Rifabutin adalah obat antibiotik untuk melawan bakteri dan digunakan untuk mencegah mycobacterium avium complex (MAC) pada orang dengan infeksi HIV (human immunodeficiency virus). Rifabutin juga digunakan dengan obat lain untuk mengobati tuberkulosis pada orang dengan HIV[1].
Daftar isi
Berikut ini info mengenai Rifabutin, mulai dari indikasi hingga peringatannya[2]:
Indikasi | → Untuk mencegah mycobacterium avium complex (MAC) pada orang dengan infeksi HIV (human immunodeficiency virus). → Untuk mengobati tuberkulosis pada orang dengan HIV. |
Kategori | Obat resep |
Konsumsi | Dewasa |
Kelas | Agen Anti TB |
Bentuk | Kapsul oral |
Kontraindikasi | Hipersensitif terhadap rifabutin dan rifamycin lainnya. |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Rifabutin : → Pasein dengan gangguan ginjal dan hati. → Kehamilan dan menyusui. |
Kategori Obat Pada Kehamilan & Menyusui | Tidak ada |
Rifabutin digunakan sendiri atau digunakan dengn obat lain dapat membantu pencegahan terjadinya infeksi serius yaitu Mycobacterium avium kompleks -Mac[3]. Mycobacterium avium kompleks (MAC) adalah kumpulan bakteri yang terkait dengan penyakit tuberkulosis. Bakteri tersebut biasanya ditemukan pada makanan, air, dan tanah[4].
Rifabutin dikenal sebagai obat antibiotik rifamycin yang bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan bakteri di dalam tubuh. Karena merupakan antibiotik yang hanya digunakan untuk pengobatan dan pencegahan terjadi infeksi bakteri. Rifabutin tidak digunakan untuk menghentikan pertumbuhan bakteri[3].
Rifabutin digunakan sendiri atau dengan obat lain untuk membantu mencegah infeksi serius tertentu ( Mycobacterium avium kompleks -Mac). Rifabutin dikenal sebagai antibiotik rifamycin. Ia bekerja dengan menghentikan pertumbuhan bakteri dan tidak bekerja untuk infeksi virus (seperti pilek , flu )[3].
Dosis Rifabutin dikonsumsi dalam bentuk kapsul dan digunakan hanya untuk orang dewasa[2]:
Tuberkulosis Paru Mulut 150-450 mg setiap hari, sebagai bagian dari rejimen multiobat, diberikan setidaknya selama 6 bulan |
Infeksi mikobakteri nontuberkulosis oral 450-600 mg setiap hari, sebagai bagian dari rejimen multiobat, diberikan hingga 6 bulan setelah kultur negatif diperoleh. Dapat mengurangi dosis hingga 300 mg bila diberikan bersama klaritromisin (atau makrolida lain) dan/atau flukonazol (atau senyawa terkait). |
Profilaksis Oral infeksi kompleks Mycobacterium avium pada pasien immunocompromised 300 mg sekali sehari. |
Gangguan ginjal <30 CrCl : Kurangi dosis hingga 50%. |
Penggunaan dosis dengan benar dan sesuai dengan takaran akan menghindari efek samping atau gejala yang serius. Periksa ke dokter segera jika anda mengalami efek samping berikut[5]:
Beberapa efek samping umum yang paling sering di laporkan :
Efek Yang Jarang Terjadi (beritahu dokter jika anda mengalaminya):
Efek samping yang LANGKA dan sangat jarang terjadi :
Info Efek Rifabutin Tenaga Medis[1]:
Untuk memahami lebih detil mengenai Rifabutin, seperti operdosis, penyimpanan, cara kerja, interaksi dengan obat lain serta dengan makanan berikut datanya[2].
Penyimpanan | Simpan pada suhu 25 ° C. |
Cara Kerja | Deskripsi: Rifabutin menghambat DNA-dependent RNA polimerase pada strain rentan Escherichia coli dan Bacillus subtilis . ⇔ Farmakokinetik: Penyerapan: Mudah diserap tetapi tidak lengkap dari saluran GI. Makanan dapat menunda penyerapan. Waktu untuk mencapai konsentrasi plasma puncak: 2-4 jam. Distribusi: Didistribusikan secara luas dalam jaringan dan cairan tubuh. Volume distribusi: 9,32 L/kg. Ikatan protein plasma: Sekitar 70%. Metabolisme: Mengalami metabolisme hati yang cepat oleh isoenzim CYP3A4 menjadi metabolit aktif 25-O-deasetil dan 31-hidroksi. Ekskresi: Melalui urin (sekitar 53%, terutama sebagai metabolit) dan feses (sekitar 30%). Rata-rata waktu paruh: Kira-kira 40 jam. |
Interaksi Dengan Obat Lain | → Peningkatan kadar plasma dengan klaritromisin (dan mungkin makrolida lain), atifungal triazol (misalnya flukonazol, itrakonazol), antivirus (misalnya indinavir, fosamprenavir, ritonavir). → Dapat mengurangi aktivitas analgesik, antikoagulan, kortikosteroid, siklosporin, digitalis (walaupun bukan digoksin), hipoglikemik oral, narkotik, fenitoin, dan kuinidin. → Penyerapan GI tertunda dengan asam p-aminosalisilat. → Dapat mengurangi konsentrasi serum OC atau tacrolimus. |
Interaksi Dengan Makanan | Makanan dapat menunda penyerapan. |
Overdosis | Tidak ada |
Pengaruh Pada Hasil Lab. | Tidak ada |
Mengapa obat ini diresepkan?
Rifabutin diresepkan untuk membantu mencegah atau memperlambat penyebaran penyakit kompleks Mycobacterium avium (MAC; infeksi bakteri yang dapat menyebabkan gejala serius) pada pasien dengan infeksi human immunodeficiency virus (HIV)[6].
Bagaimana seharusnya obat ini digunakan?
Rifabutin hadir sebagai kapsul dan diminum sekali sehari dengan atau tanpa makanan[6].
Apa yang harus saya hindari saat menggunakan rifabutin?
– Hindari memakai gigi palsu atau lensa kontak. Rifabutin dapat menyebabkan cairan tubuh tertentu berubah menjadi merah, oranye, atau coklat
– Obat antibiotik dapat menyebabkan diare , yang mungkin merupakan tanda infeksi baru.[1].
Obat lain apa yang akan mempengaruhi rifabutin?
– Antibiotik tertentu – klaritromisin , eritromisin , telithromycin;
– Obat antijamur — fluconazole , itraconazole , posaconazole ;
– Obat hepatitis C–boceprevir, simeprevir, telaprevir;
– Obat HIV atau AIDS–fosamprenavir, indinavir, lopinavir, nelfinavir, ritonavir , saquinavir, zidovudine[1]
Berikut ini beberapa obat bermerek yang mengandung Rifabutin :
Brand Merek Dagang | |
Mycobutin | Talicia |
1) Anonim. Drugs.com. Rifabutin. 2020.
2) Anonim. Mims.com. Rifabutin. 2020.
3) Anonim. Webmd.com. Rifabutin. 2020.
4) Anonim. Webmd.com. Mycobacterium avium kompleks -Mac. 2020.
5) Anonim. Webmd.com. RIFABUTIN Side Effects by Likelihood and Severity. 2020.
6) Anonim. Medlineplus.gov. Rifabutin. 2020.