Kaki Kesemutan Saat Tidur – Penyebab dan Cara Mengatasi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Kaki kesemutan merupakan keluhan yang tergolong umum dan bisa terjadi kapan saja.

Kesemutan pada kaki biasanya terjadi ketika duduk dalam waktu lama, duduk bersila, atau saat kaki terlalu lama mendapat tekanan.

Kram dan kebas/mati rasa juga cukup sering menyertai kaki kesemutan sehingga penderita akan merasa sangat tidak nyaman.

Kaki kesemutan pun dapat pula dialami seseorang saat sedang tidur, kenali kemungkinan penyebab maupun berbagai cara mengatasinya.

1. Merokok

Merokok adalah aktivitas dan kebiasaan yang tidak hanya membahayakan paru-paru dan mulut [1,2].

Merokok aktif secara jangka panjang juga menyebabkan aliran darah mengalami gangguan [3].

Aliran darah yang seharusnya terpasok ke seluruh jaringan tubuh dapat bermasalah karena efek dari kandungan berbahaya rokok [3].

Pasokan gizi menuju saraf perifer awalnya akan terganggu, lalu lama-lama terjadi kerusakan pada saraf [3].

Hal tersebut umumnya ditandai dengan kesemutan termasuk pada kaki secara tiba-tiba, kebas dan kram [3].

2. Kecanduan Alkohol

Minum minuman beralkohol dalam batasan tertentu tidak akan mudah mengganggu kesehatan [4].

Namun jika terbiasa minum alkohol secara berlebihan dan sudah cenderung kecanduan, gangguan saraf pasti terjadi [4].

Dalam istilah medis, kondisi gangguan saraf karena pengaruh alkohol disebut dengan neuropati alkoholik [4].

Kerusakan saraf tepi adalah masalah utama yang kemudian menyebabkan kesemutan pada kaki meski saat tidur serta kebas di beberapa bagian tubuh [4].

3. Kekurangan Vitamin B

Kaki kesemutan saat tidur dapat pula berkaitan dengan tubuh yang sedang kekurangan vitamin B1 maupun B6 dan B12 [5,6,7].

Hal tersebut dapat timbul sebagai tanda bahwa sistem saraf sedang terganggu [5,6,7].

Seringkali kesemutan juga bisa diikuti dengan keluhan seperti kaki sering kram dan mati rasa [5,6,7].

4. Multiple Sclerosis

Multiple sclerosis merupakan sebuah kondisi di mana saraf tulang belakang, mata maupun otak dapat mengalami gangguan [8].

Menjadi salah satu jenis penyakit autoimun, artinya multiple sclerosis terjadi karena sistem imun secara salah menyerang jaringan sehat di dalam tubuh sendiri, terutama bagian lemak pelindung mielin (serabut saraf) [8].

Kondisi ini kemudian menjadi sebab utama komunikasi antara otak dengan bagian-bagian tubuh lainnya bermasalah [8].

Kaki kesemutan adalah salah satu tanda multiple sclerosis yang perlu diwaspadai [8].

5. Neuropati Diabetik

Kaki kesemutan saat tidur juga dapat menjadi tanda neuropati diabetik, yakni kondisi komplikasi diabetes di mana saraf mengalami gangguan [9].

Saraf kaki adalah yang paling rentan dalam kasus ini, baik mengalami kesemutan, kram hingga kebas [9].

Artinya, diabetes atau kadar gula darah tinggi sudah tidak terkontrol sehingga berakibat pada masalah saraf [9].

Kondisi seperti ini bisa menjadi lebih buruk apabila penderita juga memiliki kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol [9].

6. Stroke

Stroke merupakan salah satu jenis penyakit saraf yang juga dapat berdampak pada kesemutan baik di kaki maupun tangan [10].

Stroke terjadi saat darah tidak terdistribusi dengan lancar dan normal ke otak sehingga otak mengalami kekurangan oksigen maupun nutrisi [10].

Gangguan suplai darah tersebut bisa disebabkan oleh pembuluh darah pecah atau tersumbat [10].

Stroke hemoragik adalah istilah bagi kondisi pembuluh darah yang pecah, dan stroke iskemik adalah sebutan bagi kondisi pembuluh darah tersumbat [10].

Darah membawa nutrisi maupun oksigen ke seluruh jaringan tubuh, maka jika pembuluh darah bermasalah (terutama darah menuju otak), sel-sel otak tidak memperoleh oksigen dan nutrisi memadai [10].

7. Saraf Kejepit

Kaki mudah kesemutan bahkan saat tidur juga dapat menjadi tanda saraf kejepit [11].

Kondisi ini terjadi saat terdapat tonjolan bantalan antar tulang belakang yang artinya saraf di sekitarnya sedang mengalami tekanan [11].

Namun sebelum kesemutan hingga kebas terjadi, rasa nyeri pasti akan sangat dirasakan pada area tulang belakang [11].

Rasa nyeri saat saraf terjepit biasanya ditandai dengan sensasi terbakar hingga ditusuk-tusuk di mana berpotensi pula menyebar sampai kaki, termasuk paha dan betis [11].

Cara Mengatasi Kaki Kesemutan saat Tidur

Kaki kesemutan bisa diatasi secara tepat apabila telah dapat mengidentifikasi penyebabnya.

Berikut ini adalah beberapa cara mengatasi sesuai penyebab kesemutan pada kaki.

  • Berupaya berhenti merokok dan berhenti dari konsumsi alkohol berlebihan. Jika kesulitan melakukan dengan upaya mandiri, konsultasikan dengan dokter dan jalani terapi.
  • Konsumsi makanan-makanan yang mengandung vitamin B kompleks tinggi, terutama yang mengandung vitamin B1, B6 dan B12.
  • Konsumsi suplemen vitamin B1, B6 dan B12 apabila diperlukan dan lakukan setelah benar-benar berkonsultasi dengan dokter sebab penggunaan dosis harus tepat.
  • Untuk multiple sclerosis, dokter umumnya memberikan obat kortikosteroid dan pelemas otot. Namun jika diperlukan, dokter dapat menyarankan agar pasien menjalani terapi fisik dan okupasi maupun plasmapheresis [12].
  • Untuk neuropati diabetik, dokter kemungkinan memberi obat pereda nyeri kepada pasien, baik antidepresan, krim capsaicin, hingga antikejang apabila kondisi pasien membutuhkannya. Hanya saja, dokter tidak dapat menyembuhkan total kondisi neuropati diabetik dan cukup membantu pasien mengendalikan kadar gula darah supaya gejala juga berkurang [13].
  • Untuk stroke, pasien perlu mengubah pola makan menjadi lebih sehat. Namun untuk pengobatan secara medis, dokter juga perlu memberikan obat-obatan dan merekomendasikan fisioterapi hingga prosedur operasi apabila diperlukan [14].
  • Untuk saraf terjepit, dokter biasanya akan memberi obat opioid, antinyeri, hingga relaksan otot. Jika perlu, dokter akan meminta pasien menjalani fisioterapi hingga operasi supaya penekanan saraf bisa berkurang [15].

Bila kaki kesemutan saat tidur terjadi berulang dan teramat sering, sudah saatnya memperbaiki pola hidup.

Namun bila dengan perubahan pola hidup tidak membuahkan hasil, segera periksakan diri ke dokter untuk mengidentifikasi penyebab sekaligus memperoleh penanganan yang tepat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment