Kedutan adalah kondisi yang umum dan hampir semua orang pernah mengalaminya, yakni kejang otot di bagian tubuh tertentu [1].
Kedutan merupakan gerakan tak terkontrol dan tak disengaja di area kecil otot di mana kondisi ini bisa menjadi tanda adanya gangguan saraf [1].
Kedutan bisa terjadi terus-menerus, namun juga bisa berhenti dan hilang sendiri tanpa disadari [1].
Salah satu bagian tubuh yang juga cukup sering mengalami kedutan adalah mata.
Jika kedutan hanya terjadi pada mata sebelah kiri saja, berikut ini adalah sejumlah kemungkinan penyebab yang perlu diwaspadai.
Daftar isi
1. Kebiasaan Mengonsumsi Alkohol dan Merokok
Kedutan pada mata kiri bisa disebabkan oleh aktivitas dan kebiasaan merokok [1,2].
Para perokok aktif lebih rentan terhadap gangguan otot dan saraf karena kandungan pada rokok bisa menjadi penyebab ketegangan otot [1,2].
Asap rokok tidak sekadar buruk bagi kesehatan paru-paru dan mulut, tapi juga berpengaruh negatif terhadap otot [1,2].
Begitu pula dengan konsumsi minuman beralkohol yang berlebihan, kebiasaan ini dapat menyebabkan otot mudah kedutan, kram hingga nyeri [3,4].
Kedutan dapat dipicu oleh alkohol karena biasanya alkohol merilekskan seluruh otot di dalam tubuh [3,4].
Jika minum minuman beralkohol disertai aktivitas merokok, otot akan melemas dan jantung terstimulasi [3,4].
Hal tersebut kemudian bisa memengaruhi otot kelopak mata untuk mengalami kelelahan dan kedutan [3,4].
2. Kekurangan Nutrisi Tertentu
Kedutan juga biasanya bisa disebabkan oleh tubuh yang kekurangan mineral tertentu, seperti magnesium dan kalium [5,6].
Untuk mencegah dan mengatasi kedutan pada mata kiri, penuhi kebutuhan magnesium, kalium dan nutrisi penting lainnya dengan baik [5,6].
Tubuh yang memperoleh nutrisi seimbang dapat mengatasi maupun mencegah gangguan kesehatan apapun, termasuk kedutan atau gangguan otot dan saraf lainnya.
Untuk pria dewasa, kebutuhan magnesium harian yang perlu dipenuhi adalah 300 mg dan wanita dewasa adalah sekitar 270 mg [7].
Nutrisi ini bisa diperoleh dengan mengonsumsi makanan dan minuman tinggi magnesium maupun dari suplemen [5].
Namun, asupan suplemen sebaiknya dengan resep dokter atau setelah berkonsultasi dengan dokter supaya aman [5].
3. Konsumsi Kafein
Kafein adalah suatu asupan yang dibutuhkan banyak orang untuk menjaga tubuh tetap berenergi dan terhindar dari rasa kantuk [8].
Tidak hanya terkandung di dalam teh maupun kopi, kafein ada juga di dalam minuman bersoda, minuman berenergi, dan cokelat [8].
Namun rupanya, konsumsi kafein terutama secara berlebihan mampu menyebabkan gangguan saraf otak [1,9].
Kafein bermanfaat sebagai perangsang bagi saraf otak sehingga dapat bekerja ekstra, namun bila berlebihan hal ini bisa menyebabkan masalah [1,9].
Bagi pengonsumsi kafein yang tidak diimbangi dengan cukup tidur, risiko mengalami kedutan lebih tinggi.
Hal ini dikarenakan otot saraf mata mengalami ketegangan dan kedutan pun terpicu untuk terjadi.
Untuk mengatasi hal tersebut, penting bagi pengonsumsi kafein membatasi asupannya agar kondisi saraf kembali normal dan sehat.
4. Kelelahan dan Stres
Stres dan kelelahan seringkali tidak disadari sebagai salah satu pemicu mata kedutan [1,9,10].
Maka ketika mata kiri mengalaminya, bisa jadi tubuh sedang kelelahan, kurang tidur, dan stres [1,9,10].
Kedutan di area mata umumnya disebabkan oleh penggunaan mata secara berlebihan, terutama untuk berada di depan layar gawai.
Jarang mengistirahatkan mata atau justru memaksakan mata untuk aktif bekerja akan kurang baik.
Ketegangan menjadi lebih mudah terjadi pada saraf mata dan sebagai akibatnya kedutan timbul.
Sebagai solusi, pastikan mata mendapatkan cukup istirahat, termasuk juga tubuh.
5. Bell’s Palsy
Bell’s palsy juga merupakan salah satu kemungkinan penyebab mata kiri mengalami kedutan [11,12].
Bell’s palsy sendiri merupakan jenis penyakit saraf di mana saraf pada wajah lumpuh sehingga wajah tampak menurun [13].
Bila saraf pada wajah mengalami peradangan, khususnya saraf pengontrol otot wajah, maka sebagai akibatnya wajah akan melorot [13].
Virus merupakan penyebab umum peradangan saraf meskipun sebab pastinya belum diketahui jelas [13].
Kedutan bisa menjadi gejala awal dari Bell’s palsy dan gejala-gejala utama pada umumnya adalah mata yang sulit menutup, satu sisi wajah menurun, bentuk wajah tampak berubah dan berbeda, serta kesulitan untuk tersenyum [11,12,13].
Untuk kasus bell’s palsy, penderita gejala perlu mendapat pengobatan dari dokter, biasanya dalam bentuk obat pereda nyeri, obat antivirus dan obat kortikosteroid [13].
Namun bila obat tidak efektif, ada kalanya dokter merekomendasikan prosedur operasi untuk memperbaiki saraf wajah yang bermasalah [13].
6. Mata Kering
Mata kedutan yang juga disertai dengan keluhan lain seperti mata gatal, mengganjal, dan kering bisa jadi disebabkan oleh mata kering dan teriritasi [14].
Umumnya, kedutan karena mata kering lebih berpotensi dialami oleh orang-orang berusia sekitar 50 tahun ke atas [14].
Mata kering sendiri bisa terjadi karena efek obat tertentu, penggunaan lensa kontak, hingga menatap layar komputer atau ponsel pintar terlalu lama [1,2,14].
Untuk memastikan mengalami mata kering atau tidak, pastikan untuk memeriksakan diri ke dokter atau dokter spesialis mata.
Kapan sebaiknya memeriksakan diri ke dokter?
Bila kedutan di mata kiri terus-menerus terjadi sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, segera periksakan diri ke dokter.
Dokter akan memberi sejumlah pertanyaan sebagai bagian dari proses diagnosa [1].
Dokter perlu tahu lokasi terjadinya kedutan, berapa lama kedutan berlangsung, kapan kedutan mulai dirasakan, seberapa sering kedutan dialami, dan gejala apa saja yang menyertai [1].