Terlipressin adalah analog dari vasopressin, terbentuk dari pemecahan asam amino oleh enzim peptidase, menjadi asam amino lysine, dari asam amino glisin dan arginin. Menghasilkan obat dengan aktivitas yang mirip dengan vasopressin, namun memiliki waktu paruh lebih lama. [1]
Obat ini digunakan sebagai terapi untuk menghentikan pendarahan, seperti pendarahan karena varises esofagus, yaitu pelebaran atau pembengkakan pembuluh darah di kerongkongan [7].
Terlipressin pun dimanfaatkan sebagai pengobatan untuk sindrom hepatorenal tipe 1, karena komplikasi sirosis. [2]
Daftar isi
Apa itu Terlipressin
Berikut ini adalah informasi detil mengenai obat anti pendarahan akibat varises esofagus, terlipressin.[2]
Indikasi | Terapi untuk mengatasi pendarahan karena varises esofagus, dan sindrom hepatorenal tipe 1 |
Kategori | Obat keras (P No.1) |
Konsumsi | Anak-anak dan dewasa |
Kelas | Haemostatic, vasopressin analog |
Bentuk | Serbuk injeksi |
Kontraindikasi | Pasien yang memiliki riwayat unstable angina, infark miokard, sepsis, serta ibu hamil. |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Terlipressin: → Pasien yang memiliki riwayat gangguan ginjal, terutama gagal ginjal → Pasien dengan penyakit hipertensi tidak terkontrol, asma, penyakit paru-paru, aritmia → Pasien atherosclerosis → Pasien yang mengalami ke-tidak-seimbangan cairan elektrolit → Ibu hamil dan menyusui |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Cara Pemberian Obat: ↔ Melalui IV / Parenteral (infus / injeksi): Kategori C: Studi pada reproduksi hewan menunjukkan efek buruk pada janin. Tidak ada studi memadai dan terkendali pada manusia. Obat boleh digunakan jika nilai manfaatnya lebih besar dari risiko terhadap janin. |
Manfaat Terlipressin
Terlipressin merupakan analog dari obat vasopressin, memiliki aktivitas untuk menghentikan pendarahan varises akut. Telah teruji secara klinis, dan memiliki efek samping lebih sedikit dibanding obat lainnya. Berikut ini adalah manfaat penting dari terlipressin: [2,3,8]
- Sebagai terapi pengobatan untuk sindrom hepatorenal tipe 1
- Pilihan utama dalam tata laksana terapi pengobatan pendarahan varises akut
- Mengatasi keadaan syok sepsis yang telah resisten terhadap norepinefrin
- Memiliki manfaat sebagai anti-diuretik
Dosis Terlipressin
Berikut ini adalah informasi pemberian dosis terlipressin untuk beberapa kondisi penyakit tertentu: [2]
Obat diberikan secara injeksi intravena ⇔ Pada kondisi pendarahan varises esofagus akut: → Dosis awal 1-2 mg untuk sediaan serbuk injeksi, kemudian selanjutnya tiap 4-6 jam sekali, 1mg. Pemberian terlipressin secara intravena, maksimal adalah 72 jam → Bila diberikan larutan injeksi, dosis awal 2mg tiap 4 jam, pertahankan hingga pendarahan berhenti selama 24 jam, maksimal 48jam → Berat kurang dari 50 kg: dosis berikutnya dapat dikurangi menjadi 1mg tiap 4jam, atau bila timbul efek samping berat |
⇔ Pada kondisi sindrom hepatorenal tipe 1: → Dosis awal 1mg tiap 6 jam, secara iv bolus perlahan → Dosis dapat ditingkatkan hingga 2mg tiap 4-6jam, bila kadar serum kreatinin tidak kurang dari 25% selama 3 hari → Maksimal pemberian terapi adalah 2 minggu |
Efek Samping Terlipressin
Terlipressin termasuk dalam obat baru yang masuk Indonesia tahun 2019 ini. Tentu sebelum diedarkan, harus diuji secara klinis terlebih dahulu. Ditemukan beberapa efek samping, namun masih termasuk minim dari obat sebelumnya untuk terapi AVH. Efek samping tersebut adalah: [2]
- Efek yang signifikan adalah ventrikular aritmia, iskemi kutan, hingga nekrosis
- Gangguan jantung: takikardi, bradikardi, edema paru, dyspnoea
- Gangguan pencernaan: iskemi pencernaan, kram perut, diare, mual, muntah
- Hiponatremia, hiperglikemi (jarang terjadi)
- Gangguan sistem saraf: kejang, sakit kepala
- Iskemi uterus
- Gangguan pernapasan: bronkospasme
- Hipertensi, hipotensi, kulit pucat
Detail Terlipressin
Berikut ini adalah informasi detil mengenai Terlipressin. Mulai dari cara penyimpanan, cara kerja, hingga penanganan overdosis.[2]
Penyimpanan | Serbuk injeksi: → Simpan antara 20-25 ° C. → jangan simpan di freezer. → Lindungi dari cahaya dan kelembaban. |
Cara Kerja | → Deskripsi: terlipressin adalah senyawa obat inaktif, yang mengalami perubahan struktur kimiawi dengan enzim, menjadi lisin-vasopresin. Sehingga menjadi obat aktif yang bekerja pada reseptor V1 otot vaskular, menyebabkan vasokonstriksi pada organ splanchnic dan extrarenal dan menurunkan aliran tekanan darah. → Durasi: 4-6jam ⇔Farmakokinetik → Absorpsi: waktu penyerapan untuk mencapai kadar plasma puncak: 2 jam → Distribusi: terdistribusi merata ke seluruh tubuh → Metabolisme: dimetabolisme di liver dan ginjal oleh enzim endopeptidase dan exopeptidase → Ekskresi: melalui urine, waktu paruh eliminasi: 50-80menit |
Interaksi dengan obat lain | Perhatian untuk obat-obat berikut ini, bila digunakan secara bersamaan akan menimbulkan efek samping yang dapat berakibat buruk: →Non-selektif B-blocker: meningkatkan efek hipotensi dari B-blocker → Propofol: menimbulkan bradikardi, menurunkan detak jantung, serta volume darah dari Jantung → Sulfentanil: menyebabkan bradikardi → Eritromisin: dapat memicu terjadinya ventrikular aritmia → Antihistamin: dapat memicu terjadinya ventrikular aritmia |
Interaksi dengan makanan | — |
Overdosis | ⇔ Gejala: bradikardi, krisis hipertensi ⇔ Cara Mengatasi: terapi dengan menggunakan obat vasodilator tipe alpha-blocker (clonidine, atropine) |
Pengaruh pada hasil lab | Terutama berpengaruh terhadap kadar elektrolit natrium dan kalium, serta detak jantung |
Pertanyaan Seputar Terlipressin
Apakah terlipressin, obat yang tepat bagi penderita yang mengalami pendarahan varises esofagus?
Ya, berdasarkan penelitian secara ilmiah, terlipressin terbukti lebih efektif dan aman dalam penggunaan.[4]
Apakah terlipressin dapat mengatasi pendarahan dengan lebih baik, dan tidak muncul pendarahan kembali?
Ya, terlipressin dapat mengurangi pendarahan lebih baik, serta tidak menimbulkan re-bleeding.[4]
Bagaimanakah pedoman terapi obat terlipressin ini?
Sesuai dengan dosis yang diberikan dalam standar pengobatan terlipressin. Bila akan dilakukan endoskopi, sebaiknya diberikan sebelum endoskopi, untuk mengurangi risiko munculnya pendarahan baru akibat endoskopi.[2,5]
Apakah aman menggunakan obat terlipressin dengan obat-obatan lainnya?
Konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu, terlipressin termasuk jenis obat dengan sediaan serbuk injeksi, penggunaan yang tepat dan terkontrol akan memberikan hasil efektif. Tetap perhatikan tekanan darah, detak jantung, serum kreatinin, hingga kadar elektrolit tubuh.[2]
Contoh obat Terlipressin (merk dagang) di Pasaran
Berikut ini adalah beberapa obat ber-merk yang mengandung terlipressin.[6]
Brand Merek Dagang |
Glypressine |
Glypressin |
Glycylpressin |
Terlipresina Sun |