6 Penyebab Mimisan dan Batuk Berdarah

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Mimisan kerap kali dikaitkan dengan tubuh yang kurang sehat dan kelelahan [1].

Sementara itu, batuk berdarah pun kerap menandakan adanya masalah paru-paru atau saluran nafas yang sudah cukup serius [2].

Namun ketika mimisan terjadi bersama dengan batuk berdarah, ketahui berbagai kemungkinan penyebabnya sebagai berikut untuk dapat mengatasi secara benar.

1. Kanker Sinus

Kanker sinus dapat menjadi salah satu kemungkinan penyebab seseorang mimisan disertai batuk berdarah [3].

Seperti kanker lainnya, penyebab pasti dari kanker sinus belum diketahui jelas, namun diduga kuat bahwa DNA sel pelapis rongga hidung dan sinus yang rusak menjadi faktor penyebabnya [3].

Tidak hanya kerusakan DNA tersebut, beberapa faktor risiko seperti paparan zat kimia seperti formaldehida, kromium, nikel dan bahan pembuatan serat kain diketahui menyebabkan sel kanker sinus [3].

Pria memiliki risiko lebih tinggi mengalami kanker sinus daripada wanita [4].

Memiliki kebiasaan merokok dan pernah terinfeksi HPV (human papillomavirus) juga menjadi faktor peningkat risiko kanker sinus [3].

Gejala umum biasanya meliputi mimisan, hidung tersumbat yang tak kunjung membaik (biasanya memengaruhi satu sisi hidung saja), dan penurunan fungsi penciuman [3].

Batuk biasa, pilek sinusitis, hingga batuk berdarah adalah gejala lain yang dapat menyertai sehingga perlu diwaspadai [3].

Segera periksakan diri agar mampu memastikan apakah kondisi tersebut merupakan kanker sinus.

2. Bronkitis

Bronkitis dapat menjadi kemungkinan alasan lain mengapa seseorang mengalami mimisan dan batuk berdarah di waktu yang sama [5,6].

Radang maupun iritasi yang menyerang dinding saluran bronkus dikenal dengan istilah bronkitis [7].

Bronkus sendiri adalah saluran menyerupai pipa tempat udara mengalir dari kerongkongan menuju paru-paru yang jika bermasalah (terserang radang atau iritasi) maka saluran nafas akan mengalami gejala [7,8].

Batuk merupakan gejala paling umum pada kondisi bronkitis baik itu batuk berdahak atau batuk kering [7].

Sejumlah gejala lain yang umumnya turut menyertai antara lain adalah [7]:

Umumnya, mimisan dan batuk berdarah merupakan gejala lanjutan menandakan gejala bronkitis telah memburuk.

Bila hal ini terjadi, segera ke dokter, terutama jika batuk tak kunjung membaik setelah 3 minggu, sulit bicara, dan demam tinggi lebih dari 3 hari [7].

3. Edema Paru

Mimisan dan batuk berdarah dapat juga difaktori oleh kondisi edema paru (terutama disebabkan oleh krisis tekanan darah yang sangat tinggi), yakni penumpukan cairan pada alveoli yang menyebabkan sesak nafas [9,10].

Alveoli adalah kantong paru-paru di mana jika cairan terakumulasi di sana mampu menyebabkan penderitanya sulit bernafas, gelisah, batuk berdahak, dan gelisah [11].

Penyebab edema paru sendiri terbagi menjadi dua, yakni gangguan jantung dan gangguan bukan dari jantung [10].

Pada kondisi serius, mimisan hingga batuk berdarah disertai demam, sakit kepala, tubuh lemas dan nyeri dada menandakan perlunya penanganan medis secepatnya [9,10].

4. Pneumonia

Pneumonia atau penyakit paru-paru basah adalah jenis penyakit pernafasan yang dapat disebabkan oleh virus, jamur hingga bakteri [12].

Gejala utama pneumonia umumnya meliputi beberapa keluhan seperti [12]:

  • Batuk kering, batuk berdahak, atau batuk berdarah
  • Sakit kepala
  • Nyeri dada ketika batuk maupun saat mengambil nafas
  • Demam, menggigil dan tubuh mengeluarkan keringat berlebih
  • Sesak nafas
  • Nyeri pada sendi dan otot
  • Tidak selera makan

Ketika demam sudah termasuk tinggi disertai mimisan (walau jarang dan tidak terlalu umum), batuk berdarah hingga pingsan, ini merupakan rangkaian gejala lanjutan [12].

Gejala yang sudah memburuk sebaiknya segera mendapatkan pertolongan dokter dan hindari menanganinya sendiri.

5. Tuberkulosis (TBC)

Kemungkinan lain penyebab seseorang mengalami mimisan (walau umumnya tidak terlalu berkaitan dengan tuberkulosis) sekaligus batuk berdarah adalah tuberkulosis atau TBC [13,14].

Jenis penyakit menular ini disebabkan oleh infeksi bakteri yang menyerang paru-paru dan ditandai utamanya oleh kondisi batuk tak kunjung sembuh [15].

Mimisan dan batuk berdarah kemungkinan besar merupakan gejala yang dialami penderita saat kondisi sudah cukup buruk [13,14].

Beberapa gejala utama tuberkulosis lainnya yang perlu diwaspadai antara lain adalah [15] :

  • Demam dan menggigil
  • Nyeri di dada (terutama ketika batuk dan mengambil nafas)
  • Tubuh cepat lelah
  • Batuk tidak kunjung membaik walau sudah 3 minggu lebih
  • Berat badan turun karena tidak nafsu makan
  • Keringat berlebihan saat malam

Saat gejala terasa memburuk, terutama batuk berdahak yang tidak kunjung sembuh dalam waktu 3 minggu, segera ke dokter [15].

Semakin dini teridentifikasinya kondisi tuberkulosis, semakin mudah dan cepat penanganan yang bisa penderita peroleh [15].

Risiko komplikasi lebih rendah dan peluang sembuh lebih cepat juga lebih besar saat mendapatkan penanganan dini.

6. Mimisan Posterior

Mimisan posterior merupakan salah satu kemungkinan faktor penyebab mimisan dan batuk berdarah terjadi bersamaan [16,17].

Mimisan posterior adalah perdarahan yang terjadi pada bagian hidung sisi dalam [16].

Kondisi ini biasanya didasari oleh pembuluh darah bagian belakang yang mengalami kerusakan dan perdarahan pada mimisan posterior umumnya terjadi pada orang dewasa [16].

Tingkat keparahan mimisan jenis ini pun berpotensi jauh lebih berat, entah dikarenakan riwayat operasi, cedera pada hidung, atau penyakit tertentu [16].

Metode diagnosa untuk memastikan apakah gejala mengacu pada mimisan posterior adalah dengan menempuh tes darah [16].

Memperbaiki postur tubuh saat duduk dan mengompres dingin pangkal hidung adalah dua cara untuk mengatasi gejala secara mandiri [16].

Namun bila gejala cukup mengganggu, segera konsultasikan dengan dokter.

Ketika mimisan dan batuk berdarah sering terjadi atau lama tak kunjung mereda, periksakan diri ke dokter untuk proses identifikasi penyebab dan memperoleh penanganan secara medis.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment