Daftar isi
Apa Itu Cedera Lutut ?
Bergerak dan menjadi aktif memang bermanfaat bagi kesehatan, namun risiko cedera tidak bisa dilepaskan darinya, khususnya yang melibatkan lutut [1].
Cedera lutut ini mungkin lebih sering dikeluhkan oleh orang-orang dewasa, khususnya jika dikaitkan dengan keausan dari melakukan aktivitas hariannya [2].
Seseorang yang memiliki cedera lutut cenderung lebih berisiko jatuh, mengingat cedera lutut ini berkaitan dengan perubahan propriosepsi [3].
Fakta Tentang Cedera Lutut
Berikut ini merupakan beberapa fakta yang mungkin menarik untuk diketahui terkait dengan cedera lutut [4]:
- Cedera lutut merupakan masalah kesehatan yang umum
- Cedera lutut dapat disebabkan oleh berbagai hal mulai dari cedera akut hingga komplikasi kondisi medis tertentu
- Cedera lutut dapat dilokalisasi ke area lutut lain
- Cedera lutut, nyerinya bahkan dapat menyebar ke seluruh lutut
- Cedera lutut membuat seseorang mengalami keterbatasan secara fisik
- Pemeriksaan fisik merupakan tahap diagnosis cedera lutut yang penting
- Pengobatan cedera lutut bergantung pada penyebabnya
Jenis Cedera Lutut
Cedera lutut secara umum dapat dibedakan menjadi tiga jenis yang antara lain [4]:
- Cedera lutut akibat cedera akut, seperti patah tulang, robek ligamen, atau robekan meniscal
- Cedera lutut akibat kondisi medis, seperti rheumatoid arthritis, osteoarthritis, infeksi
- Cedera lutut akibat penggunaan yang berlebihan, seperti osteoartritis, kondromalasia, sindrom pita IT, sindrom patela, tendinitis, dan bursitis
Gejala Cedera Lutut
Berikut ini merupakan beberapa gejala yang mungkin dialami oleh seseorang dengan cedera lutut [1]:
- Lutut terasa nyeri ketika (meluruskan atau menekut lutut)
- Lutut bengkak
- Kesulitan meletakkan beban di lutut
- Lutut sulit digerakkan
Gejala-gejala tersebut akan berbeda-beda untuk masing-masing orang, di mana hal ini juga akan bergantung pada penyebab yang mendasari cedera lutut itu sendiri [1].
Penyebab Cedera Lutut
Penyebab cedera lutut sendiri beragam, termasuk [5]:
- Cedera
Berikut ini merupakan beberapa cedera yang dapat menyebabkan cedera lutut [5]:
- Cedera atau robekan pada anterior cruciate ligament (ACL), yaitu ligamen yang menghubungkan tulang kering ke tulang paha di mana paling sering terjadi pada orang yang bermain bola basket, sepak bola, atau olahraga lain
- Fraktur, di mana tulang lutut patah akibat terjatuh atau mengalami kecelakaan
- Meniskus robek, yaitu tulang rawan yang bertugas meredam kejut antar tulang kering dan paha robek akibat memutar lutut disertai menahan bebas di atas
- Bursitus lutut, di mana terjadi peradangan di kantong kecil berisi cairan yang melindungi bagian luar sendi lutut (bursae) hingga tendon dan ligament meluncur mulus di atas sendi
- Tendinitis patella, di aman terjadi iritasi dan peradangan pada satu atau lebih tendon di mana paling sering dialami oleh pelari, pemain ski, pengendara sepeda maupun orang yang beraktivitas dengan melompat
- Masalah Mekanis
Beberapa masalah mekanis berikut ini dapat menyebabkan cedera lutut [5]:
- Tubuh yang kendur, di mana terdapat tulang rawan pecah atau mengapung di ruang sendi yang mengganggu gerakan sendi lutut seperti pensil yang tersangkut di engsel pintu
- Sindrom pita iliotibial, di mana pita jaringan keras (pita iliotibial) mengencang hingga bergesekan dengan bagian luar tulang paha
- Tempurung lutut terkilir, di mana tulang segitiga yang menutupi patella terlepas ke bagian luar lutut (tempurung dapat bergeser dan terjadi dislokasi)
- Nyeri pinggul atau kaki, di mana kedua kondisi ini cenderung menciptakan perubahan gaya berjalan yang menempatkan lebih banyak tekanan pada sendi lutut
- Radang Sendi
Hingga kini diketahui bahwa, setidaknya ada lebih dari 100 jenis radang sendiri yang dapat menyebabkan cedera lutut, termasuk [5]:
- Osteoartritis, di mana terjadi keausan pada tulang rawan di lutut yang semakin memburuk seiring dengan bertambahnya penggunaan dan usia
- Rheumatoid Artritis, merupakan kondisi autoimun yang mempengaruhi semua sendi di tubuh termasuk sendi lutut
- Encok, merupakan jenis radang sendi di mana terjadi penumpukan kristal ama di persendian
- Pseudogout, merupakan suatu kondisi di mana terjadi perkembangan kristal yang mengandung kasliun dalam cairan sendi
- Artritis septik, merupakan suatu kondisi di mana terjadi pembengkakan akibat infeksi yang dapat merusak tulang rawan lutut
Faktor Risiko Cedera Lutut
Faktor-faktor berikut ini diketahui dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami cedera lutut [5]:
Obesitas atau berat badan berlebihan merupakan suatu kondisi yang dapat membuat sendi lutut mengalami tekanan yang lebih besar ketika melakukan aktivitas harian.
Selain itu, obesitas ini juga meningkatkan risiko osteoarthritis sehingga dapat mempercepat kerusakan sendi tulang rawan.
Oleh karena itu, orang-orang yang obesitas cenderung lebih berisiko mengalami cedera lutut dibandingkan dengna orang yang memiliki berat badan normal.
- Fleksibilitas Atau Kekuatan Otot Yang Rendah
Risiko cedera lutut akan meningkat pada seseorang yang memiliki fleksibilitas atau kekuatan otot yang rendah. Mengingat, dengan otot yang kuat, persendian dapat lebih stabil dan terlindungi.
- Aktivitas Tertentu
Aktivitas tertentu seperti olahraga atau pekerjaan yang berat dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami cedera lutut.
Mengingat, beberapa olahraga atau pekerjaan berat dapat memberikan tekanan yang lebih besar pada lutut. Adapun olahraga atau aktivitas yang dimaksud dapat meliputi [5]:
- Ski
- Basket
- Berlari
- Konstruksi
- Pertanian
- Riwayat Cedera
Cedera yang pernah di alami dapat meningkatkan risiko terjadinya cedera lutut kembali.
Komplikasi Cedera Lutut
Cedera lutut mungkin akan hilang dalam rentang waktu tertentu. Namun, ada juga kemungkinan gejalanya tidak kunjung hilang dan bahkan menyebabkan komplikasi yang lebih serius [4].
Komplikasi yang dimaksud yaitu rasa sakitnya menjadi semakin parah dari waktu ke waktu, bahkan dapat mengakibatkan seseorang mengalami kesulitan untuk berjalan [4].
Diagnosis Cedera Lutut
Diagnosis terhadap cedera lutut mungkin akan mencakup beberapa tahapan, termasuk [5]:
- Pemeriksaan Fisik
Pada tahap pemeriksaan fisik, dokter mungkin akan [5]:
- Memeriksa lutut (mencari pembengkakan, nyeri, nyeri tekan, memar)
- Memeriksa kemampuan menggerakan kaki bagian bawah kea rah yang berbeda
- Mendorong atau menarik sendi untuk evaluasi integritas struktur di lutut
- Tes Pencitraan
Tes pencitraan yang dilakukan oleh dokter dalam mendiagnosis cedera lutut dapat dilakukan dengan [5]:
- Sinar-X, rontgen dilakukan untuk membantu mendeteksi patah tulang atau penyakit sendi degenerative
- CT Scan, untuk membuat gambar penampang bagian dalam tubuh dan mendeteksi adanya masalah tulang maupun patah tulang halus
- USG, untuk menghasilkan gambar real-time ketika dokter menggerakkan lutuh ke posisi yang berbeda
- MRI, untuk membuat gambar tiga dimensi bagian dalam lutut dan mendeteksi adanya cedera pada ligament, tendon, tulang rawan hingga otot
- Tes Darah
Tes darah mungkin juga akan dilakukan jika dokter mencurigai adanya infeksi atau peradangan. Adapun tes darah mungkin akan dilakukan dengan prosedur yang disebut dengan artrosentesis.
Dalam pelaksanaannya, prosedur ini akan melibatkan sejumlah kecil cairan yang dikeluarkan dari sendi lutut untuk dianalisis di laboratorium.
Pengobatan Cedera Lutut
Pengobatan cedera lutut ini akan berbeda-beda bergantung dengan penyebab yang mendasarinya. Adapun macam-macam metode pengobatan cedera lutut mungkin akan meliputi [5]:
- Konsumsi Obat-obatan
Mengingat salah satu gejala cedera lutut ada rasa nyeri atau sakit pada lutut, maka penggunaan obat-obaan penghilang rasa sakit mungkin akan disarankan oleh dokter.
Jika cedera lutut disebabkan oleh rheumatoid arthritis, maka obat untuk rheumatoid arthritis mungkin akan diresepkan oleh dokter.
- Terapi Fisik
Terapi fisik seperti dengan melakukan gerakan pola olahraga tertentu dapat membantu memperkuat dan menstabilkan otot-otot di sekitar lutut.
Terapi fisik ini mungkin juga akan mencakup gerakan-gerakan yang dapat meningkatkan fleksibiitas otot.
- Suntikan
Suntikan obat atau zat tertentu ke sendi mungkin akan diresepkan oleh dokter pada kasus tertentu. Adapun suntikan yang dapat diresepkan antara lain [5]:
- Kortikosteroid, untuk membantu mengurangi gejala radang sendi dan nyeri yang telah terjadi selama berbulan-bulan
- Asam hialuronat, untuk meningkatkan mobilitas dan mengurangi rasa sakit (asam hialuronat dapat melumasi sendi)
- Plasma kaya trombosit (PRP), untuk membantu mengurangi peradangan dan mempercepat penyembuhan khususnya bagi orang-orang yang cedera
- lututnya disebabkan oleh osteoartritis
- Operasi
Metode operasi pembedahan mungkin juga merupakan hal yang dapat menjadi pilihan untuk mengobati cedera lutut. Adapun metode operasi yang mungkin akan disarankan dokter dapat berupa [5]:
- Bedah artroskopi, merupakan metode operasi untuk memperbaiki kerusakan sendi, mengangkat bagian tubuh yang kendur dari sendi lutut, mengangkat dan memperbaiki tulang rawan hingga merekonstruksi ligament sobek
- Operasi penggantian lutut parsial, yaitu suatu metode untuk mengganti bagian lutut yang paling rusak (tidak mengganti seluruh bagian lutut)
- Penggantian lutut total, merupakan metode operasi untuk memotong tulang rawan yang rusak dari tulang paha, tulang kering dan tempurung lutut serta menggantinya dengan sembungan buatan dari paduan logam, plastik bermutu tinggi dan polimer
- Osteotomi, merupakan metode operasi untuk menyelaraskan lutut dengan mengangkat tulang dari tulang paha atau tulang kering serta menghindari operasi penggantian lutut total
Berdasarkan metode pengobatan yang telah disebutkan diatas, pasien yang mengalami cedera lutut sebaiknya mempertimbangkan dengan bijak saran dokter sebelum memiliki metode pengobatan, baik itu metode non-bedah maupun metode bedah [5].
Waktu Penyembuhan Cedera Lutut
Cedera lutut ini umumnya menimbulkan nyeri yang dalam waktu singkat dapat menghilang dan sembuh. Namun, pada beberapa kasus, waktu penyembuhan cedera lutut ini mungkin membutuhkan waktu yang lebih lama seperti dalam hitungan minggu atau bahkan bulan [4].
Hal ini kembali lagi pada penyebab yang mendasari cedera lutut itu sendiri. Jika disebabkan oleh kondisi kronis maka mungkin akan membutuhkan waktu penyembuhan yang lebih lama dan membutuhkan perawatan yang lebih intens [4].
Perawatan atau evaluasi intens dengan dokter akan dapat membantu menghindari kerusakan lebih lanjut khususnya pada tulang rawan, tulang atau ligament [4].
Pencegahan Cedera Lutut
Berikut ini merupakan hal yang dapat dilakukan untuk mencegah atau mengurangi risiko cedera lutut [6]:
- Mencegah perkembangan kondisi lutut kronis, seperti osteoartritis
- Menurunkan berat badan jika obesitas
- Memperkuat otot paha depan dan paha belakang
- Melakukan latihan aerobik yang mampu mengurangi tekanan pada lutut
- Menggunakan alat keamaan jika harus bekerja dengan lutut tertekan