Dalam sebuah survei terhadap 735 orang dewasa di Amerika Serikat, 39% melaporkan pernah mengalami pengelupasan kulit, dan hampir 50% mengeluh gatal di kulit kepala.[1]
Oleh karena itu, diperlukan pemahaman yang jelas tentang setiap proses penyakit dan manifestasi klinisnya untuk mengembangkan diagnosis banding yang akurat.
Daftar isi
9 Penyakit Kulit Kepala
Kulit kepala memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan kulit tubuh yang lainnya. Karena, kulit kepala memiliki kepadatan folikel rambut dan tingkat produksi sebum yang tinggi.[2]
Dan oleh karena itu jugalah penyebab kulit kepala menjadi rentan. Berikut ini jenis penyakit kulit kepala dan penyebabnya:
1. Pedikulosis kapitis
Pedikulosis kapitis disebabkan oleh penumpukan Pediculosis humanus capitis, atau kutu kepala, dan yang paling sering terjadi pada anak usia sekolah, serta prevalensinya telah meningkat.[1]
Kutu kepala ini ditularkan paling efisien melalui kontak kepala ke kepala, tetapi juga dapat ditularkan dengan berbagi pakaian, tutup kepala, bantal, atau sisir dan sikat. [1]
Menggaruk dapat menyebabkan eksudat dan pengerasan kulit. Infestasi yang berkepanjangan dapat menyebabkan infeksi bakteri sekunder, yang dapat disertai dengan limfadenopati oksipital dan demam.[1]
2. Ketombe
Ada berbagai kemungkinan penyebab terjadinya ketombe di kulit kepala termasuk reaksi alergi, psoriasis, eksim, usia, cuaca, kondisi emosional atau stres, dan juga penggunaan produk perawatan rambut yang kurang bersahabat dengan kulit kepala.[3]
Perlu untuk diketahui bahwa anggapan perilaku jarang mandi menjadi penyebab kulit kepala mengalami ketombe adalah keliru. Karena perilaku jarang mandi hanya akan menyebabkan serpihan kulit lebih terlihat saja dan bukan sebagai faktor penyebab.[3]
3. Eksim Kulit Kepala
Kulit kepala yang teriritasi mungkin merupakan tanda eksim.[4]
Bentuk kronis ini terutama berkembang di area kulit yang berminyak, sehingga dapat memengaruhi wajah dan punggung juga.[4]
4. Kurap di Kepala (Tinea Capitis)
Jamur tinea capitis merupakan penyebab terjadinya kurap di kulit kepala. Jenis jamur tinea capitis ini memiliki ciri khas yaitu membuat tanda melingkar pada kulit. Akibat yang dapat ditimbulkan karena terinfeksi jamur tinea capitis adalah munculnya bercak kecil gatal dan bersisik pada kulit kepala.[5]
Penyebaran kurap biasanya melalui kontak langsung orang ke orang ataupun kontak tidak langsung misalnya berbagi pakaian, topi, maupun medium-medium lainnya. Kurap dapat menginfeksi seseorang dari segala usia.[5]
5. Alopecia Areata
Alopecia areata adalah suatu kondisi yang menyebabkan rambut rontok dalam beberapa bagian kecil, yang tidak terlihat.[6]
Kondisi tersebut dapat menyebabkan rambut rontok total, yang disebut alopecia universalis.[6]
Alopecia areata dapat mencegah rambut tumbuh kembali.[6] Saat rambut tumbuh kembali, ada kemungkinan rambut rontok lagi.
6. Kebotakan Pada Pria
Salah satu penyebab pola kebotakan pria adalah faktor genetik. Hal ini telah dibuktikan dalam penelitian bahwa pola kebotakan pria dikaitkan dengan hormon seks pria yang disebut androgen. Androgen memiliki banyak fungsi, termasuk mengatur pertumbuhan rambut.[7]
7. Rambut Rontok
Rambut rontok (alopecia) dapat bersifat sementara atau permanen.[8]
Alopecia dapat diakibatkan karena:[8]
- Faktor keturunan atau genetika
- Perubahan hormon
- Kondisi medis
- Bagian normal dari penuaan
- Penggunaan obat dan suplemen.
- Rambut rontok bisa menjadi efek samping dari obat-obatan tertentu, seperti yang digunakan untuk kanker, arthritis, depresi, masalah jantung, asam urat dan tekanan darah tinggi.
- Terapi radiasi ke kepala
- Rambut mungkin tidak tumbuh kembali seperti sebelumnya.
- Kondisi emosional atau stres
- Jenis kerontokan rambut ini bersifat sementara.
- Gaya dan perawatan rambut
- Kebiasaan merias rambut dengan cara memaksakan rambut seperti halnya menarik terlalu kencang, atau mengikat rambut menggunakan karet yang sangat ketat akan menyebabkan kerontokan rambut atau disebut dengan istilah traction alopecia. Jika jaringan parut terjadi, rambut rontok bisa menjadi permanen.
- Kekurangan nutrisi
- Bagi sebagian orang yang mendapat asupan makanan yang bergizi cukup akan mengalami pertumbuhan rambut yang lebih baik dibandingkan dengan yang kurang bergizi.
8. Eksim Seboroik (Cradle Cap)
Eksim seboroik adalah kondisi kulit yang sangat umum yang menyebabkan kemerahan, bercak bersisik, dan ketombe. Kondisi ini dikenal juga sebagai crib cap pada bayi. [9]
Ini paling sering memengaruhi kulit kepala, tetapi juga dapat berkembang di area tubuh yang berminyak, seperti wajah, dada bagian atas, dan punggung.[9]
Eksim seboroik memiliki tampilan dan gejala yang berbeda:
Berikut ini tanda-tanda kulit kepala mengalami eksim seboroik:[9]
- Kulit mengelupas dan bercak bersisik. Bercak mungkin berwarna putih atau kekuningan.
- Kulit di area yang terkena cenderung berminyak dan berminyak.
- Kulit di area yang terkena mungkin menjadi merah.
- Kulit di area yang terkena mungkin terasa gatal.
- Rambut rontok bisa terjadi di area yang terkena.
9. Trichorrhexis Invaginata (Rambut Bambu)
Berikut ini gejala-gejala yang menandai rambut bambu terjadi:[10]
- Rambut mudah patah
- Tampilan helai rambut kusut
- Pertumbuhan rambut sangat rendah, bahkan akan kelihatan botak
- Rambut kering
- Ujung rambut tampak runcing
Salah satu penyebab terjadinya rambut bambu adalah sindrim netherton.[10]
Sindrom netherton menyebabkan kulit bersisik dan berwarna merah di seluruh tubuh. Selain itu, sindrom netherton juga akan menyebabkan kulit menjadi lebih sensitif atau alergi.[10]
Tips-tips Menghindari Penyakit Kulit Kepala
Beragamnya penyakit kulit kepala tentu akan mengganggu aktivitas sehari-hari apalagi yang kondisinya sudah berada di tingkat parah.
Untuk itu, berikut ini beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mencegah maupun mengobati penyakit kulit kepala:
- Gunakan krim pelembab untuk mengatasi kekeringan di kulit kepala.[11]
- Beberapa kelainan pada kulit kepala mungkin akan membutuhkan perawatan ekstra dikarenakan tingkat keparahan, sebaiknya untuk dibawa ke spesialis kulit.[11]
- Selalu kondisikan rambut dalam keadaan kering.[12]
- Akan lebih baik untuk menggunakan conditioner setiap kali selesai menggunakan shampo.[12]
- Hindari makanan yang mengandung gluten untuk mencegah terjadinya penyakit celiac.[12]
- Ubah pola hidup seperti makanan, aktivitas menyesuaikan dengan keadaan cuaca, stres perlu dikontrol, saat untuk membersihkan rambut perlu untuk diubah, dan penggunaan produk-produk perawatan rambut lainnya.[4]
- Kurap dapat diatasi dengan menggunakan obat antijamur.[5]
- Khusus untuk penyakit alopecia areata, belum ada obatnya. Beberapa cara yang dilakukan oleh pasien seperti akupuntur, aromaterapi, fotokemoterapi, probiotik.[6]
- Hentikan merokok[8]
- Lindungi rambut dari cahaya matahari langsung[8]