Penggantian Lutut Total: Fungsi – Prosedur dan Risiko

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Penggantian lutut total/total knee replacement merupakan suatu prosedur pembedahan dimana sendi lutut yang sakit digantikan oleh material artifisial. Prosedur ini dipertimbangkan pada orang yang sendi... lututnya telah rusak akibat artritis, trauma, atau penyakit destruktif lainnya pada sendi. Namun demikian, layaknya pembedahan lainnya, prosedur ini juga memiliki risiko seperti emboli paru, infeksi, perdarahan, kerusakan saraf. Konsultasikan kepada dokter mengenai detail prosedur total knee replacement, manfaat, dan risikonya sebelum memutuskan untuk menjalaninya. Read more

Penggantian lutut total (total knee replacement) atau dikenal dengan istilah arthroplasty adalah suatu prosedur medis yang dilakukan oleh para dokter bedah untuk menggantikan sendi lutut yang sudah rusak dengan sendi lutut buatan yang terbuat dari campuran kobalt, krom atau titanium dan senyawa plastik yang disebut polyethylene. [4,6]

Penggantian Lutut Total
Gambar: WebMD

Fungsi Penggantian Lutut Total

Osteoartritis (OA) adalah bentuk penyakit paling umum dari artritis lutut yang menyebabkan nyeri dan kesakitan yang signifikan. Gejala yang timbul akan membuat pasien mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas harian bahkan yang paling sederhana seperti berbaring, berjalan, duduk, menaiki tangga dan sebagainya. [3]

Katika timbul gejala artritis dan keluhan tersebut, umumnya dokter hanya akan memberikan perawatan non-bedah seperti penurunan berat badan, meningkatkan rutinitas olahraga, pemberian obat-obatan, injeksi kortison hingga penggunaan alat bantu jalan. [4]

Namun bila semua perawatan non-bedah tersebut tidak lagi membantu, maka keputusan terbaik namun cukup berisiko adalah melakukan operasi penggantian lutut total. [3]

Penggantian lutut total berarti menggantikan seluruh sendi lutut. Fungsi dari prosedur ini adalah untuk mengembalikan fungsi sendi lutut dan menghilangkan rasa nyeri yang hebat di sendi lutut yang rusak itu sehingga pasien kembali beraktivitas seperti semula. [2]

Kondisi-Kondisi Yang Membutuhkan Penggantian Lutut Total

Operasi penggantian lutut total dipertimbangkan untuk pasien yang sendi lututnya rusak karena beberapa jenis radang sendi (artritis) berikut ini; [4,5,6]

  • Rheumatoid arthritis. 
    Rheumatoid arthritis terjadi ketika sendi lutut seseorang mengalami radang kronis akibat penyakit autoimun yang menyebabkan lutut menjadi sulit berfungsi.
  • Osteoarthritis. Penyakit ini dikenal juga sebagai artritis degeneratif, atau radang sendi yang diakibatkan karena penambahan usia. Kondisi ini akan menimbulkan sendi terasa nyeri, dampak dari inflamasi ringan yang muncul karena gesekan ujung-ujung tulang penyusun sendi. Gesekan tersebut akan membuat lapisan semakin tipis dan akhirnya menimbulkan rasa nyeri pada sendi. Kondisi ini kebanyakan dialami oleh lansia. Namun pada beberapa kasus, terjadi juga di usia muda.
  • Artritis pasca trauma (post-traumatic arthritis). Radang sendi jenis ini dapat terjadi akibat cedera serius pada sendi lutut.
  • Deformitas. Perubahan bentuk lutut sebagian atau umum yang tadinya bentuk normal menjadi abnormal. Pasien yang memiliki keadaan seperti kaki atau lutut tertekuk atau (terbentur) seringkali direkomendasikan untuk menjalani operasi untuk mengembalikan posisi lutut pada posisi semula.
  • Cedera lutut. Patah tulang atau ligamen yang robek di sekitar lutut terkadang akan menyebabkan radang sendi yang menyebabkan rasa sakit yang parah dan itu sangat mengganggu aktivitas pasien. Pasien dengan kondisi seperti ini, umumnya akan disarankan dokter untuk operasi penggantian lutut

Persiapan Penggantian Lutut Total

Jika pasien memutuskan untuk melakukan prosedur penggantian lutut total, maka beberapa hal berikut ini sebaiknya dipersiapkan sebelum melakukan prosedur operasi; [2,5]

  • Pemeriksaan medis
    Jika pasien memutuskan untuk menjalani operasi penggantian lutut total, dokter bedah (dokter ortopedi) umumnya akan meminta kepada pasien untuk menjadwalkan pemeriksaan fisik lengkap dengan dokter bedah beberapa minggu sebelum operasi. Hal ini diperlukan untuk memastikan bahwa pasien cukup sehat untuk menjalani operasi dan bisa menjalani proses pemulihan. Banyak pasien dengan kondisi medis kronis, seperti penyakit diabetes mellitus, penyakit jantung akan disarankan untuk melakukan evaluasi medis dengan dokter spesialis masing-masing penyakit (seperti ahli jantung) sebelum melakukan tindakan operasi.
  • Tes
    Pasien akan mengikuti beberapa tes, seperti pengambilan sampel darah, urin dan elektrokardiogram untuk membantu dokter bedah merencanakan prosedur operasi.
  • Obat-obatan
    Pasien wajib memberitahun kepada dokter bedah perihal obat-obatan yang diminum. Setelah itu dokter yang akan memberi tahu obat mana yang harus dihentikan dan mana yang masihb terus diminum sebelum operasi.
  • Pemeriksaan Gigi
    Prosedur pemeriksaan gigi (seperti pencabutan gigi yang rusak) mungkin saja dilakukan untuk menghindari infeksi setelah operasi. Meskipun insiden infeksi setelah operasi sangat kecil, namun infeksi bisa saja terjadi bila bakteri memasuki aliran darah.
  • Pemeriksaan kandung kemih
    Pasien dengan riwayat infeksi saluran kemih yang sering menjalani evaluasi urologis sebelum operasi dan pasien lansia dengan penyakit prostat sekiranya perlu menyelesaikan perawatan medis yang diperlukan sebelum melakukan operasi penggantian lutut.
  • Perencanaan Bantuan (orang lain)
    Meskipun pasien akan dapat berjalan dengan tongkat, kruk, atau alat bantu jalan setelah operasi, namun akan membutuhkan bantuan orang lain selama beberapa minggu setelah operasi, seperti memasak, berbelanja, mandi, mencuci pakaian dan lain-lain. Biasanya pasien yang tidak memiliki anggota keluarga, dalam artian pasien yang tinggal sendiri, pekerja sosial, maka pihak rumah sakit akan mengusahakan bantuan dengan meminta seseorang untuk membantu pasien di rumah.
  • Persiapan atau pengaturan tempat tinggal
    Sebelum melakukan operasi, pasien sebaiknya mengatur ulang tempat tinggalnya dengan baik untuk mempercepat proses pemulihan. Misalnya menggunakan palang pengaman atau pegangan yang baik di setiap sudut rumah terlebih di kamar mandi. Kamar tidur harusnya tidak boleh di lantai atas dan diharapkan menggunakan bantalan kursi yang kokoh pada saat hendak duduk.

Prosedur Penggantian Lutut Total

Penggantian lutut total adalah sebuah prosedur medis yang sangat kompleks sehingga hal itu harus dilakukan oleh dokter yang memiliki fokus khusus untuk menangani cedera dan penyakit pada sistem muskoloskeletal tubuh, seperti tulang, sendi, tendon, otot, ligamen, dan saraf atau dalam hal ini para ahli bedah ortopedi. [1,3]

Para dokter akan bekerja semaksimal mungkin untuk membuat pengukuran yang tepat dan dengan terampil mengangkat bagian tulang yang sakit. Selama prosedur, dokter bedah akan menggantikan lutut pasien dengan lutut buatan yang disebut prostesis. [3,5]

Sebelum memulai operasi dokter anestesi akan menjelaskan prosedur pembiusan terlebih dahulu. [1]

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut; [1,3,5]

  • Langkah 1: Membuat sayatan lutut
    Dokter membuat sayatan di bagian depan lutut agar bisa melihat patela lutut yang lebih sering disebut sebagai tempurung lutut. Dalam penggantian lutut tradisional, sayatan biasanya memiliki panjang sekitar 8 hingga 10 inci. Pada operasi lutut invasif minimal, panjang sayatan biasanya sekitar 4 hingga 6 inci.
  • Langkah 2: Memutar patela (tempurung lutut)
    Bagian pertama lutut pasien yang akan terbuka adalah tempurung lutut atau yang disebut patela. Setelah lutut terbuka, dokter akan memutar patela di luar area lutut. Hal ini untuk memungkinkan dokter dapat melihat area yang diperlukan untuk melakukan prosedur pembedahan.
  • Langkah 3: Mempersiapkan femur (tulang paha)
    Tulang pertama yang akan muncul setelah dokter membuka sendi lutut adalah tulang paha (femur). Setelah dokter membuka sendi lutut pasien, dokter kemudian dengan cermat dan hati-hati mengukur tulang pasien dan membuat sayatan yang tepat menggunakan alat khusus. Tulang sendi dan tulang rawan yang rusak dari ujung tulang paha akan dipotong. Ujung tulang paha pasien yang dipotong akan dilapisi kembali agar sesuai dengan bagian pertama dari lutut buatan atau komponen femoralis.
  • Langkah 4: Penanaman komponen femoralis
    Dokter selanjutnya menempelkan komponen femoralis logam ke ujung tulang paha pasien lalu menggunakan semen tulang untuk menyegelnya.
  • Langkah 5: Mempersiapkan tibia (tulang kering)
    Tulang berikutnya yang dilapis ulang oleh dokter adalah tibia, atau tulang kering. Dokter mengangkat tulang rawan yang rusak dari bagian atas tibia dan kemudian mengusahakan tulang tersebut agar sesuai dengan komponen logam dan plastik tibialis.
  • Langkah 6: Penanaman komponen tibialis
    Bagian bawah implan, yang disebut tibial tray, dipasang ke tibia dan diamankan menggunakan alat yang disebut bone cement. Setelah baki terpasang, dokter biasanya akan memasukkan polietilen (sebuah plastik kelas medis) untuk ditempatkan di antara baki tibialis dan komponen femoralis–yang akan bertindak semacam penyangga untuk menopang tubuh pada saat pasien menekuk lutut.
  • Langkah 7: Menyesuaikan kembali patela
    Biasanya sebelum mengembalikan patela ke posisi awalnya, dokter barangkali perlu meratakan patela dan memasangnya dengan komponen plastik tambahan untuk memastikan kesesuaian yang tepat dengan implan lutut yang lain. Potongan plastik itu jika perlu, direkatkan ke tulang di bawahnya.
  • Langkah 8: Menyelesaikan prosedur
    Dokter kemudian akan menekuk dan melenturkan lutut untuk memastikan implan bekerja dengan benar, kelihatan keselarasan serta ukuran pemosisiannya sesuai. Untuk menyelesaikan prosedur, dokter biasanya akan menutup kembali sayatan dengan jahitan atau staples, lalu membalutnya dengan perban.
    Setelah sekitar 1-2 jam menjalani operasi, pasien diizinkan untuk meninggalkan ruang operasi dengan kakinya masih dalam mesin continuous passive motion (CPM) hal ini supaya pasien dapat dengan lembut menekuk dan melenturkan lutut baru pada saat berbaring.

Risiko Penggantian Lutut Total

Setelah prosedur selesai, pasien biasanya akan dibawa ke ruang rawat inap untuk menjalani pemulihan pasca operasi. Pasien akan diminta untuk menginap di rumah sakit 1-3 hari/malam. [3,6]

Berikut ini beberapa komplikasi yang mungkin ditumbulkan oleh operasi penggantian lutut total; [4,5]

  • Setelah operasi, pasien akan merasakan nyeri.
    Nyeri merupakan hal normal yang dialami oleh setiap pasien yang seusai menjalani prosedur operasi. Namun demikian, dokter akan mengusahkan meresepkan obat-obat untuk menghilangkan nyeri dan rasa sakit seperti obat opioid, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), asetaminofen dan anestesi lokal.
  • Risiko penggantian lutut total termasuk pembekuan darah di kaki yang dapat menjalar ke paru-paru (pulmonaryembolism).
    Namun demikian, dokter seringkali akan meresepkan satu atau lebih tindakan untuk mencegah pembekuan darah dan mengurangi pembengkakan kaki, seperti obat-obat pengencer darah, selang penyangga khusus dan lain-lain.
  • Bisa terjadi emboli paru-paru yang dapat menyebabkan gejala seperti sesak napas, nyeri dada, bahkan syok.
  • Risiko lainnya seperti infeksi saluran kemih
  • Mual dan muntah yang biasanya terjadi karena pemberian obat pereda nyeri.
  • Pasien mengalami kekakuan lutut kronis, pendarahan pada sendi lutut, kerusakan saraf, cedera pembuluh darah, dan infeksi lutut yang mungkin saja bisa memerlukan operasi ulang.
  • Selain itu, risiko anestesi termasuk potensi kerusakan jantung, paru-paru, ginjal, dan hati bisa saja terjadi.

Terlepas dari kemungkinan risiko yang timbul, kebanyakan pasien umumnya merasa senang karena sendi lutut yang rusak telah diganti dan berharap akan melakukan aktivitas harian dengan normal. Perihal risiko yang akan timbul, dokter atau perawat akan bekerja sama sebaik mungkin untuk meminimalisir risiko tersebut. [3]

Hasil Penggantian Lutut Total

Umumnya setelah penggantian lutut total, pasien merasakan perubahan seperti kehilangan nyeri dan kualitas hidup harian menjadi lebih baik. [2]

3-6 minggu setelah operasi, pasien biasanya dapat melanjutkan sebagian besar aktivitas hariannya, seperti berjalan, duduk, berbelanja, hingga membersihkan rumah. Ada beberapa pasien juga dapat mengemudi karena merasa dapat duduk dan menekuk lutut dalam waktu yang lama di dalam mobil. [2,3]

Setelah pemulihan, pasien dapat melakukan berbagai aktivitas berdampak rendah, seperti berjalan kaki dalam jarak yang jauh, berenang, bermain golf, atau bersepeda. [2,5]

Namun diharapkan agar pasien harus menghindari aktivitas berdampak tinggi seperti jogging, ski, tenis, dan olahraga berat lainnya yang mengharuskan untuk lompat, berlari dengan kencang, jatuh dan sebagainya. [5]

Pasien dapat merasakan keuntungan penggantian lutut total ini hingga 15 tahun setelah operasi. [2,3,4]

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment