Waxing adalah salah satu opsi yang dapat dilakukan untuk menghilangkan rambut berlebih (hirsutisme). Kondisi rambut berlebih dapat merupakan gejala dari sindrom ovari polikistik (PCOS). [3]
Waxing tidaklah mahal dan dapat dilakukan oleh siapa saja dirumah atau di salon. Hasil waxing dapat bertahan selama beberapa minggu. Banyak campuran juga dapat digunakan untuk melakukan waxing, diantaranya dengan karamel, cokelat, ataupun gula. [2,3]
Semua metode pembuangan atau penghilangan rambut memiliki efek samping. Berikut adalah beberapa efek samping dari waxing yang harus anda ketahui sebelum anda melakukannya. [1]
Daftar isi
1. Rasa Sakit
Menarik rambut keluar dari akarnya pasti akan menyebabkan rasa sakit. Namun, ada beberapa cara yang dapat anda lakukan untuk mengurangi rasa sakit dan tidak nyaman saat melakukan waxing. [3]
Beberapa tindakan yang dapat anda lakukan untuk mengurangi rasa sakit akibat waxing adalah [3] :
- Menjadwalkan Penggunaan Retinoid
Jika anda akan melakukan waxing pada rambut wajah dan sedang menggunakan krim atau serum wajah yang mengandung retinoid, The American Academy of Dermatology (AAD) menyarankan anda untuk berhenti menggunakan retinoid selama 2 sampai 5 hari sebelum waxing.
Tindakan ini bertujuan untuk mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan akibat waxing karena kulit tidak akan ikut terangkat. [3]
- Premedikasi
Satu hingga dua jam sebelum waxing, anda dapat minum obat anti nyeri seperti Tylenol (acetaminophen) atau Advil (ibuprofen). [3]
- Memotong Rambut
Jika rambut terlalu panjang, anda dapat memotong rambut tersebut hingga tersisa setengah inci (1-1,5 cm). Kondisi ini akan membuat wax lebih mudah menempel pada rambut. [3]
- Menggunakan Kompres Air Hangat
Kompres air hangat dapat melebarkan folikel rambut untuk sementara dan mempermudah rambut untuk tercabut hingga akarnya. Tindakan ini dapat anda lakukan sebelum waxing. [3]
- Menggunakan Kompres Air Dingin
Kompres air dingin dapat digunakan pada area yang mengalami sakit setelah tindakan waxing. Kompres ini dapat mengurangi rasa tidak nyaman dan nyeri. [3]
- Menggunakan Pakaian yang Longgar
Jika anda melakukan waxing pada rambut bagian dalam tubuh, pastikan anda menggunakan pakaian yang longgar. Gesekan dari pakaian yang ketat dapat memperburuk rasa sakit akibat waxing. Pakaian ketat jika dapat menjadi faktor risiko pada folikulitis. [3]
2. Folikulitis
Folikulitis adalah infeksi bakteri pada kulit yang dapat disebabkan karena kerusakan folikel rambut. Selain akibat waxing, penyakit ini dapat terjadi juga akibat mencukur. Salah satu studi mengatakan bahwa folikulitis akibat waxing sering terjadi pada area lengan. [3]
Menurut AAD, folikulitis dapat hilang dengan sendirinya. Untuk membantu mengurangi rasa tidak nyaman, anda dapat menggunakan krompres air hangat di area yang terinfeksi selama 15 hingga 20 menit sebanyak 3 kali sehari. Anda juga disarankan untuk tidak mencukur atau melakukan waxing pada area tersebut selama 30 hari. [3]
Folikulitis yang tidak kunjung membaik memerlukan antibiotik. [3]
3. Pertumbuhan Rambut ke Dalam
Rambut yang tumbuh ke dalam merupakan efek samping yang sering terjadi pada semua metode penyukuran rambut. Sisa rambut kecil yang tidak ikut terangkat saat penghilangan rambut dapat tumbuh membengkok ke dalam kulit. Rambut ini akan terus bertumbuh dan menimbulkan benjolan kecil. [3]
Infeksi dapat terjadi setelah rambut tumbuh ke dalam. Untuk mencegahnya, anda dapat melakukan eksfoliasi kulit sebelum dan setelah waxing untuk menghilangkan sel kulit mati dan debris pada kulit. Hal ini akan membantu rambut baru untuk tumbuh lurus keluar kulit. [3]
4. Terbakar Sinar Matahari
Karena waxing juga mengangkat lapisan teratas dari kulit, aktivitas waxing cenderung menyebabkan seseorang menjadi lebih mudah terbakar sinar matahari, atau yang disebut juga dengan fotosensitivitas. Kondisi ini lebih sering terjadi jika anda menggunakan kontrasepsi hormonal, menurut Food and Drug Administration. [3]
Untuk mencegah rasa sakit akibat terbakar sinar matahari, anda perlu menggunakan tabir surya pada area yang terpapar sinar matahari dan menggunakan pakaian yang menutupi kulit. [3]
5. Memar dan Berdarah
Walaupun jarang sekali terjadi, waxing dapat menyebabkan trauma pada kulit. Kejadian ini lebih sering terjadi pada setiap orang yang [3] :
- Sering terkena sinar matahari
- Melakukan prosedur kosmetik misalnya dermabrasi
- Menggunakan obat yang berhubungan dengan lebam misalnya aspirin, pengencer darah, atau pil KB
- Mengalami kondisi medis tertentu misalnya rosacea atau flebitis (inflamasi pada vena)
Jika area kulit yang ingin di waxing sudah mengalami memar atau inflamasi, anda harus menunggu hingga sembuh terlebih dahulu. [3]
6. Jerawat
Salah satu efek samping dari waxing adalah pori-pori kulit anda akan terbuka. Kondisi wajah berjerawat dapat terjadi setelah bakteri masuk melalui area kecil dari trauma kulit, menyebabkan inflamasi dan infeksi.
Beberapa jenis jerawat yang sering terjadi setelah waxing adalah benjolan kecil atau whiteheads. Tindakan eksfoliasi dan penggunaan anti inflamasi dapat membantu mencegah jerawat semakin parah. [2]
7. Iritasi dan Kemerahan
Iritasi dan kemerahan juga sering terjadi setelah waxing. Hal ini dapat terjadi tergantung pada sensitivitas kulit klien. Pencabutan rambut dari folikel dapat disertai dengan rasa sakit dan iritasi pada kulit. Hindari gesekan pada area yang telah dilakukan waxing dengan pakaian yang ketat. [1,2]
8. Infeksi
Infeksi merupakan efek samping waxing yang tidak normal, terutama jika kegiatan waxing tidak dilakukan dalam kondisi yang higienis. Beberapa tindakan waxing yang tidak higienis, misalnya tidak mencuci peralatan antar klien, dapat memindahkan bakteri dari satu klien ke klien lainnya. [3]
Gejala dari infeksi kulit dapat termasuk [3] :
- Demam
- Kemerahan
- Bengkak
- Gatal
- Hangat pada area yang terinfeksi
- Rasa nyeri
Jika anda mengalami gejala diatas setelah waxing, segera pergi ke dokter. Infeksi dapat disembuhkan dengan krim anti bakteri atau antibiotik minum. [3]
9. Reaksi Alergi
Beberapa orang dapat memiliki alergi pada bahan-bahan yang digunakan saat waxing. Kondisi ini dapat menyebabkan reaksi alergi ringan hingga berat.
Beberapa gejala alergi yang timbul setelah waxing adalah kemerahan, rasa gatal, dan ruam kulit. Anda dapat menghindari alergi dengan mencoba meletakkan sedikit bahan waxing ke kulit untuk melihat ada tidaknya reaksi. [1]
10. Penyakit Menular Seksual
Infeksi kulit dapat terjadi jika anda melakukan waxing pada area kelamin. Waxing pada area kelamin dapat merusak perlindungan dan pertahan kulit, dimana dapat memperbesar potensi kulit untuk mendapatkan virus. Hal ini dapat menyebabkan kenaikan risiko seseorang mengalami penyakit menular seksual. [1]
Ada beberapa bukti yang menyatakan bahwa waxing pada area kelamin berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit menular seksual. Walaupun demikian, diperlukan studi lanjutan mengenai pernyataan ini. [1]