Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Batuk seringkali disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan, namun bisa juga disebabkan oleh penyakit seperti GERD, bronkitis kronik, penyakit kronis lainnya, dan efek samping dari obat-obatan tertentu.... Diet yang sehat secara umum dapat membantu Anda untuk sembuh dari batuk dan flu karena nutrisi yang diberikan dari makanan dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Beberapa makanan untuk membantu meredakan batuk, antara lain madu, probiotik, nanas, sup ayam, atau liquorice. Sebagian besar batuk dan infeksi pernapasan ringan akan membaik dengan sendirinya dalam beberapa hari, namun jika batuk terjadi berkepanjangan dan berulang kali kambuh, Anda dapat menghubungi dokter. Read more
Batuk adalah cara alami tubuh untuk mengeluarkan iritan. Iritan adalah sesuatu yang menyebabkan iritasi pada tenggorokan atau jalan nafas.
Ketika iritan masuk ke pernafasan, sistem syaraf akan mengirim peringatan ke otak. Kemudian, otak akan merespon dengan memerintahkan otot dada dan perut untuk berkontraksi dan mengeluarkan semburan udara.
Begitulah proses terjadinya batuk.
Pada umumnya, batuk bisa dibagi menjadi batuk kering dan berdahak. Pada saat kita mengalami salah satunya, ada beberapa hal yang perlu dihindari agar batuk tidak menjadi semakin parah. Salah satunya adalah tidak mengonsumsi jenis makanan tertentu, seperti berikut:
Daftar isi
Gorengan
Makanan yang digoreng selain bisa menjadi pemicu terjadinya batuk juga bisa menyebabkan batuk berdahak yang sudah ada menjadi semakin buruk.
Lemak dan minyak yang terdapat dalam makanan yang digoreng, yang berasal dari produk hewani seperti margarin, lemak dan asam lemak omega-6 bisa menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak dahak yang kemudian akan membuat batuk sulit untuk sembuh. [1]
Makanan yang Meningkatkan Produksi Histamin
Histamin adalah zat kimia yang dibuat oleh sistem kekebalan tubuh. Zat ini bertugas membantu tubuh menyingkirkan benda-benda asing yang masuk ke tubuh dan dianggap sebagai pengganggu atau penyerang, misalnya alergen. [1, 3]
Jadi, jika kita sedang mengalami selesma atau reaksi alergi, histamin akan membuat tubuh menghasilkan lebih banyak dahak yang menimbulkan gejala seperti hidung meler atau tersumbat.
Ada beberapa jenis makanan yang secara alami mengandung banyak histamin, yang bila dikonsumsi saat sedang batuk malah akan memperburuk kondisi tubuh. Makanan dalam kelompok ini termasuk: [1, 3]
- Alpukat
- Jamur
- Strawberry
- Yogurt
- Acar
- Daging asap
- Makanan olahan yang mengandung pengawet dan perasa buatan
- Coklat
Makanan-makanan diatas sebaiknya dihindari saat sedang mengalami batuk berdahak.
Makanan Pemicu Produksi Asam Lambung
Pada orang yang mengalami GERD (gastroesophageal reflux disease), batuk bisa terjadi ketika asam lambung naik atau saat tubuh mengalami serangan. Bahkan tanpa didahului heartburn atau panas di dada.
Asam lambung bisa menyebabkan iritasi pada syaraf di esofagus bagian bawah dan syaraf-syaraf ini bisa memicu refleks batuk. Bila serangan GERD biasanya disertai batuk, maka waspadai makanan-makanan yang bisa menjadi pemicu, seperti: [5]
- Makanan yang mengandung coklat
- Makanan olahan yang mengandung pengawet
- Kafein
- Bawang putih
- Bawang Bombay
- Buah-buahan yang asam
- Saus tomat
- Makanan yang berlemak dan berminyak
Makanan Manis
Sama seperti alkohol, gula yang terkandung dalam makanan manis bisa menyebabkan peradangan serius serta melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga akan memperburuk batuk atau selesma. [1]
Bagi beberapa orang, makanan manis mungkin memang menenangkan, tetapi sebisa mungkin hindari terutama ketika sedang batuk.
Namun, madu boleh dikonsumsi saat batuk. Madu memiliki kandungan antiinflamasi yang bisa membantu meredakan peradangan di tenggorokan. Madu juga bisa membantu mencairkan lendir dan melegakan sakit tenggorokan. [2]
Produk Berbahan Susu
Ada pendapat umum yang menyebutkan bahwa salah satu jenis makanan yang harus dihindari ketika sedang batuk berdahak adalah susu atau produk-produk berbahan dasar susu. Namun sebenarnya, secara ilmiah, data yang tersedia tidak sepenuhnya mendukung pendapat tersebut. [1, 3]
Sebuah studi di tahun 2018 menemukan bahwa pasien yang mengeluh mengalami penumpukan lendir di saluran nafas gejala-gejalanya memburuk setelah mengonsumsi produk berbahan susu, termasuk margarin, yogurt, susu, keju, dan es krim.
Tetapi, di sisi lain, beberapa peneliti melaporkan bahwa hubungan antara susu dengan produksi lendir hanyalah mitos. Sebuah ulasan ilmiah menerbitkan bukti-bukti bahwa susu tidak menyebabkan meningkatnya produksi dahak pada sebagian besar orang.
Terlepas dari pro dan kontra mengenai susu, sekelompok orang tertentu, yaitu yang mengalami batuk karena asma dan COPD atau gangguan saluran nafas kronis, sebaiknya menghindari jenis makanan ini. [3]
Makanan Pemicu Alergi
Batuk yang disebabkan oleh asma bisa dipicu oleh banyak faktor, salah satunya adalah makanan yang memicu reaksi alergi. [4, 6]
Alergi terhadap makanan bisa menyebabkan reaksi mulai dari ringan hingga yang membahayakan nyawa penderitanya. Selain asma, reaksi alergi akibat makanan juga muncul dengan gejala-gejala lainnya.
Jika seseorang memiliki alergi terhadap makanan tertentu, asma bisa menjadi penyebab reaksi berat yang disebut anaphylaxis.
Beberapa makanan paling umum yang berkaitan dengan gejala-gejala alergi termasuk: [6]
Mereka yang biasanya mengalami batuk setelah mengonsumsi makanan-makanan tersebut harus lebih waspada dan menghindari konsumsinya di kemudian hari.
Mengenali penyebab dan jenis batuk yang dialami bisa membantu kita memilih makanan apa yang sebaiknya dihindari. Namun, secara umum, jenis-jenis makanan diatas adalah yang perlu dihentikan dulu konsumsinya bila sedang batuk.
Minum banyak air putih dan makanan berkuah yang hangat bisa membantu meredakan batuk selain obat dan istirahat.