7 Penyebab Kulit Kepala Bayi Kering

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Orang tua tidak perlu khawatir ketika menjumpai kondisi kulit kepala bayi yang kering. Siapa saja pada dasarnya dapat mengalami kulit kepala kering, tak terkecuali bayi.

Meski cukup sulit mengidentifikasi sebab utama dari kulit kepala bayi yang kering, berikut ini adalah beberapa kemungkinan faktor yang bisa dikenali.

Dengan mengenali beberapa kemungkinan penyebabnya, penanganan dapat diberikan kepada bayi sesuai dengan kondisi yang mendasari.

1. Mencuci Rambut Bayi Secara Berlebihan

Mengeramasi bayi sebaiknya secukupnya saja dan tidak sampai berlebihan atau terlalu sering [1,3].

Memandikan sekaligus mengeramasi bayi tidak perlu terlalu sering agar tidak menyebabkan kulit kepalanya kering [1,3].

Selain tidak perlu mengeramasi terlalu sering, orang tua juga perlu berhati-hati dalam mengeramasi bayi [1,3].

Lakukan secara perlahan dan seksama agar tidak ada sampo yang tertinggal di kulit kepala bayi [3].

Bilas hingga benar-benar bersih usai mencuci rambut bayi karena sisa sampo yang tertinggal mampu menyebabkan kulit kepala bayi kering dan bahkan memicu ketombe pada bayi [3].

2. Cradle Cap / Dermatitis Seboroik pada Bayi

Cradle cap adalah kondisi lain yang umumnya menjadi penyebab kulit kepala bayi kering [1,4].

Cradle cap juga dikenal dengan istilah dermatitis seboroik pada bayi atau kerak di kepala bayi [4].

Bayi baru lahir sangat rentan mengalami cradle cap, terutama usia antara 2-6 minggu [4].

Cradle cap sendiri pada bayi tidak berbahaya, namun orang tua perlu memerhatikan kebersihan kulit kepala bayi dan rajin membersihkannya [4].

Cradle cap bukan sebuah kondisi yang timbul karena kurang bersihnya orang tua saat mencuci rambut bayi dan bukan pula disebabkan alergi [4].

Diduga kuat bahwa kerak pada kepala bayi ini berkaitan dengan hormon yang sang ibu turunkan kepada bayi di kehamilan akhir sebelum melahirkan [4].

Hormon yang diterima bayi dari sang ibu tersebut mengakibatkan kerak timbul dan menumpuk di kulit kepala bayi karena kelenjar minyak kulit kepala bayi yang berubah menjadi sangat aktif [4].

Atau, cradle cap juga dapat timbul dikarenakan adanya bakteri atau jamur alami yang tumbuh lalu bersarang di kulit kepala bayi [4].

Cradle cap bukan jenis penyakit menular dan bahkan tidak memicu rasa gatal pada bayi; namun, orang tua tetap perlu menjaga kebersihan kulit kepala bayi agar kerak segera hilang [4].

Beberapa gejala umum dari cradle cap yang perlu diketahui dan diwaspadai oleh para orang tua adalah [4] :

  • Kulit kepala bayi terlihat berkerak
  • Kulit kepala bayi kering, bersisik hingga mengelupas
  • Kepala bayi berketombe (akibat dari kulit kering yang mengelupas dan dibiarkan)
  • Kulit yang mengelupas biasanya tampak tebal dan berminyak sehingga warnanya putih kekuningan
  • Kulit kepala bayi akan memerah saat kulit mengelupas
  • Kerak biasanya timbul pada kulit kepala, belakang telinga, hingga kelopak mata, alis, dan ketiak bayi

Walau umumnya terjadi pada bayi baru lahir usia beberapa minggu, cradle cap mudah timbul kembali sampai bayi berusia 2-3 tahun [1,4].

Oleh karena itu, orang tua perlu memerhatikan kebersihan kulit kepala bayi agar kerak pada kulit kepalanya dapat selalu dibersihkan dengan benar [4].

3. Dermatitis Atopik

Dermatitis atopik pada bayi biasanya juga disebut dengan istilah eksim susu atau eksim anak [1,5].

Ruam kemerahan pada wajah, terutama pipi memang menjadi tanda paling umum dari kondisi ini [1,5].

Hanya saja, kulit kepala bayi juga seringkali terpengaruh menjadi kering karena masalah kulit ini [1,5].

Ketika bayi mengalami dermatitis atopik, kulit kepala tak hanya menjadi kering, tapi juga akan memerah, gatal, dan tidak nyaman baginya [1,5].

Kondisi ini sangat umum terjadi pada bayi berusia kurang dari 1 tahun dan selain pipi serta kulit kepala, biasanya ruam dan kulit kering terjadi di bagian dahi anak [1,5].

Jika tidak segera mendapat perawatan, ruam gatal dan kulit kering bisa menyebar hingga area siku dan lututnya [1,5].

Sebab dari dermatitis atopik pada anak sendiri belum diketahui para dokter secara jelas, namun gangguan sistem imun dalam bereaksi terhadap zat atau benda tertentu (termasuk alergi) bisa menyebabkannya [1,5].

4. Dermatitis Kontak

Dermatitis kontak adalah eksim jenis lainnya yang juga berpotensi terjadi pada anak [1,6].

Dermatitis kontak adalah kondisi ketika kulit kepala bayi gatal, kering, hingga kemerahan apabila terkena iritan [6].

Iritan yang dimaksud dapat berupa produk krim pelembap untuk kulit bayi, parfum, deterjen, makanan, hingga sabun mandi [6].

Obat, kosmetik, logam, lateks, racun dari tanaman dapat pula menyebabkan gejala dermatitis kontak pada bayi [6].

Selain kulit kepala yang kering, gatal dan menebal, beberapa gejala lain seperti kemerahan dan pembengkakan juga berpotensi terjadi [6].

Karena gejala seperti ini menyerupai gejala masalah kulit lainnya, orang tua wajib membawa anak ke dokter untuk memastikan kondisinya [6].

5. Psoriasis Kulit Kepala

Psoriasis kulit kepala adalah kemungkinan lain yang mampu menyebabkan kulit kepala bayi kering [2].

Psoriasis sendiri merupakan jenis peradangan kulit yang juga termasuk sebagai penyakit autoimun [7].

Ketika terjadi gangguan sistem imun, sistem imun menjadi terlalu aktif dan memengaruhi proses pergantian sel-sel kulit [7].

Proses bergantinya sel-sel kulit terjadi sangat cepat, lebih dari biasanya sehingga kemudian menyebabkan akumulasi sel kulit mati [7].

Psoriasis adalah jenis gangguan kulit yang bisa terjadi di seluruh tubuh maupun di beberapa bagian tubuh, salah satunya adalah kulit kepala [8,9].

Pada kasus psoriasis kulit kepala, hanya bagian kulit kepala hingga dahi, belakang telinga, dan leher yang terpengaruh [8,9].

Beberapa gejala utama dari psoriasis kulit kepala yang perlu diketahui oleh para orang tua adalah [8,9] :

  • Kulit kepala kering
  • Kulit kepala tampak kemerahan
  • Rambut rontok
  • Kulit kepala bersisik (warna sisik pada beberapa kasus adalah perak)
  • Kepala berketombe
  • Kulit kepala nyeri dan gatal

6. Pengaruh Cuaca dan Suhu

Pada beberapa kasus lainnya, kulit kepala bayi mudah kering karena paparan suhu yang terlalu dingin maupun terlalu panas [1,10].

Cuaca dingin maupun panas, termasuk ketika situasi sedang berangin kencang maka sebaiknya urungkan niat membawa bayi ke luar rumah [1,10].

Jika memang harus bepergian, lindungi si kecil dengan pakaian yang menutupi kulitnya dengan baik agar tidak terkena paparan cahaya matahari maupun angin dingin dan kencang [1,10].

Paparan angin kencang atau suhu dingin maupun panas mampu membuat minyak alami yang terhasilkan di kulit kepala bayi mengering [1,10].

Hal ini kemudian menjadi salah satu faktor yang membuat kulit kepala bayi kering [110].

Paparan sinar matahari secara langsung ke kulit kepala bayi juga tidak aman karena menyebabkan kulit kepala kering, bersisik, berkerak dan mengelupas [10].

7. Efek Produk Perawatan Rambut dan Kulit Bayi

Beberapa orang tua mungkin kurang hati-hati dan kurang memerhatikan kandungan produk perawatan kulit bayi yang digunakan [1,2,10].

Seringkali masalah kulit kepala bayi yang kering disebabkan oleh produk perawatan yang diterapkan ke kulit kepala si kecil [1,2,10].

Sampo adalah contoh umumnya; sebab sampo dengan kandungan bahan keras bisa cukup membuat kulit bayi bermasalah [10].

Produk perawatan rambut atau kulit kepala bayi lainnya pun perlu orang tua perhatikan; ketahui komponen apa saja yang paling aman bagi bayi [10].

Tips Mengatasi Kulit Kepala Bayi Kering

Jika para orang tua khawatir terhadap kulit kepala bayi yang kering, maka dengan mengenali kemungkinan penyebab di atas tentu akan lebih mudah dalam mengatasinya [1,2,3,10].

  • Keramasi bayi dengan produk sampo yang tepat dan berbahan ringan; hindari penggunaan sampo berbahan keras.
  • Keramasi bayi dan bilas hingga benar-benar bersih supaya tidak ada sisa-sisa sampo yang tertinggal dan menjadikan kulit kepala bayi kering.
  • Untuk kasus cradle cap, keramasi bayi setiap hari supaya minyak berlebih di kulit kepala bayi dapat dihilangkan. Hal ini juga akan membantu sel-sel kulit mati yang menumpuk di kulit kepala bayi ikut terlepas, terangkat dan bisa dibersihkan maksimal.
  • Untuk kasus selain cradle cap atau ketika bayi tidak memiliki masalah cradle cap, hindari mengeramasinya setiap hari supaya tidak menyebabkan kekeringan berlebih pada kulit kepala.
  • Gunakan minyak bayi/baby oil untuk memudahkan sel-sel kulit mati di kulit kepala bayi terangkat. Pijatkan secara lembut ke kulit kepala bayi setiap sebelum mengeramasinya, lalu sisir bagian kulit kepala bayi perlahan untuk mengangkat sel-sel kulit mati yang terlepas; tunggu beberapa menit sebelum membilasnya bersih.
  • Gunakan minyak zaitun jika menemukan bahwa kulit kepala bayi kering karena eksim atau ketombe; pijatkan lembut ke kepala bayi (hindari penggunaan minyak bayi/baby oil di sini), lalu bilas bersih dengan air biasa.
  • Terapkan krim hidrokortison yang mampu meredakan radang, rasa gatal sekaligus kemerahan pada kulit kepala bayi yag kering; pastikan sudah mengonsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat ini. Penggunaan untuk bayi tergolong aman selama tidak digunakan dalam jangka panjang.
  • Cuci rambut bayi secara teratur menggunakan sampo yang aman sekaligus membilasnya dengan air hangat, lalu keringkan dengan benar setelahnya.
  • Lindungi bayi setiap kali mengajaknya bepergian keluar; jika suhu dingin, pakaikan pakaian hangat dan jika suhu panas, pakaikan pakaian tipis yang nyaman. Kenakan topi untuk si kecil agar kulit kepala tidak terpapar suhu dingin maupun sinar matahari langsung.
  • Gunakan sampo, deterjen dan losion untuk bayi yang sudah pasti bebas pewangi/parfum.
  • Hindari berbagai macam alergen yang mampu memicu reaksi alergi pada kulit bayi.
  • Gunakan obat resep dokter berupa krim kortikosteroid ringan, sampo khusus mengandung obat untuk kulit kepala bayi, dan/atau obat antijamur untuk kulit bayi.

Penyebab kulit kepala bayi kering biasanya masih dapat diatasi secara mandiri oleh orang tua.

Namun ketika orang tua menemukan kulit kepala kering disertai dengan kulit pecah-pecah dan berdarah, segera bawa si kecil ke dokter [1,2].

Kulit kepala pecah-pecah dan bahkan mengeluarkan darah dapat menjadi tanda adanya infeksi sehingga membutuhkan penanganan medis segera [1,2].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment