10 Tanda Wanita Sedang Masa Ovulasi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Ovulasi adalah ketika sel telur dilepaskan dari ovarium sehingga dapat dibuahi oleh sperma untuk menghasilkan bayi. Setelah itu Anda dapat memprediksi ovulasi, sehingga memungkinkan Anda dengan mudah untuk menentukan masa subur Anda. [1]

Pentingnya memahami masa ovulasi adalah untuk membantu anda hamil lebih cepat atau menghindari kehamilan yang tidak diinginkan. Bagi kebanyakan orang ovulasi terjadi sekitar hari ke 14 dari siklus menstruasi wanita. Namun ini dapat bervariasi antara wanita ke wanita.[2]

Tanda Wanit sedang Masa Ovulasi

Menentukan hari ovulasi yang tepat memang sedikit rumit, tetapi ada beberapa cara untuk mengetahui kapan anda berada di titik paling subur dalam siklus anda dengan mengetahui tanda-tanda umumnya.[3] Berikut ini tanda wanita sedang masa ovulasi:

  • Perubahan Lendir Serviks

Lendir serviks terdiri dari air dan dipicu oleh lonjakan kadar esterogen, lendir serviks (Cervical mucus) adalah saluran yang membantu mengangkut sperma ke sel telur. Selama masa subur anda cairan licin yang kaya akan nutrisi ini lebih banyak dari biasanya.[1]

Saat wanita sedang mendekasti masa ovulasi, sekresi di dekat serviks yang dikenal sebagai lendir serviks meningkat dan berubah menjadi konsistensi seperti putih telur mentah. Kualitas lendir serviks yang subur dapat membantu sperma berenang ke atas dan ke dalam sistem reproduksi wanita serta membuat hubungan seksual lebih mudah dan menyenangkan. [3]

  • Peningkatan Suhu Tubuh Basal

Suhu tubuh basal adalah suhu yang Anda miliki ketika Anda pertama kali bangun di pagi hari sebelum beraktivitas. Sedangkan naik turunnya suhu dipengaruhi oleh tingkat aktivitas, makanan yang dikonsumsi, hormon, kebiasaan tidur dan kondisi sakit.[1]

Setelah ovulasi, kadar progesterone dalam tubuh Anda akan meningkat dan menyebabkan suhu tubuh Anda sedikit meningkat, jika Anda mencatat seluruh suhu tubuh basal maka ada kemungkinan Anda juga dapat mengetahui kapan Anda berovulasi.[3]

  • Nyeri Ovulasi

Nyeri ovulasi sering disebut juga sebagai mittelschmerz. Rasa nyeri ini terjadi pada beberapa wanita sebelum atau selama ovulasi yang mungkin disebebabkan oleh pertumbuhan folikel, yang menahan sel telur yang matang karena merenggangkan permukaan ovarium.[1]

Bagi sebagian besar nyeri ovulasi adalah nyeri tajam sementara yang terjadi di bagian bawah perut. Namun, ada juga wanita yang mungkin mengalami rasa sakit cukup parah sehingga mencegah mereka melakukan hubungan seksuall sealama masa subur mereka.[3]

  • Kelembutan Payudara

Hormon yang diproduksi tubuh anda setelah ovulasi menyebabkan payudara terasa lembut saat disentuh. Anda dapat menggunakan perubahan ini sebagai cara untuk memastikan bahwa ovulasi mungkin telah terjadi.[3]

  • Perubahan Air Liur

Esterogen dan progesterone mengubah konsistensi air liur kering sebelum atau selama ovulasi sehingga menyebabkan pola yang terbentuk. Pola dalam air liur kering ini mungkin terlihat mirip dengan kristal atau pakis pada beberapa wanita.[1]

Tanda untuk mendeteksi ovulasi dengan pola dalam air liur merupakan kemungkinan tanda ovulasi. Namun beberapa wanita masih kesulitan mendeteksi perubahan air liur.[3]

  • Perubahan Posisi Serviks

Sebelum ovulasi, serviks bergerak keatas dan menjadi lebih lembut saat disentuh serta sedikit terbuka. Namun ketika Anda tidak berada dalam tahap subur dari siklus Anda, serviks lebih rendah, lebih keras, dan lebih tertutup.[3]

Tanda ini akan muncul pada banyak wanita dengan siklus teratur, tepat sebelum ovulasi leher rahim akan lebih lembut, tetapi setelah ovulasi terjadi maka leher rahim akan kembali terasa lebih keras seperti menyentuh ujung hidung Anda.[4]

  • Peningkatan Hasrat Seksual atau Libido

Sebelum masa ovulasi datang maka keinginan seorang wanita untuk berhubungan seks meningkat tepat sebelum ovulasi.[3] Selama ovulasi terjadi tubuh wanita akan memasuki keadaan peningkatan hasrat seksual atau juga dikenal sebagai libido. Beberapa wanita juga mengalami dorongan seks meningkat selama ovulasi. Selain itu libido juga dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti stres atau lain sebagainya.[5]

Beberapa orang mungkin mengalami bercak di keputihan saat berovulasi. Namun tidak semua bercak merupakan tanda ovulasi mungkin juga merupakan tanda kondisi medis seperti fibroid rahim, infeksi atau stres. Bercak selama ovulasi biasanya berlangsung satu sampai tiga hari.[5]

  • Peningkatan Indera penciuman

Jika Anda melihat perubahan indera penciuman sebelum menstruasi, itu pertanda bahwa Anda sedang berovulasi, Dalam beberapa kasus orang yang memiliki indra yang sedikit meningkat seperti penciuman atau rasa selama ovulasi.[6]

  • Peningkatan Hormon

Ketika wanita sedang masa ovulasi maka akan terdapat beberapa perubahan biologis lain yang terjadi di tubuhnya. Hal ini dapat membantu menentukan hari ovulasi. Salah satu hormone yang mengalami peningkatan adalah Hormon Luteinizing (LH). Peningkatan hormone ini terjadi 24-48 jam sebelum ovulasi terjadi. Anda dapat mengukur hormone ini dengan menggunakan alat tes LH.[7]

Tanda Ovulasi Tidak Teratur

  • Periode Tidak Teratur atau Hilang

Apabila Anda tidak menstruasi sama sekali bahkan sampai berbulan-bulan di antara siklus yang seharusnya Anda menstruasi maka hal tersebut bisa menjadi tanda kuat bahwa Anda tidak berovulasi. Karena normalnya siklus menstruasi Anda akan bervariasi setiap bulannya.[3]

  • Tidak Mengalami Kenaikan Suhu Tubuh Basal

Apabila Anda melihat siklus Anda dan tidak menemukan peningkatan suhu tubuh basal. Namun ada juga beberapa wanita yang tidak mengalami peningkatan suhu tubuh basar bahkan jika Anda sedang ada pada masa ovulasi. Selain itu pola tidur yang tidak teratur dan tidak mengukur waktu yang sama setiap pagi sebelum bangun juga dapat membuat hasil grafik yang kurang akurat.[3]

  • Inkonsistensi dalam Hasil Tes Ovulasi

Apabila anda menggunakan alat tes ovulasi yang mendeteksi hormone LH, yang hasilnya melonjak tepat sebelum ovulasi terjadi. Namun Anda tidak pernah mendapatkan hasil positif Anda mungkin tidak berovulasi. Hal ini mungkin terjadi pada wanita dengan polycystic ovarian syndrome (PCOS).[3]

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment