Rasa nyeri di payudara, atau yang secara medis disebut mastalgia, adalah keluhan yang umum di kalangan wanita. Sensasi ini bisa termasuk rasa kencang, nyeri yang agak panas, kencang, atau seperti membengkak. Rasa nyeri ini bisa berlangsung terus menerus atau hanya terjadi sesekali. [1]
Apa penyebab payudara terasa nyeri dan apakah perlu dikuatirkan?
Payudara adalah bagian tubuh yang sangat sensitif, dan, tergantung dari ukurannya, nyeri dan rasa tidak nyaman di area tersebut bahkan bisa diakibatkan oleh aktivitas sehari-hari.
Nyeri payudara bisa terasa ringan hingga berat, dan bisa terjadi:
- Hanya dalam beberapa hari dalam sebulan, biasanya dua hingga tiga hari menjelang haid. Rasa nyeri seperti ini sangat normal dan biasanya terjadi pada kedua payudara.
- Seminggu atau lebih dalam sebulan, mulai dari sebelum haid dan kadang-kadang berlanjut sepanjang masa haid. Rasa nyerinya bisa sedang hingga berat, dan mempengaruhi kedua payudara.
- Sepanjang bulan, ini tidak berhubungan dengan siklus menstruasi.
Berikut adalah penyebab-penyebab umum dari timbulnya rasa nyeri dan kencang pada payudara:
Daftar isi
1. Bra yang Tidak Pas
Salah satu penyebab nyeri pada payudara adalah bra yang ukurannya tidak pas. Bra yang baik seharusnya bisa menyangga jaringan lemak yang berat di bagian payudara.
Bra yang terlalu besar, sudah rusak, atau terlalu ketat mungkin tidak bisa menyangga secara benar. Jika payudara tidak mendapatkan support, maka bisa terasa nyeri atau pedih. Beberapa wanita juga mungkin merasakan sakit di punggung, leher, dan pundak. [3, 4]
Sebaliknya, bila ukuran bra terlalu kecil atau terlalu ketat maka akan menyebabkan banyak tekanan pada payudara sehingga menjadikannya sensitif yang kemudian menimbulkan gejala-gejala seperti kencang dan nyeri.
2. Datang Bulan
Kebanyakan nyeri payudara pada wanita terjadi akibat perubahan hormon dan memiliki siklus karena berhubungan dengan menstruasi bahkan menopause.
Hormon semacam estrogen dan progesterone selalu berubah dalam satu bulan. Keduanya bisa meningkatkan ukuran dan jumlah saluran dan kelenjar susu di payudara. Hal ini menyebabkan payudara membesar dan menyimpan lebih banyak air. [1, 3, 4]
Beberapa hari sebelum menstruasi dimulai, kedua payudara biasanya membengkak dan terasa lembut, nyeri, bahkan bergerinjul. Beberapa wanita juga mungkin merasa nyeri di sekitar payudara, termasuk dada bagian atas, bagian sisi dada, ketiak, dan lengan. [4]
Rasa nyeri seperti ini akan hilang bersamaan dengan berakhirnya masa haid.
Rasa nyeri di payudara adalah sesuatu yang normal, namun biasanya tidak terlalu berat. Rasa nyeri yang berlangsung lebih dari seminggu setelah menstruasi berakhir, atau yang menyebabkan tidak bisa beraktivitas harian harus diperiksakan. [3]
3. Tanda-Tanda Kehamilan
Masih berhubungan dengan hormon, saat kehamilan mulai terjadi, tubuh akan mengalami banyak perubahan. Berbagai hormon akan memicu perubahan yang bertujuan menyiapkan tubuh untuk bertahan melalui masa kehamilan.
Di minggu pertama kehamilan, payudara akan terasa membengkak, sensitif, dan mengencang. Puting juga akan terasa lebih kaku.
Jika nyeri payudara saat kehamilan terasa tidak tertahankan, maka harus dikonsultasikan dengan dokter kandungan. Waspadai juga jika terasa ada benjolan, perubahan pada kulit, atau keluar cairan dari puting. [4]
4. Otot yang Tertarik
Otot pectoral terletak tepat dibawah dan sekeliling payudara. Ketika otot ini tertarik, rasa nyeri yang disebabkannya bisa seolah-olah datang dari payudara. Jenis nyeri seperti ini biasanya hanya terjadi pada salah satu payudara.
Selain itu, gejala-gejala berikut juga bisa terjadi:
- Bengkak
- Memar
- Kesulitan menggerakkan lengan atau pundak
Nyeri otot seperti ini umumnya terjadi pada atlet angkat beban, namun bisa juga terjadi pada siapa saja. Aktivitas sehari-hari seperti mengangkat barang-barang, menggendong anak, dan sebagainya juga bisa menyebabkan otot pectoral tertarik. [4]
5. Menyusui
Banyak ibu yang mengalami nyeri payudara di awal masa menyusui. Pelekatan (latch) yang tidak tepat bisa menyebabkan rasa nyeri yang sangat, dan tidak jarang menyebabkan puting kering dan pecah.
Menyusui juga bisa menyebabkan: [4]
- Mastitis laktasi, ditandai dengan kemerahan di kulit payudara, nyeri, bahkan demam.
- Pembengkakan. Simpanan ASI yang berlebihan bisa menyebabkan payudara bengkak, yang kemudian membuat dada keras dan sakit. Hal ini juga mengarah pada penyumbatan saluran air susu.
- Penyumbatan saluran ASI, menyebabkan salah satu payudara sensitif, nyeri, dan terasa berisi benjolan-benjolan yang nyeri bila disentuh.
- Infeksi jamur, menyebabkan nyeri yang menusuk dan gatal-gatal pada puting.
Jika menyusui terus-menerus terasa menyakitkan, konsultasikan kondisi ini dengan dokter anak atau bidan. Ada beberapa posisi dan teknik menyusui berbeda yang bisa dicoba untuk meredakan nyeri ini.
Konsultasi dengan dokter juga harus dilakukan jika muncul gejala-gejala mastitis yang berarti terjadi infeksi pada jaringan payudara, seperti:
- Bengkak
- Terasa panas
- Hangat
- Kemerahan
- Demam
- Meriang
6. Penyebab-Penyebab Lain
Kadang-kadang penyebab nyeri payudara tidak bisa ditentukan, tetapi beberapa faktor umum yang bisa berkontribusi termasuk: [1, 2, 3, 4]
- Ukuran dan struktur payudara
- Kista, cedera, atau bekas pembedahan pada payudara
- Ketidakseimbangan asam lemak
- Pengobatan hormonal, termasuk obat kesuburan dan pil KB
- Efek samping dari terapi estrogen dan progesteron
- Beberapa jenis antidepressant
- Stress
- Mengonsumsi banyak kafein
- Penambahan berat badan (payudara menjadi lebih berat)
Cara Mengatasi Nyeri dan Kencang pada Payudara
Cara untuk meredakan nyeri pada payudara tergantung dari apa penyebabnya. Pengobatan untuk nyeri ini bisa termasuk kompres air hangat, antibiotik, dan obat golongan NSAID (non-steroidal anti-inflammatory) untuk meredakan nyeri. [1, 2, 3]
Hal-hal berikut juga bisa dilakukan untuk mencegah atau mengatasi nyeri pada payudara:
- Memakai bra yang bisa menyangga payudara dengan baik serta sesuai ukurannya
- Mengurangi konsumsi kafein
- Minum vitamin grup B
- Mengurangi merokok
- Mengoleskan gel atau krim anti peradangan di bagian yang nyeri
- Menggunakan kompres atau mandi air panas
- Menggunakan kompres air dingin atau es
- Menggunakan pompa ASI untuk mengurangi bengkak akibat payudara yang terlalu penuh
Semua wanita harus waspada jika terjadi perubahan pada payudaranya yang terasa tidak normal. Jika perubahan pada payudara tidak terjadi karena haid, mengandung, menyusui, atau sebab-sebab umum diatas, maka harus segera diperiksakan ke dokter. [1, 2, 3, 4]