Demam adalah kondisi yang banyak menyerang bayi dan balita. Meskipun kebanyakan kasus seperti ini tidak membahayakan, tetapi saat timbul ruam atau bintik-bintik di kulit bayi setelah mereka mengalami demam seringkali membuat orang tua panik. [2]
Berikut ini adalah penjelasan lengkap tentang penyebab bintik merah pada bayi setelah demam, dan bagaimana cara penanganannya. [2]
Daftar isi
1. Fifth Disease
Fifth disease atau yang disebut dengan Penyakit Kelima ini adalah infeksi yang disebabkan oleh parvovirus B19. Penyakit ini biasa ditandai dengan bercak merah di pipi bayi, atau dikenal juga dengan istilah medisnya yaitu eritema infectiosum. [1]
Infeksi biasanya dimulai sekitar 2 minggu setelah terpapar virus, dengan gejala seperti sakit kepala, demam, dan pilek. Bayi yang terkena fifth disease juga sering mengalami nyeri sendi yang dapat berlangsung selama 1-3 minggu. [1]
Penyakit ini bisa menular selama anak mengalami demam. Tetapi, begitu bintik merah muncul, maka fifth disease tidak lagi menular. Biasanya bintik merah pada bayi muncul setelah demam mereda, tidak di saat yang bersamaan. [1]
2. Roseola
Roseola atau sering juga disebut roseola infantum adalah penyakit yang disebabkan oleh virus herpes, dan paling sering menyerang pada anak-anak di bawah usia 2 tahun. [1, 6]
Bayi yang menderita Roseola biasanya ditandai dengan gejala demam tinggi, hidung tersumbat, batuk, dan bintik merah yang timbul setelah demam hilang. [1, 6]
Sekitar 15% anak dengan roseola akan mengalami kejang demam akibat demam tinggi. Kejang demam umumnya tidak berbahaya, tetapi dapat menyebabkan hilangnya kesadaran atau gerakan berkedut. [1]
3. Cacar Air
Cacar air disebabkan oleh virus varicella-zoster. Walaupun kebanyakan anak sudah mendapatkan vaksin cacar air, tetapi beberapa masih tertular virus. [1] Gejala cacar air dimulai dengan demam, kelelahan, dan sakit kepala. Bintik merah biasanya muncul dalam satu atau dua hari dan menimbulkan banyak lepuh kecil berisi cairan di seluruh tubuh yang terasa gatal. [1]
4. Demam Scarlet
Demam Scarlet atau Scarlet Fever disebabkan oleh infeksi Streptococcus, dan biasanya bayi yang terkena infeksi ini akan sakit dalam beberapa hari setelah terinfeksi. [1]
Gejala yang timbul adalah demam, sakit tenggorokan, dan ruam yang biasanya timbul di daerah dada, leher, dan selangkangan. [1]
5. Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut
Penyakit tangan, kaki, dan mulut (Hand, Foot, Mouth Disorder – HFMD) umumnya menyerang bayi dan anak di bawah 5 tahun. Anak-anak biasanya merasakan demam dan gejala mirip flu, lalu mengalami luka di sekitar mulut dan di tangan atau kaki mereka. [1, 5]]
Virus yang menyebabkan HFMD sangat menular dan dapat menyebar ke orang tua atau pengasuh. Pada kebanyakan anak, gejalanya ringan dan dapat hilang dalam 7–10 hari. [1, 5]
6. Meningococcemia
Meningococcemia adalah infeksi darah yang jarang tetapi berbahaya. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang disebut Neisseria meningitidis, juga dikenal sebagai meningococcus. [1]
Meningococcemia umum pada anak di bawah usia 1 tahun. Gejala awalnya meliputi demam, nyeri sendi dan otot, kelelahan, muntah, dan timbul bintik merah pada kulit. [1]
Meningococcemia termasuk penyakit berbahaya dan dapat menyebabkan komplikasi yang parah, seperti syok septik. Perawatan medis harus segera dilakukan apabila anak mengalami gejala-gejala Meningococcemia. [1]
7. Selulitis
Selulitis adalah infeksi kulit akibat bakteri ang memengaruhi lapisan kulit dalam. Biasanya infeksi ini muncul setelah timbul luka pada kulit, seperti sengatan atau gigitan serangga. Namun, beberapa orang terkena selulitis bahkan saat mereka tidak mengalami luka apapun. [1]
Selulitis menyebabkan kulit menjadi merah dan bengkak. Beberapa orang dengan selulitis mengalami demam yang menandakan terjadi infeksi parah. [1]
8. Rubella
Rubella adalah penyakit yang disebabkan oleh rubivirus dan biasa menyerang bayi dan anak-anak. Gejala Rubella mulai terlihat 14-21 hari setelah terpapar virus. [3]
Gejala Rubella dimulai dengan ruam merah muda / merah di wajah kemudian menyebar ke seluruh tubuh dan membaik dalam waktu sekitar 4 hari. [3]
Kapan Harus Ke Dokter?
Demam pada balita sering kali disebabkan oleh penyakit yang bisa sembuh dengan sendirinya. Namun demikian, Anda sebagai orang tua harus mengamati anak kecil ketika mereka mengalami demam, ruam, atau gejala penyakit lainnya. [4]
Hubungi dokter anak Anda mengalami ruam atau bintik merah pada kulit setelah demam, atau jika anak tersebut memiliki kondisi: [4]
- Berusia lebih muda dari 3 bulan dan memiliki suhu tubuh 38° Celcius atau lebih
- Berusia 3–6 bulan dan memiliki suhu 38,8° Celcius atau lebih
- Berusia di atas 6 bulan dan mengalami demam 39,4° Celcius atau lebih
Cara Mengatasi Bintik Merah Pada Bayi Setelah Demam
Bintik merah yang terjadi karena virus tidak bisa diobati dengan antibiotik. Oleh karena itu, untuk jenis bintik merah seperti ini dokter akan berfokus untuk mengendalikan gejala. Besar kemungkinan dokter akan merekomendasikan pasien untuk: [1]
- Istirahat sebanyak mungkin
- Minum banyak cairan
- Minum obat penurun demam
- Bila mengalami gejala yang parah, bisa jadi bayi Anda harus tinggal di rumah sakit.
Pada jenis bintik merah yang disebabkan oleh penyakit selulitis dan infeksi kulit serupa, dokter dapat memberikan obat antibiotik untuk menghilangkan infeksi. [1]
Saat memberikan antibiotik kepada anak Anda, perhatikan penggunaannya yang harus sesuai resep dan jangan sampai menghentikan penggunaan antibiotik lebih awal dapat memperburuk infeksi atau bahkan menyebabkan tubuh kebal terhadap obat. [1] Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk selalu konsultasikan penggunaan obat-obatan dengan dokter agar tak menimbulkan efek yang tidak diinginkan. [1]