Tinjauan Medis : dr. Jessica S. Raditia, MDCH, RPSGT
Ibu hamil tidak perlu khawatir berlebihan apabila jantung janin lebih lambat/lebih cepat hanya untuk sementara waktu dan tidak berlangsung lama. Namun, apabila detak jantung janin tidak dalam batas normal... untuk waktu yang lama, disarankan untuk mengkonsultasikannya dengan dokter spesialis jantung anak. Penelitian juga menyatakan bahwa range normal detak jantung janin berubah sesuai dengan usia kehamilan. Sangat direkomendasikan untuk menjadi ibu hamil yang bahagia dan menikmati seluruh fase kehamilan. Ibu hamil yang bahagia membuat janin tenteram di dalam kandungan. Read more
Irama jantung yang sehat membutuhkan koordinasi yang baik agar darah bisa dipompa dengan benar ke seluruh tubuh. Irama ini dikontrol oleh rangsangan listrik yang bertugas menyelaraskan pengisian dan pengosongan empat bilik jantung.
Banyak hal yang bisa menyebabkan rangsangan listrik ini menjadi tidak teratur, terlalu cepat atau terlalu lambat.
Jantung berdebar kencang tiba tiba bisa terjadi pada siapapun, termasuk janin. Ketidaknormalan detak jantung pada janin disebut fetal arrhytmia – bisa karena terlalu cepat atau lambat.
Detak jantung normal pada janin ada di antara 120 hingga 160 detak per menit. Hanya 1-2% kehamilan saja yang mengalami kasus kelainan irama jantung pada janinnya.
Ada sejumlah penyebab terjadinya fetal arrhytmia.Tapi, pada beberapa kasus, tenaga medis juga mungkin tidak bisa memastikan apa sebabnya, terutama jika kondisi ini berlangsung hanya sementara. Namun, hal-hal berikut diduga berhubungan dengan meningkatnya detak jantung janin:
Daftar isi
1. Konsumsi kafein oleh ibu
Ada kemungkinan bahwa tingginya konsumsi kafein – seperti dalam kopi, teh, coklat, dan sebagainya – bisa menyebabkan ketidakteraturan detak jantung. Tapi, untuk sekarang, fakta ini baru terbukti melalui beberapa penelitian saja.
Disarankan bagi ibu hamil untuk membatasi jumlah konsumsi kafein sampai 200 ml saja dalam satu hari, yaitu sekitar satu cangkir kopi.
2. Stress dan kecemasan pada ibu
Menurut sebuah penelitian baru-baru ini, perubahan detak jantung akibat stress dan tekanan darah pada wanita yang sedang mengandung, bersamaan dengan kecemasan kronis, bisa mempengaruhi detak jantung janin dalam perutnya.
Meskipun penelitian tersebut tidak melaporkan efek negatif apapun pada kesehatan janin, namun ditemukan bahwa perubahan aktivitas jantung akibat emosi pada ibu hamil bisa berhubungan langsung dengan kondisi janin.
3. Tanda jantung bayi berkembang
Pada trimester kedua, atau dari usia kehamilan 4 hingga 6 bulan, jantung bayi sudah semakin matang. Saluran-saluran menuju jantung yang mengalirkan rangsangan listrik pun mulai terbentuk dengan lebih sempurna.
Hal ini juga bisa menyebabkan meningkatnya detak jantung pada janin dan bukanlah suatu kondisi yang harus dikhawatirkan kecuali jika berlangsung lebih lama dari periode yang seharusnya.
Saat usia kehamilan mencapai 16 minggu, jantung janin sudah terbentuk sepenuhnya dan akan berdetak sekitar 110 hingga 160 kali per menit. Diatas jumlah ini, maka sudah termasuk kategori abnormal karena terlalu cepat.
4. Fetal distress
Ini adalah kondisi janin yang cukup serius dan harus ditangani oleh tenaga medis. Meningkatnya detak jantung janin secara tiba-tiba adalah salah satu tanda terjadinya fetal distress yang disebabkan oleh beberapa hal seperti:
- Robeknyaplasenta
- Preeklamsia
- Terlilittali pusat
Pada kondisi ini,janin kekurangan oksigen sehingga detak jantungnya terganggu. Fetal distress juga dibarengi olehtanda-tanda lain seperti berkurangnya gerakan janin, perdarahan pada ibu, dankram perut. Tergantung tingkat keparahan kondisi dan usia janin, dokter mungkinakan menyarankan operasi caesar.
5. Kelainan pada jantung janin
Meskipun sangat jarang, meningkatnya detak jantung janin bisa menjadi pertanda adanya kelainan yang – jika tidak ditangani – akan menjadi masalah yang serius. Janin bisa meninggal dalam rahim, lahir mati atau lahir dengan penyakit jantung yang menetap.
Ini sebabnya, meskipun 98% detak jantung janin cepat tidak berbahaya dan hanya berlangsung sebentar, tapi setiap ketidakteraturan detak jantung pada janin harus selalu dimonitor oleh dokter.
Kurang dari dua persen ketidakteraturan irama jantung janin adalah tanda kelainan jantung. Tapi, jika kondisi ini tidak didiagnosa dengan benar atau tidak dirawat, maka bisa berkembang menjadi masalah yang serius pada bayi, termasuk kegagalan jantung.
Cara Mencegah Detak Jantung Janin Cepat
Penyebab meningkatnya detak jantung pada janin masih terus diteliti dan relatif belum diketahui sebab pastinya. Tapi, berdasarkan informasi yang sudah dikumpulkan oleh para ahli, kebanyakan kasus arrhythmia tidak mengancam jiwa janin maupun ibu dan akan hilang dengan sendirinya.
Pencegahan dan pengatasan detak jantung cepat pada janin bisa berbeda tergantung tingkat keparahannya. Tapi, kelainan irama jantung apapun pada janin harus selalu dipantau untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Serius maupun tidak, hal-hal berikut dianjurkan oleh dokter untuk dilakukan ibu hamil saat detak jantung janinnya meningkat:
- Memperhatikan asupan gizi
Satu-satunya sumber makanan bagi janin adalah apa yang ibunya konsumsi. Jadi, ibu hamil harus berhati-hati dengan apa yang dia makan selama masa mengandung. Makanan dan minuman yang sekiranya bisa memicu naiknya detak jantung – seperti kafein – harus dibatasi asupannya.
- Menghindari hal-hal yang menyebabkan stress dan cemas
Mood dan emosi ibu hamil berperan penting atas kondisi kesehatan janin. Ibu yang selama masa hamil lebih sering sedih, cemas atau stress, lebih besar kemungkinannya untuk mengandung bayi yang detak jantungnya meningkat. Untuk itu, kondisi kesehatan mental ibu hamil harus dijaga dan didukung oleh pasangan dan keluarga terdekatnya.
- Minum obat yang diresepkan dokter
Jika detak jantung janin secara konsisten selalu cepat dan hasil tes menunjukkan ketidaknormalan struktur jantung, maka dokter akan meresepkan obat untuk ibu yang akan disalurkan melalui plasenta untuk memperbaiki irama jantung janin.