Daftar isi
Fungsi Septorhinoplasty
Septorhinoplasty merupakan prosedur bedah yang dilakukan pada hidung dan septum (tulang rawan di dalam hidung yang memisahkan sisi kiri dan kanan).[1]
Fungsi dari tindakan medis ini adalah untuk memperbaiki bentuk hidung, dan memperbaiki masalah pernapasan atau cacat lahir.[2]
Kandidat yang tepat untuk melakukan septorhinoplasty adalah seseorang yang memiliki septum bengkok sehingga menghalangi udara masuk.[3]
Seseorang yang merasa tidak puas dengan penampilan hidungnya dan memiliki bentuk hidung yang cacat akibat cedera juga merupakan kandidat yang membutuhkan prosedur septorhinoplasty.[3]
Perbedaan Septorhinoplasty dengan Septoplasty dan Rhinoplasty
Meskipun sama-sama melakukan operasi pada hidung, septorhinoplasty memiliki perbedaan dengan septoplasty dan rhinoplasty.
Pada septoplasty, operasi dilakukan hanya pada septum, septoplasty tidak akan merubah bentuk hidung sedangkan septorhinoplasty dapat melakukan keduanya.[4]
Sementara pada rhinoplasty, operasi dilakukan untuk mengubah bentuk hidung dengan memodifikasi tulang rawan hidung. Biasanya seseorang melakukan operasi ini untuk alasan kecantikan.[5]
Persiapan Septorhinoplasty
Sebelum menjalani septorhinoplasty konsultasikan terlebih dahulu mengenai tujuan melakukan prosedur, riwayat kesehatan, dan keuntungan serta kerugiannya.[6]
Pasien akan diminta untuk melakukan pemeriksaan aktivitas jantung, urin, dan darah. Selain itu, pasien juga diminta untuk tidak makan selama 6 jam dan tidak minum selama 2 jam sebelum prosedur.[6]
Apabila pasien seorang perokok, maka diwajibkan untuk berhenti merokok selama beberapa hari sebelum prosedur serta pasien dilarang untuk mengonsumsi obat pengencer darah.[7]
Prosedur Septorhinoplasty
Tindakan medis ini memakan waktu sekitar 1 sampai 2 jam. Secara umum langkah-langkah dari prosedur septorhinoplasty adalah sebagai berikut:[6]
- Pasien berbaring di meja khusus operasi, kemudian dokter akan melakukan pembiusan total sehingga selama prosedur pasien tidak sadar.
- Selanjutnya, dokter akan memotong mukosa (lapisan seperti kulit yang terletak di dalam hidung) dan mengangkatnya dari tulang rawan.
- Dokter akan menghilangkan beberapa bagian tulang rawan guna memperbaiki septum pasien yang bengkok.
- Kemudian untuk memperbaiki bentuk ujung hidung pasien, dokter akan mengangkat sebagian tulang rawannya.
- Apabila pasien memiliki tonjolan di hidung, dokter juga akan mengangkatnya.
- Biasanya, dokter akan membentuk ulang hidung dengan cara mematahkannya terlebih dahulu agar dapat diatur dan dikecilkan.
Kemungkinan besar pasien dapat pulang ke rumah pada hari yang sama saat menjalani prosedur septorhinoplasty. Dokter akan memberikan obat tetes hidung dan spray untuk membantu aliran udara yang masuk dan krim antibiotik untuk mencegah infeksi.[6]
Pasien akan mengalami kesakitan di bagian hidung sekitar satu minggu. Apabila diperbolehkan dokter, pasien dapat mengonsumsi ibuprofen dan paracetamol untuk mengurangi rasa sakitnya.[6]
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk meminimalisir risiko dari septorhinoplasty adalah:
- Pasien dilarang untuk membuang ingus sampai dokter menyatakan aman untuk melakukannya.
- Hindari melakukan aktivitas berat. Pasien dilarang melakukan olah raga renang selama satu bulan setelah operasi.
- Hindari menyentuh dan membasahi area bekas operasi.
- Mintalah bantuan seseorang untuk mencuci rambut selama satu minggu setelah operasi.
Risiko Septorhinoplasty
Risiko-risiko umum yang mungkin terjadi akibat septorhinoplasty antara lain yaitu:[2]
- Rasa sakit di bagian hidung
- Pendarahan setelah operasi
- Infeksi pada area bedah
Segera hubungi dokter apabila pasien mengalami kondisi-kondisi sebagai berikut:[3]
- Sakit perut atau muntah
- Demam atau kedinginan
- Mata menjadi merah, gatal, dan bengkak
- Pasien mengalami kesulitan bernapas secara tiba-tiba
- Pendarahan tidak berhenti
- Sayatan bekas operasi bengkak, berwarna merah, dan mengeluarkan darah
- Jahitan terlepas
Hasil Septorhinoplasty
Hasil septorhinoplasty tergantung pada seberapa parah kelainan bentuk hidung pada kondisi sebelumnya.
Apabila operasi ini berhasil pasien akan memiliki hidung dengan bentuk dan ukuran sesuai dengan yang diinginkan, selain itu pasien juga mampu bernafas tanpa hambatan dengan kedua lubang hidung.[2]
Apabila hasil akhir operasi ternyata hidung pasien justru masih bengkok atau bentuknya tidak sesuai dengan keinginan pasien maka dapat dilakukan konsultasi dengan dokter untuk mempertimbangkan operasi ulang.[3]