6 Efek Samping Kefir Bagi Kesehatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Kefir adalah susu fermentasi yang memiliki kemiripan dengan yogurt namun tidak sama dengan yogurt [1].

Kefir adalah sumber kalsium, protein, vitamin D, magnesium, dan fosfor tinggi, bersama dengan sejumlah nutrisi lainnya [1].

Baik bagi kesehatan tubuh maupun kecantikan, manfaat kefir sangat besar, namun juga sebaiknya tidak mengesampingkan berbagai efek samping yang bisa terjadi sebagai berikut.

1. Meningkatkan Kadar Insulin

Kefir lebih mudah dalam meningkatkan kadar insulin darah apabila dibandingkan dengan jenis makanan atau minuman lainnya [2].

Hal ini dibuktikan oleh sebuah hasil studi pada tahun 2012 yang dipublikasikan di Journal of the American College of Nutrition dengan informasi bahwa angka indeks glikemik memang tergolong rendah hingga sedang [2].

Namun sayangnya, angka insulinemia justru tergolong tinggi sehingga bagi penderita diabetes atau bagi orang-orang dengan risiko diabetes tinggi, kefir tidak sebaiknya dikonsumsi terlalu banyak dan bahkan tidak dianjurkan.

2. Kurang Mengenyangkan

Jika ingin mengonsumsi kefir sebagai penunda lapar atau menganggapnya sebagai kudapan sehat yang akan mengenyangkan, rupanya kefir tidak demikian [2].

Menurut hasil studi yang sama dan telah membandingkan antara kefir dengan roti putih, tingkat kepuasan dan kekenyangan sungguh berbeda [2].

Justru mengonsumsi roti putih mampu memberi efek kenyang lebih lama daripada kefir; jadi, memilih kefir sebagai snack bukan ide yang bagus terutama untuk waktu yang lama [2].

3. Mengandung Banyak Gula

Susu kefir tanpa disadari banyak tersedia dengan kandungan gula tinggi di mana sebenarnya kefir sendiri sudah memiliki kandungan gula alami yang sama dengan kadar gula pada apel hijau, yakni 3 gram [3].

Hanya saja, banyak produsen yang kemudian masih menambahkan gula dan perisa supaya rasa susu kefir lebih kaya [3,4,5].

Mungkin bagi pecinta rasa manis, susu kefir yang tambahan gula akan lebih menyenangkan ketika dinikmati.

Namun ketika kefir tinggi gula, minuman ini tak lagi menjadi minuman yang menyehatkan, terutama bagi orang-orang dengan risiko penyakit diabetes dan intoleransi gula [6].

Oleh sebab itu, sangat dianjurkan untuk membuat susu kefir sendiri di rumah agar dapat menakar seberapa banyak gula yang dibutuhkan oleh tubuh [3,4,5,6].

Dengan membuat sendiri susu kefir, bahan-bahan lain yang ingin ditambahkan pun dapat disesuaikan dengan selera dan kondisi tubuh [3,4,5,6].

Hanya saja karena minuman ini adalah minuman fermentasi, membuatnya sendiri di rumah akan memakan waktu lebih lama serta lebih merepotkan.

Namun, tak ada salahnya mencoba karena pembuatan sendiri akan lebih terjamin lebih aman bagi kesehatan karena disesuaikan dengan kondisi tubuh diri sendiri.

4. Menimbulkan Gejala Intoleransi Laktosa

Tak seperti jenis susu lainnya yang mengandung kadar laktosa tinggi, kefir memiliki kandungan laktosa sangat rendah sehingga dianggap sangat aman bagi penderita intoleransi laktosa [7].

Namun efek samping berupa gejala intoleransi laktosa tetap tak dapat terhindarkan pada sebagian kecil kasus [8].

Jika pengonsumsi memiliki riwayat intoleransi laktosa, maka beberapa gejala yang dapat dialami antara lain meliputi [8] :

  • Kram perut
  • Mual
  • Perut terasa penuh dan kembung
  • Frekuensi buang angin meningkat
  • Diare

Apabila setelah mengonsumsi susu kefir pencernaan justru terasa terganggu, segera ke dokter untuk memastikan apakah keluhan mengarah pada intoleransi laktosa.

Ini karena beberapa gejala intoleransi laktosa memiliki kemiripan dengan beberapa kondisi gangguan pencernaan lainnya.

Penyakit Celiac, sindrom iritasi usus, peradangan usus, dan alergi protein susu sapi menyebabkan keluhan yang mirip dengan gejala intoleransi di atas.

Penderita sebaiknya menjalani tes toleransi laktosa dan menghindari konsumsi susu kefir sementara waktu.

5. Menyebabkan Gangguan Pencernaan

Meski susu kefir disebut dan bahkan diyakini membantu sistem pencernaan jauh lebih sehat, terdapat beberapa kasus di mana pengonsumsi justru mengalami gangguan pencernaan [9].

Hanya sebagian kecil kasus gangguan pencernaan menjadi efek samping konsumsi kefir [9].

Beberapa kondisi gangguan pencernaan yang dimaksud adalah sakit perut dan sembelit, namun belum diketahui jelas apakah seluruh jenis susu kefir akan menimbulkan efek yang sama (terutama kefir yang dikombinasi dengan jus buah dan air) [9].

6. Memperburuk Penyakit Tertentu

Para pengonsumsi obat-obatan karena memiliki gangguan kesehatan tertentu, sebaiknya hindari konsumsi susu kefir lebih dulu [10].

Penggunaan obat-obatan penekan sistem imun disertai dengan konsumsi kefir di saat yang sama akan menimbulkan perburukan gejala penyakit yang sedang dialami [10].

Cyclosporine, azathioprine, dan basiliximab adalah beberapa contoh obat yang sebaiknya tidak dikonsumsi berbarengan dengan susu kefir [10].

Bagi penderita ketergantungan alkohol dan tengah menjalani perawatan dengan obat disfusiram, hindari pula konsumsi susu kefir [10].

Karena bila digunakan di waktu yang sama, efek samping yang berpotensi terjadi meliputi sakit kepala, mual, dan muntah [10].

Rekomendasi Konsumsi Kefir Harian

Untuk memperoleh sejumlah manfaat kefir dan meminimalisir risiko efek sampingnya, pastikan untuk meminum dalam jumlah secukupnya dan tidak berlebihan.

Konsumsi kefir dapat dibatasi 170 ml per hari, terutama jika sehari-hari sudah cukup sering mengonsumsi makanan dan minuman fermentasi [9].

170 ml pun sudah cukup membantu meningkatkan kesehatan karena kandungan nutrisi tinggi berikut sifat antitumor, antimikroba, antikarsinogenik serta aktivitas imunomodulatori [9].

Namun jika memiliki gangguan pencernaan, termasuk juga intoleransi terhadap laktosa maupun gula pada umumnya, silakan berkonsultasi lebih dulu dengan dokter sebelum mengonsumsi susu kefir.

Ahli gizi akan menjelaskan lebih detail mengenai manfaat, efek samping, dan porsi tepat untuk konsumsi harian.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment