang mengonsumsi sayur, buah atau biji-bijian yang memicu reaksi alergi maka keesokan harinya mungkin gejala reaksi baru terlihat.

4. Anafilaksis

Anafilaksis diketahui juga dapat menjadi salah satu penyebab seseorang mengalami bibir bengkak ketika bangun tidur.

Perlu juga untuk diketahui bahwa, anafilaksis ini merupakan salah satu kondisi yang termasuk dalam keadaan darurat medis sehingga membutuhkan penanganan yang tepat sesegera mungkin.

Adapun anafilaksis ini akan menunjukkan gejala lain berupa [3]:

  • Kesulitan bernapas
  • Kesulitan menelan
  • Kesulitan berbicara
  • Merasa pusing
  • Pingsan atau kehilangan kesadaran

5. Selulitis

Selulitis merupakan suatu kondisi di mana terjadi infeksi pada kulit yang disebabkan oleh bakteri. Umumnya, infeksi ini akan mempengaruhi kulit didaerah lengan dan kaki, namun dapat juga berkembang di sekitar mulut.

Gejala selulitis ini dapat meliputi [3]:

  • Pembengkakan
  • Kemerahan
  • Nyeri tekan
  • Lecet
  • Memar

Oleh karena itu, pembengkakan pada bibir mungkin dapat juga disebabkan oleh selulitis.

6. Kawat Gigi

Kawat gigi dapat bergesekan dengan jaringan lunak dibagian dalam bibir dan pipi, sehingga dapat menyebabkan pembengkakan dan iritasi, termasuk bibir bengkak.

Selain itu, ada juga kawat gigi yang memiliki bahan dasar nikel. Jika seseorang alergi terhadap nikel menggunakan kawat gigi jenis ini akan menimbulkan reaksi alergi juga.

Bahkan, pada pemakaiannya, mulut jaringan bibir dapat tersangkut kawat gigi sehingga menyebabkan bibir cedera.

Jika cedera sering terjadi, maka pembengkakan pada bibir mungkin terjadi ketika memisahkan kawat gigi dengan jaringan bibir.

Untuk itu, bagi seseorang yang menggunakan kawat gigi sangat disarankan agar menggunakan pelindung mulut saat melakukan aktivitas seperti olahraga. Dengan demikian, kawat gigi tidak akan tersangkut sehingga bibir dan pipi dapat terlindungi dari cedera.

7. Cedera

Bibir bengkak mungkin juga dapat disebabkan oleh cedera yang terjadi pada mulut dan bibir itu sendiri, khususnya jika cedera mengeluarkan banyak darah.

Bibir bengkak akibat cedera ini umumnya dapat sembuh dengan cepat. Namun, jika bengkak pada bibir tidak kunjung membaik, maka segera periksakan diri ke dokter agar dapat memperoleh penanganan yang tepat.

8. Terbakar Sinar Matahari

Setelah terpapar sinar matahari secara berlebihan, kulit dapat menunjukkan reaksi berupa peradangan kulit.

Wajah merupakan bagian yang paling rentan terekspos sinar matahari sehingga kulit di area wajah, termasuk bibir dapat memperoleh pengaruh terhadap reaksi peradangan yang besar.

Oleh karena itu, jika hari sebelumnya seseorang terpapar sinar matahari berlebihan maka bibirnya mungkin akan menjadi bengkak ketika bangun tidur keesokan harinya.

Mengingat, puncak dari reaksi peradangan kulit akibat terbakar sinar matahari ini terjadi sekitar 24jam setelah kulit terpapar.

9. Distonia Fokal

Distonia fokal merupakan suatu kondisi neurologis yang mempengaruhi beberapa otot tertentu di area tubuh termasuk otot-otot wajah dan bibir.

Oleh karena itu, dystonia fokal ini mungkin juga dapat menjadi salah satu penyebab bibir bengkak ketika bangun tidur. Adapun gejala lain dystonia fokal ini meliputi [3]:

  • Kesulitan menelan atau mengunyah
  • Kesulitan berbicara
  • Kesulitan membuka dan menutup mulut
  • Mengalami kejang lidah

10. Kolaps Embouchure

Embouchure merupakan suatu posisi di mana seorang pemain instrument tiup memainkan alat musiknya untuk menghasilkan suara.

Kolaps embouchure dapat terjadi ketika seorang pemain instrumen tiup terlalu sering menggunakan atau memainkan alat musiknya. Jika kolaps embouchure terjadi maka otot wajah bagian bawah, lidah, rahang dan faring mungkin dapat terpengaruh.

Tremor dan kontraksi otot pada mulut, rahang dan lidah mungkin juga terjadi ketika kolaps embouchure terjadi. Bibir bengkak mungkin juga dapat terjadi karena hal ini.

11. Sindrom Miescher Melkersson Rosenthal

Sindrom Miescher Melkersson Rosenthal (Sindrom MRS) merupakan salah satu kondisi langka yang mungkin dapat mengakibatkan bibir bengkak ketika bangun tidur.

Sindrom MRS ini merupakan suatu kondisi langka di mana terjadi kelainan neurologis yang menyebabkan pembengkakan jangka panjang pada area wajah, termasuk bibir.

Bibir atas atau bawah yang menjadi bengkak merupakan salah satu gejala awal sindrom MRS. Adapun pembengkakan ini dapat menghilang dalam beberapa jam atau hari.

Namun, pembengkakan bibir akibat sindrom MRS ini dapat datang kembali dengan jangka waktu menghilang yang mungkin lebih lama dari sebelumnya.

Bahkan, pembengkakan akibat sindrom MRS ini dapat menjadi pembengkaknan permanen seiring dengan berjalannya waktu.

12. Cheilitis Granulomatosa

Kondisi langka lain seperti cheilitis granulomatosa dapat menyebabkan bibir menjadi bengkak. Pembengkakan bibir ini umumnya diawali dengan pembengkakan yang terjadi pada bibir bagian atas.

Sebagaimana sindrom MRS, pembengkakan akibat cheilitis granulomatosa dapat terjadi secara berulang dengan jangka waktu penyembuhan yang lebih lama dari periode sebelumnya.

13. Kanker Mulut

Perlu diwaspadai juga bahwa, bibir bengkak mungkin dapat disebabkan oleh beberapa jenis kanker mulut. Adapun gejala lain yang mungkin ditimbulkan oleh kanker mulut meliputi [3]:

  • Nyeri lidah dan rahang yang persisten
  • Benjolan di mulut
  • Penebalan kulit di mulut
  • Bercak merah atau putih pada gusi, amandel, atau lapisan mulut
  • Kesulitan menelan atau mengunyah
  • Gerakan berkurang di rahang atau lidah

Kapan Harus Kedokter ?

Segera periksakan diri kedokter jika mengalami beberapa gejala berikut ini [1]:

  • Gejala alergi parah (mengi, sesak napas, pembengkakan mulut atau lidah)
  • Adanya benjolan seperti jerawat kistik atau kista dibawah permukaan bibir
  • Pembengkakan bibir berlanjut hingga lebih dari 24 jam

Cara Mengatasinya

Berikut ini merupakan dua jenis perawatan untuk mengatasi bibir bengkak [2, 3]:

Perawatan Di Rumah

Bibir bengkak umumnya dapat sembuh dengan sendirinya, namun berikut ini merupakan beberapa cara pewatan rumahan yang mungkin dapat diterapkan untuk menghilangkan bengkak [2]:

  • Gunakan Kompres Kantong Es

Kompres kantong yang berisi es dapat mengurangi peradangan yang menyebabkan bibir bengkak. Namun, hindari menempatkan es langsung ke bibir melainkan gunakan handuk untuk membungkusnya.

Mengingat kulit bengkak yang kontak langsung dengan es, kondisinya mungkin tidak membaik tetapi akan dapat menjadi lebih buruk hingga menimbulkan kerusakan lebih lanjut.

Penggunaan lotion lidah buaya mungkin dapat membantu mengurangi bibir bengkak akibat sengatan sinar matahari.

Selain itu, pelembab bibir lain mungkin juga akan dapat membantu memperbaiki kulit bibir yang kering dan pecah-pecah.

Perawatan Medis

Perawatan medis untuk bibir bengkak akan bergantung pada penyebabnya. Adapun perawatan medis tersebut dapat berupa [2]:

  • Konsumsi Obat Antiinflamasi Nonsteroid (NSAID)

Jika bibir bengkak disebabkan oleh kondisi peradangan maka dokter mungkin akan merekomendasikan penggunaan obat NSAID seperti ibuprofen (adfil) atau kortikosteroid.

Obat-obatan jenis ini diketahui dapat membantu mengurangi pembengkakan pada bibir dan menyembuhkan memar atau cedera lain yang menyebabkan bibir bengkak.

  • Penggunaan Pelemas Otot Atau Suntikan Toksin Botulinum (Botox)

Jika bibir bengkak disebabkan oleh distonia embouchure, maka penggunaan pelemas otot seperti baclofen (Gablofen) mungkin akan direkomendasikan dokter.

Selain itu, suntikan toksin Botox yang dilakukan dalam pengawasan dokter mungkin juga akan membantu.

  • Perawatan Medis Invasif

Jika bibir bengkak disebabkan oleh kondisi neurologis seperti dystonia fokal maka perawatan medis yang lebih invasif akan diperlukan.

Selain itu, jika bibir bengkak disebabkan oleh kanker mulut, maka perawatan medis seperti pembedahan, terapi radiasi, kemoterapi, imunoterapi, dan terapi obat yang ditargetkan mungkin diperlukan.

Mengingat, penyembuhan penyebab atau kondisi medis yang mendasari dapat menjadi hal utama dalam menentukan kesembuhan dari bibir bengkak itu sendiri.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment