Sesak Nafas Setelah Menangis

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Menangis merupakan respon tubuh yang digunakan untuk mengekspresikan emosi seperti sedih dan frustasi. Selain dapat memperbaiki suasana hati, menangis juga memiliki sejumlah manfaat yang baik bagi tubuh, seperti menghidrasi mata dan membersihkan hidung.

Namun, menangis secara berlebihan dan terus-menerus tidak baik untuk tubuh. Kondisi tersebut justru dapat mengakibatkan sejumlah gangguan pada tubuh, seperti lelah, pusing, bahkan sesak napas [1].

Penyebab Sesak Napas Setelah Menangis

Ketika menangis, tubuh dan pikiran akan merasakan emosi yang sama sehingga keduannya merespon situasi tersebut berupa rasa sakit. Bagian di otak yang bernama anterior cingulate cortex akan memerintahkan beberapa saraf untuk menimbulkan rasa sakit secara fisik [2].

Dimana, saraf-saraf tersebut berhubungan dengan otot jantung, perut, leher, hingga dada. Hal inilah yang dapat membuat seseorang merasakan sesak napas setelah menangis.

Selain itu, tubuh juga akan melepaskan hormon stres, yaitu adrenalin dan kortisol di area dada dan perut. Akibatnya, bagian tubuh tersebut akan terasa sakit seperti ditekan atau disebut juga sesak napas. Penyebab lainnya dari sesak napas setelah menangis ialah stres [3].

Kondisi ini juga dapat menjadi pemicu seseorang mengalami sesak napas. Emosi negatif yang dirasakan oleh tubuh tidak dapat tersalurkan dengan baik sehingga dapat menimbulkan rasa sakit, salah satunya ialah sesak napas [1,2].

Berbahayakah Sesak Napas Setelah Menangis?

Sesak napas setelah menangis termasuk kondisi yang wajar dialami oleh sebagian orang. Akan tetapi, kondisi ini harus diwaspadai jika disertai dengan gejala lainnya.

Sesak napas setelah menangis juga dapat menandakan masalah kesehatan yang lebih serius. Berikut di bawah ini sejumlah gangguan yang dapat timbul dari sesak napas setelah menangis:

Hiperventilasi merupakan salah satu gangguan yang dapat timbul dikarenakan sesak napas setelah menangis. Kondisi ini terjadi ketika pernapasan menjadi lebih cepat dari biasanya yang mengakibatkan karbondioksida dalam darah menurun.

Hiperventilasi seringkali terjadi pada orang yang tegang atau cemas. Selain sesak napas, kondisi ini ditandai dengan beberapa gejala lain, seperti mati rasa, jantung berdebar, sakit kepala, berkeringat, hingga masalah gastrointestinal [2].

  • Psikosomatis

Sesak napas setelah menangis juga dapat memicu gangguan psikologis yaitu psikomatis. Kondisi tersebut disebabkan oleh emosi negatif seseorang yang dapat membuat penderitanya mengalami penurunan imun tubuh dan gangguan kesehatan lain. Beberapa gangguan tersebut meliputi maag, susah tidur, tremor, hingga gangguan saat menstruasi [1,2].

Selain hiperventilasi dan psikosomatis, seseorang yang mengalami sesak napas setelah menangis juga dapat berpotensi terserang penyakit jantung. Gejala yang harus diwaspadai yaitu ketika sesak napas berada di dada sebelah kiri.

Gejala tersebut terus menjalar ke bagian tubuh sebelah kiri dan terjadi hingga 5 menit. Untuk mendapatkan diagnosis yang akurat, sebaiknya hubungi dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut [3].

Cara Mengatasi Sesak Napas Setelah Menangis

Ketika sesak napas terjadi, terdapat sejumlah cara untuk mengatasinya agar tidak menimbulkan masalah kesehatan yang lebih parah. Adapun berikut di bawah ini sejumlah cara untuk mengatasi sesak napas setelah menangis:

  • Mengatur Pernapasan

Cara pertama untuk mengatasi sesak napas setelah menangis yaitu dengan mengatur pernapasan. Emosi seseorang yang tidak stabil dapat mempengaruhi sistem pernapasan menjadi lebih cepat. Oleh karena itu, aturlah pola pernapasan menjadi lebih teratur dan ikuti langkah-langkah berikut ini:

Tarik napas dalam-dalam melalui hidung.
Hembuskan perlahan smua udara yang dihirup melalui mulut.
Lakukan hal tersebut beberapa kali hingga pernapasan kembali normal dan terasa lebih rileks [3].

  • Melakukan Relaksasi

Cara untuk mengatasi sesak napas setelah menangis yang selanjutnya ialah dengan melakukan relaksasi. Teknik ini dilakukan untuk mengurangi perasaan stres dan tegang yang terjadi ketika menangis.

Teknik relaksasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti meditasi, visualisai, dan relaksasi otot progresif (PMR). Dengan melakukan cara tersebut, emosi perlahan akan mereda dan memunculkan rasa tenang. Lakukan metode ini dengan teratur agar manfaatnya dapat dirasakan oleh tubuh secara maksimal [3].

Cara Mencegah Sesak Napas Setelah Menangis

Cara efektif dalam mencegah sesak napas setelah menangis ialah dengan mengelola stres sebaik mungkin. Terlebih lagi di masa-masa saat ini, stres menjadi bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Stress dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti masalah keluarga, keuangan, pekerjaan, hingga hubungan sosial [2].

Stres merupakan faktor penyebab yang paling umum dari sesak napas setelah menangis. Kondisi tersebut tidak boleh disepelakan karena dapat memberikan efek yang negatif bagi tubuh. Adapun berikut di bawah ini beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengelola stres:

  • Berolahraga secara rutin.
  • Menghindari kondisi yang dapat memicu emosi negatif.
  • Memperluas pertemanan atau menambah koneksi.
  • Melakukan aktivitas fisik, seperti yoga dan meditasi secara teratur.
  • Menyalurkan hobi atau melakukan aktivitas menyenangkan lainnya [2,3].

Sejumlah aktivitas tersebut dapat meminimalisir terjadinya sesak napas setelah menangis. Tak hanya itu, kegiatan-kegiatan tersebut juga merupakan penerapan dari pola hidup sehat.

Selain dapat mengelola stres dengan baik, tindakan tersebut juga dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik dan sehat lagi [3].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment