Alpukat untuk Diet: Manfaat – Cara Mengkonsumsi dan Efek Sampingnya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Katya Saphira, M.Gizi
Alpukat merupakan buah yang kaya nutrisi, mudah ditemukan dan banyak dikonsumsi di Indonesia. Alpukat mengandung lemak baik (lemak tunggal tidak jenuh) tinggi, serat, vitamin seperti vitamin A, B, C, D... serta mineral seperti magnesium dan besi, serta elektrolit natrium dan kalium. Buah ini dapat dikonsumsi sebagai pendamping makanan lain dalam perencanaan diet. Baik dikonsumsi, namun lebih baik jika mengonsumsi juga makanan bergizi lain dan alpukat ini sebagai salah satu variasi buah yang dikonsumsi. Alpukat bermanfaat dalam mengatur metabolisme tubuh dan juga membantu menurunkan risiko terjadi penyakit kronis. Read more

Alpukat termasuk buah yang cukup umum ditemukan di Indonesia. Alpukat mudah di temukan di vendor buah, atau jika ingin lebih mudah, alpukat dijual dalam bentuk jus pada stall – stall minuman.

Alpukat juga seringkali dijadikan sebagai buah pengganti makanan. Buah – buahan pengganti makanan seperti buah pisang dan buah apel seringkali diindikasikan sebagai buah untuk diet.

Alpukat merupakan salah satu contoh dari makanan sehat. Maka dari dari itu banyak yang menggunakan alpukat untuk diet. Terutama diet sehat.

Kandungan dalam Alpukat

Alpukat sendiri memiliki berbagai macam kandungan, berikut beberapa kandungan yang ada dalam alpukat:

  • Serat 4,6gr
  • Gula 0,2gr
  • Kalium 345mg
  • Magnesium 19,5 mg [4]

Berikut adalah beberapa vitamin yang terkandung didalam buah alpukat:

  • Vitamin C 6mg
  • Vitamin E 1.3 mg
  • Vitamin A 43 nanogram dan Vitamin K 14 nanogram. [4]

Manfaat Alpukat untuk Diet

Manfaat dari alpukat berguna untuk kesehatan. Bergantung dari Kandungan Alpukat yang sangat berguna bagi tubuh manusia.

Alpukat untuk diet memiliki berbagai manfaat untuk tubuh, antara lain:

1. Mengembalikan Fungsi Metabolisme

Alpukat mengandung Asam lemak monounsaturated dan serat sehat. Kedua hal ini merupakan nutrisi penting dalam proses pembentukan bahan kimia dalam tubuh.

Sehingga konsumsi alpukat sebagai bahan diet bisa membantu tubuh menjadi lebih sehat dan mengembalikan fungsi metabolisme tubuh.

Semakin baik metabolisme tubuh, maka semakin cepat juga proses diet bisa dilakukan, [2, 3]

2. Mengurangi Lemak dalam Darah

Alpukat memiliki kadar anti-oksidan tinggi sehingga hal ini bisa berfungsi sebagai penangkal radikal bebas dalam tubuh dan melakukan pembersihan terhadap lemak jahat yang berada di dalam darah.

Selain itu, kadar lemak yang berkurang di dalam darah juga bisa digunakan untuk proses penurunan berat badan apabila seseorang menderita obesitas.

Alpukat dikonsumsi sehari satu buah sebagai salah satu upaya penurunan berat badan. [2, 3]

3. Mengurangi Potensi Penyakit Jantung

Karena Alpukat memiliki efek mengurangi lemak dalam darah, maka lemak jahat yang mengganggu aliran darah pun bisa ikut berkurang.

Biasanya, orang dengan obesitas memiliki masalah yang mengarah ke jantung, dengan mengkonsumsi alpukat satu hari satu buah secara rutin, maka ada kemungkinan potensi penyakit jantung akan semakin berkurang. [2, 3]

4. Mengurangi Potensi Diabetes

Salah satu yang ditakutkan oleh para obesitas adalah diabetes. Mereka cenderung menghindari alpukat karena dianggap memiliki kadar gula tinggi.

Alpukat memang memiliki kadar gula yang cukup tinggi. Namun, gula yang terdapat dalam alpukat merupakan gula alami yang dibutuhkan oleh tubuh.

Apabila konsumsi alpukat secara teratur, tentu saja tanpa tambahan gula tambahan, hal tersebut justru bisa mengurangi potensi anda terkena penyakit diabetes.

Alpukat merupakan pilihan yang baik untuk memberlakukan konsumsi teratur. [4, 1]

Cara Mengkonsumsi Alpukat untuk Diet

Ada berbagai cara mengkonsumsi Alpukat. Beberapa yang terkenal adalah dengan di juice, sebagai campuran salad, atau bahkan sebagai isian dalam sushi roll. Beberapa cara mengkonsumsi alpukat untuk diet adalah sebagai berikut :

1. Pengganti Sarapan

Cara mengkonsumsi Alpukat untuk diet adalah dengan menggunakan nya sebagai pengganti sarapan.

Alpukat bisa dikonsumsi langsung sebagai buah, diproses, atau dikombinasikan dengan yang lain.

Namun alpukat untuk diet sebaiknya tidak dimasak, dan dicampurkan dengan jenis lemak lain. [1]

Apabila ingin mengkonsumsi alpukat secara langsung, di kupas dan langsung dimakan adalah salah satu cara mudah.

Apabila merasa tidak nyaman, maka bisa di haluskan, namun, apabila mengkonsumsi alpukat yang dihaluskan, sebaiknya tidak ditambahkan gula atau pemanis lain, karena hal tersebut justru bisa merusak gula alami dari alpukat.

2. Kombinasi dengan Bahan Makanan Lain.

Alpukat untuk diet juga bisa dikonsumsi selain untuk sarapan. Namun lebih baik lagi apabila dikonsumsi dengan mencampurkan dengan bahan serat lain, seperti sayuran, atau dengan protein nabati seperti biji – bijian.

Untuk rasa pun, tidak usah khawatir, alpukat sendiri memiliki rasa yang cukup manis dan gurih untuk dikonsumsi tanpa harus menambah banyak seasoning lagi. 

Anda bisa menambahkan 1 buah alpukat ke dalam salad sayuran anda dengan siraman minyak zaitun atau memasukkan potongan alpukat pada menu favorit spring roll anda dengan cocolan balsamic vinegar. 

Efek Samping konsumsi Alpukat

Memilih alpukat untuk diet merupakan salah satu ide bagus untuk mengembalikan fungsi metabolisme dalam tubuh, sesuai dengan fungsi utama diet.

Namun, bukan berarti diet hanya mengkonsumsi alpukat. Seperti pepatah bahwa tidak selamanya yang berlebihan itu baik.

Alpukat sendiri memiliki dasar kalori sekitar 300 kalori, sehingga apabila dikonsumsi terlalu banyak akan menimbulkan efek samping dan memengaruhi proses diet.

Berikut beberapa efek samping dari mengkonsumsi alpukat secara belebihan:

Tinjaun:
Alpukat memiliki kandungan gizi yang tinggi, seperti serat, kalium, magnesium dan vitamin C yang dibutuhkan oleh tubuh.
Alpukat dapat membantu proses diet dengan mengembalikan metabolisme tubuh dan mengurangi lemak darah.
Alpukat dapat mengurangi potensi penyakit, seperti diabetes dan penyakit jantung.
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment