Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Sefalosporin adalah kelompok antibiotik beta laktam spektrum luas, semi-sintetik, yang dibuat dari jamur Cephalosporium. Mekanisme kerja sefalosporin adalah mirip dengan penisilin yaitu mengganggu pembentukan... dinding sel bakteri. Sefalosporin disebut spektrum luas karena efektif terhadap berbagai jenis bakteri. Sampai saat ini terdapat lima generasi sefalosporin yang telah dibuat. Sefalosporin generasi keempat adalah sefalosporin keempat yang dibuat. Indikasinya termasuk kondisi sepsi, infeksi ginjal, infeksi paru, dan infeksi kulit. Antibiotik merupakan golongan obat keras dan tidak dijual bebas, sehingga penggunaannya harus berdasarkan instruksi dan resep dokter. Jika dokter meresepkan antibiotik pada Anda, jangan merekomendasikan obat ini kepada orang lain yang mungkin memiliki gejala yang sama dengan Anda. Selalu informasikan kepada dokter jika Anda memiliki alergi obat, sedang dalam kondisi hamil atau menyusui, riwayat penyakit dan konsumsi obat apa saja yang Anda miliki. Read more
Infeksi pada paru-paru yang dikarenakan bakteri, virus, jamur atau parasit disebut dengan pneumonia. Dapat terinfeksi dengan bersentuhan langsung oleh penderitanya. Apabila baru selesai menjalani operasi atau membutuhkan ventilator dalam membantu pernapasan, bisa terkena pneumonia[1].
Dapat juga disebabkan karena menghirup air liur atau makanan kecil dengan tidak sengaja. Penyakit ini dapat menyebabkan gejala ringan atau bahkan parah sampai dapat mengancam jiwa. Cucilah tangan sesering mungkin, tutu mulut jika bersin juga batuk, jauhi orang lain sebelum sehat, tanyakan vaksin yang dibutuhkan[1].
Daftar isi
Fungsi Sefalosporin Generasi Keempat
Sefalosporin merupakan sekelompok besar antibiotik yang berasal dari kapang Acremonium. Jamur ini memproduksi 3 senyawa utama, secara historis disebut dengan Cephalosporin N dan C, dan P, dari mana sefalosporin pertama diturunkan[2].
Cara kerja sefalosporin sama dengan penisilin, yaitu dengan mengganggu sintesis dinding sel bakteri. Sefalosporin bekerja dengan membuat aktivitas enzim yang bertanggung jawab untuk membuat peptidoglikan, komponen penting dari dinding sel bakteri terikat dan terblokir. Karena keefektifannya dalam melawan bakteri, sekelompok obat ini disebut antibiotik berspektrum luas[2].
Sefalosporin ditemukan pertama kali pada tahun 1945, agar efektif dalam melawan lebih banyak lagi jenis bakteri, para ilmuwan telah memperbaiki struktur dari sefalosporin. Generasi baru dari sefalosporin akan dibuat setiap kali struktur berubah. Terdapat 5 generasi sefalosporin sejauh ini[2].
Sefalosporin generasi keempat akan terpacu pada sekelompok sefalosporin keempat yang ditemukan. Sefalosporin generasi keempat akan terkait dengan sefalosporin generasi ketiga. Akan tetapi, memiliki kelompok amonium ekstra, yang akan membuat sefalosporin generasi keempat cepat menembus membran luar bakteri gram negatif dengan meningkatkan aktivitas[2].
Sefalosporin generasi keempat aktif dalam melawan Enterobacteriaceae penghasil β-laktamase yang bisa membuat sefalosporin generasi ketiga menjadi tidak aktif. Aktibitas dari beberapa sefalosporin generasi keempat sangat baik dalam melawan bakteri gram positif seperti stafilokokus yang rentan terhadap metisilin, pneumokokus resisten penisilin, dan streptokokus grup viridans[2].
Dan satu-satunya sefalosporin generasi keempat yang tersedia di Amerika Serikat adalah Cefepime. Antibiotik sefalosporin generasi keempat yang digunakan untuk mengobati berbagai infeksi bakteri yang dikarenakan oleh bakteri yang rentan, seperti pneumonia, infeksi saluran kemih, dan infeksi kulit[5].
Penyakit yang Diatasi dengan Sefalosporin Generasi Keempat
Beberapa penyakit yang diatasi dengan sefalosporin generasi keempat, meliputi[2]:
- Bakteremia
- Neutropenia demam
- Infeksi Intraabdominal
- Infeksi Ginjal
- Pneumonia nosokomial
- Radang paru-paru
- Infeksi Kulit dan Struktur
- Infeksi Kulit atau Jaringan Lunak
- Infeksi saluran kemih
Infeksi pada paru-paru yang dikarenakan bakteri, virus, jamur atau parasit disebut dengan pneumonia atau radang paru-paru. Gejala atau tanda yang bisa muncul antara lain demam, sesak napas, batuk, napas cepat, nyeri pada dada, muntah, sakit kepala, kelelahan juga kebingungan[1].
Ketika bakteri menginfeksi kulit, dan terkadang jaringan dalam di bawah kulit disebut dengan infeksi kulit. Jenis infeksi kulit yang umum yang membuat kulit menjadi kemerahan, bengkak, juga nyeri pada area kulit yang terinfeksi disebut dengan selulitis. Jenis infeksi kulit lainnya yaitu abses kulit dimana terdapat sekumpulan nanah dibawah kulit[6].
Adapun penyebab dari infeksi kulit ini biasanya dari berbagai jenis bakteri yang hidup pada kulit. Jika terdapat luka pada kulit, maka bakteri akan masuk dan menyebabkan infeksi, dimana selulitis atau abses dapat terjadi di tempat luka ini[6].
Beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko selulitis yaitu cedera yang terjadi pada kulit, pembangkakan pada kaki atau lengan yang kronis, kondisi kulit seperti kutu air juga eksim, diabetes dan kegemukan. Adapun gejala yang dapat muncul adalah kemerahan yang terjadi pada kulit, nyeri atau hangat pada kulit yang teriritasi, dan terjadinya pembengkakan pada area yang teriritasi[6].
Cara Kerja Sefalosporin Generasi Keempat
Cara kerja sefalosporin sama dengan penisilin, yaitu dengan mengganggu sintesis dinding sel bakteri. Sefalosporin bekerja dengan membuat aktivitas enzim yang bertanggung jawab untuk membuat peptidoglikan, komponen penting dari dinding sel bakteri terikat dan terblokir. Karena keefektifannya dalam melawan bakteri, sekelompok obat ini disebut antibiotik berspektrum luas[2].
Melalui cefepime yang bekerja dengan membuat sintesis dinding sel bakteri terhambat dengan mengikat 1 atau lebih protein pengikat penisilin (PBP) yang pada gilirannya akan membuat langkah transpeptidasi akhir dari sintesis peptidoglikan di dinding sel bakteri menjadi terhambat, menyebabkan biosintesis dinding sel menjadi terhambat. Karena aktivitas enzim autolitik dinding sel, bakteri yang sedang berlangsung akhirnya melisis sementara perakitan dinding sel terhenti[6].
Cefepime diabsorbsi pada injeksi intramuskular dengan cepat dan hampir seluruhnya dengan konsentrasi plasma puncaknya kira-kira mencapai 1,5 jam melalui intramuskular dan dalam 30 menit melalui intravena[6].
Pada jaringan dan cairan di tubuh, obat ini tersebar luas dengan konsentrasi dengan tinggi empedu. Melewati sawar darah-otak dan masuk ke dalam ASI dengan konsentrasi yang rendah. Bervolume distribusi kisaran 16-20 L dengan pengikat protein plasma kisaran 20%[6].
Cefepime bermetabolisme secara minimal pada hati. Pengeluaran obat ini melalui urin kisaran 85% sebagai obat yang tidak berubah dengan paruh waktu mencapai 2 jam[6].
Contoh Obat Sefalosporin Generasi Keempat
Sefalosporin generasi keempat tersedia dalam bentuk bubuk dan larutan untuk injeksi. Jenis obat ini hanya bisa didapatkan dengan resep dokter. Contoh Sefalosporin generasi keempat dengan resep dokter termasuk[2]:
- Cefepime
- Cefiderocol
Cefepime merupakan antibiotik sefalosporin generasi keempat, yang pada tahun 1994 dikembangkan. Obat ini aktif dalam melawan bakteri gram positif dan gram negatif, dengan aktivitasnya yang lebih besar dalam melawan keduanya dibandingkan dengan antibiotik generasi ketiga. Obat ini digunakan dalam mengobati pneumonia nosokomial berat, infeksi yang dikarenakan mikroorganisme multi-resisten dan pengobatan empiris neutropenia demam[7].
Cefiderocol merupakan obat antibakteri sefalosporin, yang kerjanya mirip dengan antibiotik beta-laktam lainnya. Melalui saluran besi, obat ini sebagai siderophore mampu menjalani transpor aktif ke dalam sel bakteri. Obat ini telah terbukti efektif dalam in vitro terhadap strain resisten multidrug, sehingga dapat menjadi pilihan pengobatan antibakteri[8].
Efek Samping Sefalosporin Generasi Keempat
Sefalosporin generasi keempat dapat menyebabkan beberapa efek samping yang tidak di inginkan. Beberapa efek samping umum dari Sefalosporin generasi keempat termasuk[3,4]:
- Nyeri, memar, bengkak, atau iritasi lain di tempat suntikan
- Mual
- Muntah
- Diare
- Sakit kepala
- Demam
- Gatal
- Ruam.
- Sembelit
- Luka mulut
- Batuk
- Tes fungsi hati yang abnormal
Penggunaan antibiotik dengan golongan sefalosporin sangat berisiko memicu efek samping yang serius seperti infeksi bakteri Clostridium difficile. Jenis infeksi ini pada umumnya terjadi setelah mengkonsumsi antibiotik dalam jangka waktu yang panjang dan yang parahnya lagi dapat berpotensi mengancam nyawa.