Darah tinggi atau yang lebih dikenal dengan hipertensi adalah sosok penyakit yang dikarakteristikan terjadinya peningkatan tekanan darah lebih dari sama dengan 140/90 mmhg [1] pada 2x pemeriksaan pengukuran dengan selang waktu 5 menit dalam keadaan istirahat yang cukup atau tenang.
Jantung anda bertugas sebagai alat memompa dimana ia menguncup dan mengembang. Aktivitas ini menghasilkan tekanan yang membawa darah ke seluruh tubuh. Tekanan darah [1] ini berbeda bagi setiap individu. Jenis penyakit hipertensi ada dua yaitu: hipertensi primer dan hipertensi sekunder.
Hipertensi primer ialah hipertensi yang muncul bukan akibat suatu penyakit, sedangkan hipertensi sekunder ialah hipertensi yang muncul akibat penyakit tertentu atau penyakit sebelumnya misal: seseorang awalnya mengalami penyakit gagal ginjal kronis, setelah itu pada suatu waktu barulah muncul darah tinggi [1]. Untuk lebih jelasnya berikut 8 gejala penyakit darah tinggi yang wajib kita ketahui :
Daftar isi [Show]
1. Sakit kepala/sering pusing
Berbeda dengan orang yang mengalami pusing pada umumnya. penderita hipertensi justru mengalami pusing secara mendadak biasanya disertai juga dengan tubuh kehilangan keseimbangan dan sulit berjalan. Pusing ini bisa disebabkan oleh efek samping dari obat-obatan[5].
Terlalu sering mengkonsumsi obat-obatan bisa berdampak pada kesehatan. Pada kasus yang lebih parah, pusing pada penderita hipertensi bisa juga berpotensi stroke [5] . Maka, dari itu kita jangan terlalu mengabaikan gejala pusing ini, bisa saja ini pemicu gejala penyakit darah tinggi [2] .
2. Tekuk terasa berat
Tekuk terasa berat karena adanya penyumbatan pembuluh darah yang kaku lama kelamaan akan menyempit sehingga menghambat aliran darah. Seperti yang telah kita ketahui bahwa, pembuluh darah juga berfungsi sebagai tempat transportasi oksigen ke seluruh tubuh [2].
Namun, pada kasus nya ini mengalami pengurangan suplai oksigen ke otot dan menimbulkan efek kekakuan pada otot termasuk tekuk. Kita harus memastikan secara jelas gejala tekuk terasa berat ini apakah termasuk gejala penyakit hipertensi atau hanya gejala penyakit lain seperti kaku otot, kolestrol, gagal ginjal dan lain sebagainya. Lakukan pemeriksaan ke dokter untuk melakukan penanganan[2] .
3. Muka memerah
Penderita tekanan darah tinggi seringkali mengeluhkan gejala muka memerah [2] . Perubahan muka yang menjadi agak kemerahan ini diakibatkkan karena pembesaran yang terjadi pada pembuluh darah dibagian muka. Kondisi ini biasanya terjadi tanpa adanya alasan yang jelas atau secara mendadak.
Tetapi bisa jadi hal ini diakibatkan oleh faktor lain baik psikis atau faktor respon pada suatu kondisi tertentu. Untuk faktor psikis biasanya dikarenakan stress, mengkonsumsi alkohol berlebih, terkena percikan air panas, dan lain sebagainya [2].
Sedangkan untuk faktor respon tertentu seperti terlalu banyak memakan makanan pedas, masuk angin, dan terpapar sinar matahari. Kondisi ini dapat memicu tekanan darah tinggi yang dialami bersifat sementara. Namun, kita juga harus tetap waspada dan memperhatikan kesehatan untuk mencegah resiko darah tinggi[2].
4. Pandangan kabur
Pandangan kabur pada penderita hipertensi disebabkan oleh kerusakan dinding pembuluh darah [2] di mata (Retinopati). Gangguan ini menyebabkan pendarahan pada mata sehingga menimbulkan hilangnya penglihatan mata dan lebih parahnya lagi bisa menyebabkan kebutaan. Gejala pandangan kabur ini memang tidak terasa secara spesifik tetapi kita harus melakukan pengecekan secara rutin ke dokter agar dokter memberikan resep obat-obatan yang sesuai dan melakukan tindakan medis [6] .
5. Mual dan muntah
Gejala mual dan muntah disebabkan karena faktor peningkatan tekanan atau pendarahan di kepala [2] . Resiko ini bisa menimbulkan penyakit darah tinggi, yang membedakan antara orang mual biasa dengan mual pada penderita darah tinggi yaitu biasanya penderita merasakan mual yang disertai dengan nafas pendek dan pendangan mata kabur.
6. Sering mimisan
Sering mimisan ini tidak dialami secara umum, namun pada penderita hipertensi utamanya pada orang dewasa ini terjadi karena ada pengerasan di bagian pembuluh darah atau yang lebih dikenal dengan aterosklerosis. Hal ini bisa memicu gejala penyakit darah tinggi. Cara mengecek mimisan pada orang dewasa dengan bernafas dan menekan hidung, apabila hidung terus mengeluarkan darah anda dianjurkan untuk mengubungi pihak medis [2] [3] .
7. Sesak nafas
Sesak nafas atau pada penderita hipertensi disebut dengan hipertensi pulmonal dimana pada kondisi ini jantung kesulitan dalam memompa darah ke paru-paru, sehingga darah yang mengandung unsur oksigen justru tidak dapat dialirkan dengan baik ke tubuh dan mempengaruhi jantung atau paru-paru kita. Indikator lain yang menyebabkan sesak nafas adalah pusing, kelelahan, nyeri dada, atau bahkan jantung berdetak lebih kencang [5].
Anda perlu melakukan pemeriksaan ke dokter untuk mendiagnosis [5] secara pasti gejala penyakit apa yang ada karena gejala ini sama seperti gejala penyakit jantung. Untuk itu dokter akan membantu pengobatannya [3] .
8. Detak jantung tidak beraturan
Detak jantung pada orang normal itu antara 60-110 per menit. Apabila kita mendapati detak jantung yang kurang dari semestinya ini patut diwaspadai bisa jadi ini awal mula gejala penyakit hipertensi. Terlau sering mengalami detak jantung yang tidak beraturan ini bisa berkembang menjadi aritmia dan berpotensi resiko gagal jantung [2].
Kapan sebaiknya waktu konsultasi ke dokter?
Tujuan umum dari pengobatan hipertensi adalah untuk menurunkan angka kekambuhan dan untuk menurunkan angka kematian akibat hipertensi. Untuk cara pencegahan hipertensi sendiri bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut [2]:
- Kontrol tekanan darah rutin, <140/90 mmhg
- Rutin berolahraga minimal seminggu dua kali
- Kurangi mengkonsumsi makanan yang mengandung garam tinggi dan menggantinya dengan sayuran atau buah-buahan.
- Menjaga berat badan agar tetap ideal
- Hindari stress berlebih.
Lakukan pemeriksaan ini ke pihak medis [4] secara rutin agar dokter bisa memastikan apakah ada penyakit darah tinggi atau tidak. Apabila telah didiagnosis mengalami penyakit darah tinggi dokter akan memberikan pengobatan dan melakukan pemeriksaan tekanan darah minimal setahun sekali dari usia 15-40 tahun.